1 Tanggapan
halo bunda, Kaligata atau urtikaria atau sering disebut dengan biduran merupakan penyakit kulit yang sering dijumpai. Urtikaria ialah reaksi di kulit akibat bermacam-macam sebab, biasanya ditandai dengan edema (bengkak) setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit serta disertai keluhan gatal, rasa tersengat atau tertusuk. Pada penyelidikan ternyata hampir 80% tidak diketahui penyebabnya. Diduga penyebab urtikaria bermacam-macam, diantaranya: Obat. Contohnya adalah antibiotik golongan penisilin, aspirin, obat-obatab hormonal, vaksinasi, pil kontrasepsi, dll. Makanan. Contohnya adalah susu, keju, telur, gandum, ikan, ayam, dll. Zat pewarna, penyedap rasa atau bahan pengawet juga dapat menimbulkan urtikaria. Lingkungan. Terpapar dengan debu rumah, jamur, perubahan temperatur, serbuk sari bunga, dll. Stress. Pada urtikaria yang berulang, faktor emosional perlu diperhatikan. Stress emosional dapat secara langsung dan tidak langsung menyebabkan seseorang meningkat kemungkinan terjadi urtikaria. Penyakit sistemik. Beberapa penyakit dan keganasan dapat menimbulkan urtikaria. Beberapa penyakit sistemik yang sering disertai urtikaria antara lain limfoma, hipertiroid, Lupus Eritematosus Sistemik, dll. Gigitan serangga. Gigitan serangga dapat menimbulkan urtikaria setempat. Nyamuk, lebah dan serangga lainnya menimbulkan urtikaria bentuk papul di sekitar tempat gigitan, biasanya sembuh sendiri Untuk mengobati gejala kaligata ini dapat diberikan antihistamin, namun tetap obat ini hanya dapat mengontrol gejala, tidak menghilangkan gejala. Pada ibu hamil, antihistamin atau sering dikenal sebagai antialergi aman digunakan selama kehamilan. Antihistamin yang aman termasuk diantaranya adalah klorfeniramin maleat (ctm), klemastin, difenhidramin, dan doksilamin. Antihistamin generasi II seperti loratadin, setirizin, astemizol, dan feksofenadin baru memiliki sedikit data mengenai penggunannnya selama kehamilan. Anda juga dapat mengetahui macam-macam obat lain yang dapat dikonsumsi selama kehamilan melalui situs kami yang berjudul dan tetap perhatikan dosis penggunaan. Pencegahan dapat dilakukan dengan: Hindari alergen yang diketahui. Termasuk beberapa makanan dan penyedap makanan, obat-obatan dan beberapa situasi seperti panas, dingin atau stress emosional Membuat catatan. Mencatat kapan dan dimana urtikaria terjadi dan apa yang kita makan. Hal ini akan membantu anda dan dokter untuk mencari penyebab urtikaria. Hindari pengobatan yang dapat mencetuskan urtiakria seperti antibiotik golongan penisilin, aspirin dan lainnya.