😭 Bun, lebih khawatir Si Kecil jadi korban bully, atau jadi pelaku bully?
1293 merespon
kalo disuruh pilih salah satu saya khawatir kalau anak jadi korban bully kita tidak tau apakah mental anak akan kuat tapi kalau sampai mentalnya drop khawatir dia berbuat yang tidak2 semisal yang tadinya aktif malah jadi penyendiri atau penutup malah tidak mau sekolah menyalahkan diri sendiri ga pede dll kalo pelaku pembully kita sebagai ortu harus tegas dalam mendidiknya bahwa apa yang dia lakukan salah dan harus minta maaf tak akan mengulanginya lagi akibat bully orang lain maka dia mendapatkan hukuman dari ortunya sebagai konsukuensi terhadap kesalahannya sebab jika dia menyakiti orang lain maka sama juga dengan menyakiti dirinya sendiri semisal tidak diajak jalan2 tidak diberi uang jajan dll
Baca lagiKorban. Kl jd pelaku bully mudahan2 jgn sampai, kalo kita mendidik ank dgn cara yg baik tegas, perhatian yg cukup dr ke 2 orgtua serta mengajarkn ny utk meminta maaf, mulai dari perilaku & lingkungan pasti dia mengerti mana yg baik mana yg buruk, mn yg di perbolehkn dan mn yg tdk d perbolehkan . Smg anak2 kita di jauhkan dr hal2 spt itu ya mau jd korban bully / pelaku bully.
Baca lagidua2nya tp lbh takut jd pelaku bully. krn kalau jd korban kita bs pindahkan dr lingkungan itu tp kalau sdh jadi pelaku mau dimana aja ya dia akan bgitu
pilihannya kurang 1 lah, keduanya. gmna sih, mana ada ortu yg rela anaknya jd korban maupun pelaku.
dua2nya lah ga ada yg lebih mending. ada pelaku ya ada korban,ada korban ya ada pelaku
dua duanya, jangan sampe deh
dua dua nya min. naudzubillah jangan sampai
dua2nya.. amit2 jangan sampai pokonya
lebih kedua-duanya! naudzubillah😩
ada pilihan tidak dua duanya gk