ISTRI CERDIK ?

Ambillah Suamiku Oleh : I.F Gak usah pala klen tanya ini kisah nyata atau bukan ya, kan? Aku ini mau cerita sikit ajanya. Palak kali aku sama kawanku yang sok kementelan itu. Sikit-sikit nanya lakikku terus, bukan cemburu aku lho. Tapi geram dikitnya. Waktu itu, kan. Memang akrab aku sama si Marta janda anak satu itu, kawan SD pulak. Pokoknya enaklah kawan sama dia, sering pula aku dibandari makan, pigi jalan-jalan. Aku ini ada pekoknya sikit kurasa, sering kali kubiarkan dia telponan sama lakikku. "Angkat dulu Mar, repot kali kurasa sambil megang anak nelpon, bilang aja aku lagi pigi sama kau." Awalnya, gitulah. Aku curhat, memuji-muji suamiku. Lama kelamaan, si Marta malah diam-diam udah nyopet hati lakikku. Tapi, pande kali dia bayak. Gak bisa kupergoki kesalahannya, dia terus aja main ke rumahku. Bawa makanan, diamlah mulutku. Yang paling sakit kurasa, waktu si Marta sama suamiku manggil sayang. "Ngapa kau panggil Bapak si Bryan sayang, yang sukaknya kau sama lakikku?" Kutanyalah dia pulak, dari pada gerot aku mikirin sendiri. "Allaaaah kau ini, macam ganteng kali lakikmu mau kurayu, salah kirim aku. Gak percaya kau samaku? Tipis kalilah pergaulanmu kalo gitu." Entah aku yang penger, percaya ajalah. Serius kali kutengok mukaknya. Lama kelamaan, si Marta ini makin bergaya kutengok kalau ke rumahku, kalau aku sibuk masak, dia enak-enak berkombur sama lakikku. Palak kali kurasa. Jelek-jelek gini pun, aku. Gaknya tolol kali. "Baik kali Bapak si Bryan itu, kan Lis? Enaklah kau punya lakik macam itu." "Enak apanya? Gak taunya kau? Lakikku itu kalau tidur ngorok, ngences, kalau mimpi suka jalan keluar. Seminggu sekali baru mandi, kalau kau tengok dia dari kamar mandi, cuma cuci muka ajanya dia. Udahlah giginya berlobang, bauk kali kalau diciumnya aku." "Kau pun gak pintar pulaknya ngurus lakik, bilanglah biar mandi, jaga kesehatan," Marta menyudutkanku. "Kesehatan kau bilang? Dia itu tinggal nunggu matinya aja, masa gak kau dengar batuk-batuk, udah bengek-an sama TBC, bisa menular itu lho! Di paha dia, kurapnya gak sembuh-sembuh saking joroknya." "Biar kau tau lagi, suamiku itu pelit kali, kalau marah suka meludah-ludah. Kamar kami bauk karna ludahnya, mau kau tengok? Ayoklah ke kamarku." "Nggak, nggak!!! Aku pulang dulu." Pura-pura kulirik muka si Marta, mulutnya menganga kek dongok. Dia permisi pulang. Aku tunggu beberapa hari, gak muncul-muncul dia bayak, rindu pulak aku. "Apa si Marta gak pernah nelfon kau lagi, Bang?" "Ada sekali, seminggu yang lalu, dia bilang samaku, 'rajin-rajin ibadah, umur kita gak tau', kok kek mau mati pulak aku ya Dek." Aku senyum, dalam hatiku. "Semua kita mau mati, kok. Kalau udah sakit-sakit-an gak maunya dia, kan? Mau enaknya aja ambil lakikku. Ooo ... gak bisa!" ??? *Gerot > Geger otak *penger > setengah gila *Palak > kesel *Berkombur > ngobrol *Pekok > bodoh *Terinspirasi dari kisah seorang teman yang sangat konyol, dan suaminya sekarang gak bisa berkutik di depan cewek lain, ada aja siasatnya. ???

122 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Wkwk punya temen org batak klo lg ngasih nasihat ke temen yg keras kepala jd ngegas dia orgπŸ˜‚ dan ku pun bacanya jd gitu lah wakπŸ˜…πŸ˜…

5y ago

mantap emg logat Batak ni ya Bund.. πŸ˜‚πŸ‘