Bun, mau sharing..
Suami saya itu orangnya keras kepala dan kaku.
Namun ketika sudah menikah ada yang nggak saya suka dari suaminya. Dia ketika tak nasehati dan tak beri masukan selalu nggak di dengar dan digubris, malah lebih percaya dengan omongan teman lelakinya dan percaya diri bahwa pemikirannya selalu benar.
Sebaliknya, jika sedikit saya nggak nuruti kata dia, suami saya marah2, dan ngancam saya dipulangkan kerumah saya.
Saya merasa, semua yang saya lakukan, apa yang saya pikirkan selalu salah.
Ketika saya kesal atau marah dengan suami. Suami tidak mau minta maaf, selalu saja saya yang minta maaf. Jika saya ungkapkan kekesalan saya, saya merasa suami saya tidak menerima hal yang ada didirinya itu salah.
Saya selalu berdoa supaya suami saya cepat sadar dan di lunakkan hatinya. Saya kadang tanpa sepengetahuan dia saya nangis.
Akhirnya, urusan keuangan rumah tangga saya sembunyikan juga dari suami, supaya ada persedian atau tabungan. Karena suami saya kurang mengerti kebutuhan rumah tangga, terlebih masih bantu mertua saya. Walaupun saya masih numpang sama mertua, tapi suami saya tidak ada pandangan untuk kedepan. 80% gaji suami untuk mertua karena perhitungan suami saya, kita sudah numpang, jadi wajar jika gaji untuk mertua .
Selebihnya untuk saya dan suami.
Untuk lebih mandiri, suami saya pengen saya ajak nyicil rumah atau apa. Supaya kita lebih mandiri. Alhamdulillahnya saya juga bekerja tapi saya kurang sreg dengan pekerjaan saya yang tak kenal waktu, dan posisi saya sebagai irt namun belum di karuniai anak. Terkadang dirumah saya masih dikerjar2 kerjaan dan harus standby dengan kerjaan. Sedangkan suami saya apa2 minta dilayani.
Anonymous