Kehamilan ku

Assalamualaikum bunda semua. Yukk share pengalaman hamil Bund.. Kehamilan merupakan hal paling berharga untuk menjadi seorang ibu. Setiap orang punya kisah masing-masing. Dikehamilan pertama saya harus berada jauh dari suami. Suami kerja diluar pulau, sedang saya saat itu masih mengerjakan skripsi. Sempat sebulan tinggal dengan nenek suami yang rumahnya di desa, untuk ke apotek saja jauh apalagi ke dokter, sempat merasa tertekan karena kondisi hamil namun mau bagaimana lagi, saya hanya bisa menuruti keinginan suami. Setelah itu saya bertekad untuk menyelesaikan skripsi saya. Saya pergi perjalanan 6 jam dengan kereta api dalam kondisi hamil 7 bulan saat itu ke kota dimana saya kuliah. Saya tinggal dengan teman-teman saya, Alhamdulillah mereka sangat mendukung saya. Mengerjakan skripsi sambil bolak balik ke kampus dengan kondisi perut yang semakin membesar tentu tidak mudah. Apalagi ruangan dosen ada di lantai 2, terkadang juga harus ke lantai 3. Tidak ada lift, saya berjalan menaiki anak tangga. Begitu sulitnya untuk bertemu dosen saat itu. Belum lagi harus menunggu lama, semakin besar perut sampai tidak kuat duduk di kursi, saya pun duduk lesehan seakan ingin baring. Tiap waktu saya berdoa agar diberi kemudahan, namun takdir berkata lain. Sampai usia kandungan 9 bulan belum selesai juga. Saya merasakan hamil jauh dari suami, saat kaki mulai bengkak saya hanya bisa pijat pelan kaki dengan tangan saya sendiri. Tiap bulan ke dokter ditemani oleh teman saya. Saat itu ada perasaan sedih sebab suami tidak bisa mendampingi saat periksa kehamilan. Seminggu sebelum melahirkan, saya pulang ke rumah orang tua saya. Saya putuskan melahirkan di kota saya. Saat itu saya periksa ke dokter sebelum melahirkan, saya ingin melahirkan secara normal,namun ternyata dokter menyarankan saya untuk melahirkan secara sesar. Baik, saya mulai menyiapkan surat rujukan sebab saat itu saya menggunakan BPJS. Saat hamil 9 bulan saya harus mengendarai motor (bukan matic) untuk bolak balik mengurus persiapan melahirkan. Saya menyadari saat itu saya harus bisa melakukan semuanya sendiri. Bukan berarti orang di rumah tidak mau membantu, saat itu kondisinya ibu saya sudah meninggal, bapak saya sakit sudah sulit untuk jalan, dan ada 2 adik saya yg SMA dan juga SD. Saat melahirkan pun sudah dijadwalkan oleh dokter, namun seminggu sebelumnya saya sudah merasa kontraksi. Maka malam itu saya putuskan utk ke UGD rumah sakit ditemani oleh adik saya yang SMA lalu dijadwalkan operasi besok paginya tepatnya hari Jum'at. Saat itu saya langsung menelepon suami saya, dan suami saya segera memesan tiket pesawat. Paginya saat saya akan masuk ruang operasi, suami telepon ketinggalan pesawat. Waktu itu keuangan saya sangat menipis, namun mau bagaimana lagi, akhirnya beli tiket pesawat untuk penerbangan berikutnya. Ketika akan masuk ruang operasi disana sudah antri ada beberapa yg akan melahirkan juga, namun kembali saya merasa sedih suami tidak ada disamping sedang mereka terlihat ditemani suami. Di meja operasi saya kembali berjuang, bukan sekali suntikan sampai saya tidak menghitung sebab menahan rasa ngilu. Akhirnya saya dibius total sebab bius lokal tidak mempan. Selesai operasi, saat saya terbangun saya langsung mendapat kabar si bayi kritis. Saat dilahirkan tidak menangis dan tubuhnya membiru. Pada waktu itu saya hanya bisa meneteskan air mata menahan tangis sambil berdoa. Bukan lagi dokter kandungan, dokter anak yang kali ini turun tangan. Saya hanya bisa berdoa dan berpasrah, jika memang Allah mempercayai saya dengan menitipkan dia maka saya yakin Allah akan memberikan kesempatan untuk saya merawat nya. Saat itu suami masih dalam perjalanan, belum ada disamping saya. 2 jam sudah berlalu.. saya sangat bersyukur Allah memberikan saya kepercayaan itu. Berangsur tubuh bayi saya memerah dan mulai menangis. Sungguh nikmat Allah yg tidak dapat didustakan. Allahuakbar.. Alhamdulillah sekarang anak pertama saya sudah berumur 3 tahun dan sehat tidak ada cacat. Sekarang saya hamil anak kedua. Semoga saya diberi kesehatan.. Semoga bunda semua yang hamil juga diberikan kesehatan dan dilancarkan sampai melahirkan. Semoga bunda semua yang belum hamil segera diberikan kesempatan untuk menjadi seorang ibu. Aminnn Wassalamu'alaikum.. #CeritaHamilTAP

2 Tanggapan

Alhamdulillah. Cerita bunda luar biasa sekali. Semangat bunda. Bener2 pejuang sejati. Menangis terharu bgt saya baca nya. Apalagi pas bunda sebut bayinya sudah mulai kembali memerah dan menangis. Alhamdulillah

VIP Member

aku juga merasakan hamil jauh dari suami bun, semoga bunda dan keluarga sehat selalu yaaa

Pertanyaan populer