???

Yg tertulis benar, tapi realitanya, tak semua suami memenuhi hak Istri (dandan/treatment all body everyday, belanja kebutuhan rumah yg cukup utk menyenangkan perutnya, dan ego sexual yg hanya mementingkan dirinya sendiri, pdhal Istri juga butuh dukungan suami sepenuhnya utk merawat bagian tsb. agar selalu bisa saling memuaskan). Dan tak semua Istri bisa memenuhi hak suami, yahh kira² sprti gambaran diatas, pdhal suami sdh memberikan segalanya yg bisa dia penuhi utk suaminya. Tapiiii, bapak di atas hanya berbicara tuntutannya terhadap Istri, tanpa mengoreksi sudut pandang Istri terhadap dirinya, EGOIS sekalii saya katakan 😄 Padahal, hakikat dari adanya sebuah pernikahan adalah, saya terima jeleknya, cantiknya, tamvannya, buluknya, luar dalemnya "yg kurang dilengkapi, yg berlebihan dikurangi" tanda kutip, itu tanggung jawab besar ada disuami 😊 Anda sampai berani menjabat tangan wali brrti anda siaap dgn segala kondisi maupun situasi, baik fisik maupun bathin. Begitupula yg Istri, anda sdh menaruh segala harapan padanya, berarti siap dgn resiko lahir bathin yg dia berikan, juga kurang dan lebihnya suami. Intinya "SALING MENERIMA, MENSYUKURI YANG SUDAH DITAKDIRKAN TUHAN UNTUK ANDA" 😉 BERPIKIR dengan LOGIKA, jangan dgn EGO, PAK BAMBANGGG (TS diatas) 😎