Assalamualaikum, Saya pengguna baru di TheAsiaparent, sebelumnya perkenalkan saya Fitriam saya sedang mengandung usia 39 Minggu, saya mau sedikit bercerita kenapa sampai saya download aplikasi ini dan saya hapus aplikasi WA saya, asal saya dari Purwokerto namun sekarang sedang tinggal di Makassar, 2 tahun lalu saya mencari anak pertama saya yang di bawa kabur mantan suami saya (diculik dari Purwokerto) kebetulan di Purwokerto pun saya tidak ada lagi keluarga karna ortu saya sudah meninggal, itu yang membuat saya putuskan untuk mencari anak saya di Makassar atas amanat almarhum ibu saya, sampai di Makassar saya Tinggal di kost dan saya mencari kerja kebetulan saya bertemu orang Banyuwangi saya bantu dia di pasar, dan singkat cerita anak pertama saya sekarang ikut ayahnya di Kendari, terpaksa saya melanjutkan hidup di Makassar, hampir 1 tahun di Makassar saya dapat jodoh, sebetulnya saya trauma menikah dengan orang Bugis Makassar lagi, tapi apa boleh di kata dari pada saya hidup sebatang kara saya saya putuskan menikah sambil berfikir positif bahwa tidak semua orang Bugis Makassar jahat, kita menikah cukup sederhana, orang Banyuwangi yang sebelumnya ku temui itu yang membantu semuanya, karna selama hampir setahun aku menumpang hidup dengan nya, sampai setelah saya menikah saya masih membantu bude (Banyuwangi) menjual sayur, suamiku bekerja buruh bangunan sehari 90-150rb, suamiku baik tapi dikehamilanku 5 bulan saat aku mau USG uang yang ku simpan untuk USG dan untuk urus surat-surat dan BPJS dicuri ipar ku, aku coba bicara pelan-pelan pada suamiku, suamiku bicara pada ibunya, namun ibunya tidak terima malah aku di maki-maki, ibu mertua ku yg baik berubah karna termakan ucapan iparku, katanya "wanita ini saja dari jalanan tidak jelas asal usulnya" dan banyak kata-kata yg menyakitkan, sampai akhirnya suamiku pun ikut-ikutan tidak mempercayai ku lagi, padahal itu ku simpan dari uang belanja sehari 10rb, bahkan hasil kerja suami harus ku bagi dua dengan mertua dan hanya cukup untuk makan dan aku tidak pernah mengeluh, selama dua bulan aku dan suami bertengkar berbaikan terus begitu aku coba bersabar karna aku pikir siapa yg akan menafkahi anakku , aku hanya berfikir ini ujian pernikahan kami, aku tidak pernah bercerita pada bude karna bude pun punya masalah keluarga yg cukup berat, tidak lama sekitar akhir Februari lalu bude pulang ke Banyuwangi untuk mengurus masalahnya, aku diberikan baju bayi 1/2 lusin dan uang oleh 500rb oleh bude, uangnya aku pakai untuk berjualan sendiri , tapi tiba-tiba ada wabah saat ini kembali jualan ku di uji, bukan hanya jam berjualan dibatasi namun sepi tak ada pembeli sampai akhir aku menutup jualanku, akhir bulan lalu aku di usir dari rumah mertua karna sudah tidak bisa bantu mertua lagi urusan dapur, sisa uang gajiku dari bude itu ku pakai untuk kost yang hanya kamar saja 200rb, kamar mandi di luar, aku coba cari pekerjaan dan aku dapat pekerjaan cuci setrika, Alhamdulillah pak RT di sini mau mbantu ku membuat kan suket untuk aku nanti jika melahirkan tanpa BPJS bisa bebas biaya, hanya saya aku sedang butuh pertolongan siapa tau ada yang mau membantu menghibahkan baju bayi , terutama popok dan bedong untuk alas ompol, tersisa 1 Minggu dari perkiraan lahir tapi aku belum punya apapun selain 1/2 lusin baju yg diberikan bude sebelum pergi ke Banyuwangi .
Aku hanya bisa pasrah untuk melahirkan anak ini terlebih dahulu baru aku urus rumah tanggaku, karna aku khawatir bayi tak berdosa ini terlantar karna aku mengurus suamiku dan orang yg tidak peduli padaku, sambil terus berdoa agar suamiku diberikan hidayah dan terketuk pintu hatinya untuk datang menjemput ku, terimakasih, semoga lewat sini Allah beri pertolongan untuk ku. ??
Sekarang aku sedang tidak punya nomor WA, karna Ram hp ku kecil jd aku hapus, tapi jika ada yang mau membantu aku bisa hubungi lewat SMS atau aku WA pakai WA pak RT atau tetangga kost ku . Terimakasih sekali lagi, Wassalamu'alaikum.
Anonymous