Kita butuh jawaban Bunda!

Bun, coba ceritain pengalaman melahirkan Bunda. Bunda pro-lahiran normal atau pro-lahiran sesar?

688 Tanggapan
undefined profile icon
Tulis tanggapan

Alhamdulillah anak pertama saya lahir normal tanpa masalah. Anak kedua saya lahiran secar karena plasenta letak rendah, meskipun tidak menutupi jalan lahir tapi beberapa dokter yang saya kunjungi tidak ada yang mengizinkan lahir normal. Anak ketiga saya juga lahiran secar karena belum cukup dua tahun harus melahirkan lagi. Aku hamil 4 kali keguguran sekali karena janin tidak berkembang. Setiap hamil saya pasti mabok dan dirawat di RS. Yang paling parah hamil anak ketiga sampai bolak balik rumah di rawat di RS. Anak pertama lahirnya normal rasanya pengen lagi. Sebelum memasuki jadwal melahirkan saya dan suami sudah menyiapkan berbagai persiapan permainan dan tarian untuk memudahkan pembukaan. Sayangnya saya pecah ketuban sebelum terjadi pembukaan. Jadi semua persiapan kami tidak terlaksana karena saya hanya bisa berbaring sambil makan buah dan anak sambil menunggu mules. Pembukaan satu sampai 4 masih bisa ngobrol santai, makan minum dan bercanda dan dzikir. Setelah pembukaan 4 mulai berasa sakitnya Alhamdulillah suami ga pernah ninggalin memang rencana dia harus mendampingi saya melahirkan, biar dia tau gimana perjuangan seorang ibu. Dan Alhamdulillah setelah melahirkan suami tambah sayang dan perhatian. Sampai akhirnya bayi lahir dan hal yang paling menyenangkan adalah ketika baby di letakkan di dadaku untuk mencari puting susu. Di nenenin pertama kali sensasinya wow banget ( sakit). Yang lucu saat di jahit sama pembantu bidan hiks salah jahit jadi di ulang lagi dan udah ga keram lagi. Kata orang orang yang nungguin di luar " perasaan baby-nya dah keluar ko bundanya baru triak triak yah". Kalau ada yang nanya sakit ga? Jawaban aku pasti sakit di jahitnya wkwkwkw.

Baca lagi
Post reply image