Apakah aku harus ke psikiater?
Bun tahun tahun sebelumnya aku selalu kepikiran dan membayangkan bagaimana caranya membunuh ayahku.karna aku sangat benci dari dulu.sejak aku kecil aku gapernah ngerasa kasih sayang dari dia.hanya ada ketakutan yg sangat besar.apalagi kalo dia pulang kerja (dia seorang pelaut hanya pulang setahun beberapa kali itupun ga lama) . Nada bicaranya yg tinggi seperti membentak. Aku belajar ngaji pun selalu sambil di pukul rotan. Aku takut. Setiap ada dia aku tinggal di rumah nenekku dengan berbagai alasan. Beranjak dewasa aku jadi pembangkang. Dan mulai masuk ke pergaulan bebas. Karna dulu selalu dipaksa banyak hal. Sebelumnya aku anak yg ceria ,sopan santun terhdp yg lebih tua. Puncaknya saat smp aku gamau masuk pesantren karna gabisa mengejar cita cita dan hobiku yg menjadi pramuka. Aku minta pindah gk dikasih ijin. Aku mulai bandel, selalu di panggil guru, ngerokok ,mabok , keluyuran malem. Saat dia tau aku begitu,aku di tampar,pukul ,tendang sampai dicekik . Nafasku udh habis tapi nenekku langsung meluk aku dan dia(ayahku) melepaskan tangannya. Dari situ aku sudah ga takut lagi dengan dia. Karna aku sudah tau rasanya bagaimana sakitnya. Semakin hari aku selalu sakit hati tiap dia bicara (dulu dia resign dari kapal jdi ada terus d rumah). Aku selalu membayangkan dan membuat rencana bagaimana memulai untuk membunuhnya.mulai dari tusuk dia saat sedang tidur lalu buang mayatnya di sumur kami yg jauh dari jangkauan orang. Lalu aku hamil saat kelas 2 smk , aku menikah dengan pacarku diusia kehamilanku 3 bulan. Sebelumnya aku mau menggugurkan kandunganku. Setiap hari minum obat pelancar haid. Aku dan pacarku ngumpulin uang buat aborsi. Tapi akhirnya ibuku tau aku hamil dan langsung menikahkan ku. Sejak hamil aku selalu berfikir bagaimana nnti kalo anakku lahir.aku malu.bagaimana dengan teman temanku dan reputasiku. Aku sudah berhenti sekolah pula. Aku selalu memikirkan apakah nanti saat bayiku lahir akan aku bunuh lalu kubur di belakang rumahku? Karna rumhku jauh dari tetangga,bisa dibilang di kebun. Atau nanti baru lahir aku beri dia MPASI agar tersedak. Bahkan aku selalu berharap kehamilanku bermasalah, lahir tidak normal agar tidak bertahan lama, aku masih selalu merokok. Semakin bertambah tua kehamilan aku mulai cari cari bagaimana cara mengadopsikan anak,hingga akhirnya di sosmed ada grup adopsi. Aku sudah berkenalan dan berhubungan dengan orng yg akan mengadopsi anakku. Saat waktunya melahirkan ,aku lahiran dengan selamat ditemani suamiku,ibuku,mertua dan keluarga suami. Anakku lahir dengan selamat normal dan tanpa kurang apapun. Setelah melihatnya aku sangat bahagia karna mirip sekali denganku.kini anakku sudah berusia 3bulan. Sekarang aku sangat mencintai dan menyayangi anakku.aku selalu minta maaf padanya karna dulu selalu ingin meniadakannya. Tapi tidak dengan ayahku.aku masih belum bertemu dengannya sudah lebih dari 1 tahun ini padahal dia ada dirumah. Bersyukur juga punya suami yg sayang dan bertanggung jawab meskipun skrg usia kami masih baru 19th. Ibuku dan keluarga suami sangat sayang pda anakku. Bun bantu solusinya,hanya disini aku bisa bercerita.dari dulu aku pendam sendirian.tolong jangan di bully ya bun.karna aku stress sekali. Apalagi skrg teman" dan keluarga besarku blm tahu aku sudah punya anak.karna dari semenjak hamil aku diasingkan. Setelah lahiran aku ngontrak tidak jauh dari rumah ortu dan mertuaku.jadi aku gabisa keluar rumah.anakku pun sama. EDIT: terimakasih untuk masukan dan semangatnya bunda bunda. Karna dari kecil banyak teman saya yg bilang saya broken home. Dari sejak tk saya tinggal dengan nenek saya,sedangkan ibu saya kerja di luar kota. Dulu ayah saya ga kerja jadi kalo di rumh dia sendirian. Saya juga di rumah nenek sangat pendiam. Dirumah saya jarang mengobrol dan tidak punya tempat curhat atau berkeluh kesah.jadi saya senang diluar rumah. Pelajaran bagi saya untuk memberi kenyamanan dan kesenangan di dalam rumah untuk anak saya kelak. #seriusnanya #bantusharing #jangandibully
mom of 3οΈβ£ follow aku untuk psikoedukasi di @diego_kara yuk