MENANTU VS MERTUA, KENAPA GAK BISA NYATU YA??

Bun, disini ada yang ngikutin kasus perceraian Ria Ricis gak sih?? Baru kali ini ada perceraian publik figur yang isi permohonan detailnya tersebar seterbuka ini jadi saya cuma pengen menanggapi dan pengen mengambil hikmah san pelajaran bagi kita semua. Inti dari masalah rumah tangga Ria Ricis yang menjadi masalah awal adalah masalah Mertuanya alias ibu dari Ryan. Lagi dan lagi, perkara menantu dan mertua 😌 Saya juga baca jawaban dari pihak Ryan, saya mencoba untuk netral dan melihat dari 2 sudut pandang dan jalan tengahnya. Bahwa, dalam rumah tangga sering kali tidak ada yang 100% salah dan tidak ada yang sepenuhnya benar. Yang keliru adalah kesepahaman, perbedaan sikap dan kurangnya komunikasi dan kompromi. Dulu istri sepupu saya dekat dengan saya, dia dan istrinya cerai karena juga perkara mertua, saat mereka bercerai saya mendengar sudut pandang keduanya, dan keduanya sama2 punya tindakan yang benar dan punya kesalahan. Artinya, manusia selalu menjadi protagonis dalam cerita mereka sendiri, sementara lawannya otomatis menjadi antagonis. Kita merasa terlukai karena orang lain, padahal sebaliknya, kita juga adalah luka bagi orang lain. Mertua tidak selamanya jahat, menantu tidak selamanya tertindas, begitupun sebaliknya. Saya sendiri adalah seorang menantu, seorang istri dan seorang ibu, insha Allah kelak saya juga akan jadi mertua, saya juga punya adik laki2 dan kelak saya akan menjadi ipar, jadi saya gak boleh menjudge sebuah posisi yang kelak saya juga akan mengalaminya sendiri. Sebagai menantu yang sudah hampir 5 tahun tinggal bareng mertua, bohong sekali kalau saya bilang mertua saya jahat, beliau adalah mertua terbaik dibandingkan yang ada dalam bayangan saya selama ini. Tapi bukan berarti selama 5 tahun ini gak ada masalah apapun. Di awal2 pernikahan, saya langsung diulti suami gara2 iseng nanya pilih istri atau ibu? suami tanpa ragu menjawab bakal pilih ibunya kalau saya membuat dia harus memilih dan menjauhkan dia dari ibunya. Saat itu saya sedih, walaupun tidak saya utarakan, tapi sampai detik ini, perkataan suami saya justru sebaliknya, suami saya bahkan gak segan bentak ibunya kalau terlalu banyak ikut campur masalah kami. Di awal2 saya banyak melakukan kesalahan yang membuat saya mendapatkan teguran dari mertua, puncaknya setelah lahiran dan saya baby blues, saya stress se stress2nya karena terus2an dikritik mertua soal ngerawat bayi, sampai pada fase gak mau lihat mertua dan gak sudi anak disentuh. Setelah melewati semua itu dengan sabar dan kompromi dan sempat menenangkan diri di rumah orang tua, saya muhasabah diri. Kenapa?? kenapa saya bisa semarah dan sebenci itu?? bukankah semua teguran mertua itu baik?? bukankah saya harus banyak belajar makanya diajarin yang benar? bukankah mertua lebih berpengalaman dalam mengurus bayi makanya saya diajarin?? walaupun gak semua benar, bukankah maksudnya baik?? Setelah semua itu, mungkin juga baby blues saya hilang, semuanya berjalan baik2 saja, setiap ditegur mertua, yang baik dan benar saya dengan dan diamkan saja, yang salah saya klarifikasi dan luruskan, yang mengganjal di hati dengan suami saya utarakan. Karena terkadang, masalahnya tidak separah itu, yang membuat masalah menjadi berat adalah ketika kita memendamnya, sibuk dengan asumsi sendiri, dan hanya terus2an melihat segala sesuatu dari satu sisi dan sudut pandang. Selanjutnya, apapun yang terjadi dalam rumah tangga sudah jadi takdir yang mahakuasa, tugas kita adalah mengusahakan yang terbaik, bermula dari memperbaiki diri sehingga mendapatkan jodoh terbaik dan setara. Yang baik ahlak dan agamanya, bukan hanya sekedar fisik. Semoga rumah tangga kota semua selalu sakinah, mawaddah wa rahma. Aamiin...

8 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Coba pakai produknya mama's choice bun. https://shope.ee/9KLw1ZdiEL . Produknya sudah sesuai anjuran IDAI dan FDA, 100% aman. Bisa cek langsung di tokonya >> https://shope.ee/9KLw1ZdiEL , lagi ada free gift barang seharga 87.000 dan voucher diskon 100.000 bun. 5240983