Tentang orang tua.

Menurut saya iya. Bagaimana pun, sesalah apapun orang tua, kita sebagai anak harus minta maaf. Bukan buat menunjukkan bahwa orang tua selalu benar dan anak selalu salah, tapi lebih ke menghargai bahwa orang tua mungkin gengsi mengakui kesalahannya karena merasa telah hidup lebih lama dan lebih tahu pahit-manisnya kehidupan. Lagipula ga bisa dipungkiri bahwa kebaikan orang tua pasti lebih besar dan lebih banyak dari kesalahannya. Jangan karena kesalahannya bunda melupakan banyak kebaikan yang mereka berikan. Karena itu termasuk kufur nikmat, yang jadi salah satu penyebab kenapa wanita lebih banyak menghuni neraka. Jika sudah minta maaf, kalau mau jaga jarak silahkan, tapi bakti pada mereka HARUS tetap jalan. Kalau kita ingin anak kita berbakti pada kita, maka berbaktilah pada orang tua kita dulu. Apa yang kita tuai, itu yang kita tanam. Karena anak meneladani orang tua, maka contohkan hal-hal baik terutama hubungan orang tua-anak. Apakah bunda pernah berpikir, bagaimana jika nanti bunda melakukan kesalahan yang gengsi buat bunda akui dan membuat hati anak terluka, lalu dia memutus kontak dengan bunda. Bukankah membuat sedih? Keluarga saya sangat ketat soal 3 kata ajaib (maaf, tolong, terima kasih). Di keluarga saya, ketika orang tua saya salah pun mereka minta maaf. Memang ada kalanya mereka gengsi dan bertindak seolah tidak terjadi apapun, tapi saat kondisi sudah membaik, saya bicarakan bahwa sikap mereka ada yang membuat saya terluka dan saya tidak suka. Dan mereka akan meminta maaf dengan tulus tanpa merasa direndahkan oleh anak/ merendahkan diri pada anak. Semoga bunda dan saya yang kini menyandang gelar orang tua, bisa lebih bijak menghadapi masalah hubungan antara orang tua-anak. Semangat ya, bunda. Semoga lekas membaik hubungannya dengan orang tua 🌹

benar saya setuju dan ga pernah dengar ortu minta maaf ke anak termasuk keluarga saya sendiri pdhl sudah jelas salah kita anak hanya harus memaklumi dan ga boleh ngeluh