TERAPI WICARA HARI KE-9

🗓8 Desember 2020 👶Usia anak : 2 tahun 3 bulan Salah satu hal yang terkadang masih dianggap tabu adalah klinik tumbuh kembang. Mungkin masih banyak yang menganggap bahwa klinik tersebut hanya menangani anak yang mengalami keterlambatan bicara. Padahal tidak... Disana selain terapi wicara, juga ada terapi perilaku, okupasi dan sensori integrasi. Karena tumbuh kembang anak memang bukan hanya di kemampuan bahasa dan komunikasi, tapi juga kognitif, sosial emosional, fisik dan motorik. Saya sudah pernah cerita dari terapisnya menyarankan agar orang tua tanggap untuk tumbuh kembang anak. Hal yang sering dianggap biasa padahal tidak, seperti anak yang super aktif, susah fokus saat belajar, kalo marah suka mukul, gedor pintu, lempar barang, gigit, jedotin kepalanya ditembok dan sebagainya. Kita pun juga ga bisa menentukan diagnosis pada anak karena hanya boleh dilakukan oleh dokter atau psikolog seperti yang tertera jelas di buku panduan deteksi tumbuh kembang anak usia dini milik anak saya. Psikolog pernah menyampaikan bahwa "Klinik tumbuh kembang adalah klinik untuk deteksi dini, diagnosis dan intervensi terhadap anak sesuai dengan kebutuhannya.Selain itu juga memantau tumbuh kembang anak maupun memberi stimulasi. Orang tua tidak perlu ragu untuk membawa anak ke klinik tumbuh kembang bila merasa curiga dengan perkembangan anaknya. Karena semakin dini ditangani, semakin baik." Untuk tahapan kemampuan fisik & motorik, bahasa & komunikasi, kognitif dan sosial emosional pada anak usia 2 bulan sampai 5 tahun bisa Bunda lihat di https://hestidinnio.com/tag/tumbuh-kembang-anak/. Jadi, jangan ragu untuk ke klinik tumbuh kembang ya bila dirasa ada sesuatu yang berbeda. Nah untuk terapi wicara hari ini.. Anak saya sangat kooperatif dan terlihat bahagia banget dengan melucu terus 😂 Latihan materinya mirip dengan yang kemarin, seperti stimulus respon, stimulus suara, instruksi sederhana, pemahaman angka & hewan, serta meniru ujaran. Alhamdulillah ada perkembangan untuk hari ini... Anak saya sudah mulai mau menirukan terapisnya😁 Lalu terapis bertanya bagaimana di rumah. Saya jawab kalo di rumah dia suka meniru dan mau berbicara saat menginginkan sesuatu. Contoh : "Mamah... Mimi" saat mau nenen. Harusnya kan "Mimik" "Adek" tapi niruinnya "Deee" "Duduk" tapi niruinnya "Dudu" Kata terapisnya, wajar untuk usia segini belum bisa konsonan K. Dan ini namanya "artikulasi". Yang penting M, P, B sudah bisa. Ma ma ma, Pa pa pa, Ba ba ba. Yang penting juga diperbanyak kosa katanya, lalu nanti dibantu mengucap dengan jelas. Jangan sampai ngajarin bicara anak dengan cadel. Selalu ajari dengan bahasa yang jelas. Kalo pas kita ngomong ke anak dengan cadel atau istilahnya pakai bahasa bayi, nanti dianggepnya anak, itu bahasa yang jelas. Bisa sampai dewasa cara ngomongnya cadel lho.. Dan sekian yang dapat saya sampaikan. Terima kasih sudah membaca🙏 Semoga bermanfaat❤ https://hestidinnio.com/terapi-wicara-hari-ke-9/

TERAPI WICARA HARI KE-9
5 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

👍👍👍