MEMANJAKAN VS MENDISIPLIN?

Anak yang manja akan sulit berempati, karena fokusnya selalu dirinya sendiri. Sulit juga meminta maaf, dia lebih suka menyalahkan orang lain sebagai sumber ketidak-nyamanan.  Ya, memanjakan anak hanya membunuh rasa empati dan daya juang dalam diri mereka. Sebaliknya.... Mendidik anak dengan keras dan kasar akan membentuk kepribadian yang tidak peduli. Luka emosi atau batin akan membentuk mereka menjadi pribadi pendendam dan sulit memaafkan. Bahkan mereka cenderung akan mengulang saat mereka punya anak.  Mendisiplin tidak sama dengan menghukum anak.  1. Dasar mendisiplin adalah cinta kasih, demi kepentingan si anak. Sedangkan menghukum demi kepuasan yang menghukum.  2. Mendisiplin berdasarkan realita yg jelas dan objektif, ada dasar kesalahan yang jelas dan proporsional. Menghukum hanya pertimbangan subjektif, lagi marah atau kecewa. Itu saja. 3. Mendisiplin didasarkan kebenaran. Ada contoh hidup dari yang mendisiplin. Sudah melakukannya di depan anak. Menghukum hanya berdasarkan otoritas dan posisi, merasa layak memberi sanksi.  Anak yang sering dihukum dan bukan didisiplin akan menyimpan banyak luka emosi. Jika tidak dipulihkan sebelum menikah atau punya anak, maka nanah-nanah luka itu akan muncrat ke sekitarnya kepada yang tidak bersalah. Sedih sekali.

1 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Hai Bun, sedih ya. Semoga kita bisa mendisiplinkan anak, bukan menghukum anak