Utami Budi Rahayu profile icon
SilverSilver

Utami Budi Rahayu, Indonesia

Anggota VIP

About Utami Budi Rahayu

mama of 1

My Orders
Posts(3)
Replies(29)
Articles(0)

Cerita kehamilan kedua ku yang melebihi HPL

#CeritaKehamilanTAP Bismillah Saat mengetahui bahwa aku hamil lagi anak kedua disaat anak pertama masih berusia 1 tahun, sempat kaget, khawatir, takut kalau gabisa mengurusnya, takut kakaknya terabaikan, takut juga bilang suami karena takut tidak bisa menghidupinya. Pagi itu di kampung halamanku, aku ingat kalau aku sudah telat haid beberapa minggu. Curiga karena aku merasa mual dan muntah seminggu itu. Inisiatif ke apotek beli TP, dan siang itu juga aku cek ternyata benar dua garis. Kaget dong, terdiam sebentar. Lalu kirim foto TP ke suami karena posisi lagi LDR. Sempat agak lama balas. Takut suami marah, tapi alhamdulillah responnya baik. Ada senang ada takut juga sama sepertiku. Waktu berlalu begitu cepat, aku sangat menikmati kehamilan keduaku sambil mengurus anakku yg berusia 1 tahun lebih waktu hamil. Tiba saat HPLku datang, dari usia kandungan menginjak TM 3, aku rajin sekali senam, jalan kaki, makan yg memicu induksi alami, dan ikhtiar lainnya agar segera lahir. Tepat tanggal 23 juni tanggal HPLku, adik belum juga kasih tanda tanda. Datanglah aku dan suami ke puskesmas, dan dari puskesmas dirujuk ke RS untuk segera lakukan tindakan. Pergi ke RS 1, dokter bilang mal posisi jadi susah lahir, udah SC aja kata dokternya, dijadwalkan seminggu lagi untuk SC. Kaget dong, aku bilang ke suami kalau gamau SC. Setelah seminggu dari RS ke 1, pergilah kami ke RS kedua, kami ga datang untuk jadwal SC jadi kami pergi ke RS rujukan dari bidan tempat biasa kontrol, di RS kedua bilang ini masih aman untuk menunggu sampai satu minggu lagi (42weeks) di usia 41 weeks itu. Dan dokter sudah kasih rujukan induksi jika seminggu lagi belum lahir. Pikir ku, tenang saja kata dokter masih aman ko. Jadi mencoba untuk tetap positif thinking saja sambil terus lakukan induksi alami, makan nanas, kiwi, dll. Senam hamil, jalan cepat tiap pagi sore, sampai pijat oksitosin juga. Tapi adik tetap belum kasih tanda untuk lahir. Sambil terus ajak ngobrol ke adik tetap adik masih anteng diperut. Tiba saat 42 weeks jadwal aku dan suami datang ke RS bawa perlengkapan bersalin. Tiba di RS langsung ke IGD, ngurus berkas pakai BPJS, diperiksa di IGD, dapat kamar langsung saat itu juga di induksi. Induksi disuntikkan di infus jam 10 pagi, dikamar belum kerasa apa apa sampai jam 12 siang, masih bisa senam, jalan jalan kaki, berdiri jongkok supaya cepat membuka jalan lahir. Jam 12 lebih setelah solat dhuhur tiba tiba ada yang merembes, ternyata air ketiban ku rembes, tapi kontraksi belum kerasa. Bidan datang diminta pindah ke kamar bersalin, di kamar bersalin aku sudah mulai merasa kontraksi tapi masih ringan. Jam 3 aku solat ashar, sehabis solat ashar,kontraksi nya mulai sering, ga ada jeda, paling lama jeda 1 menit aja. Rasanya Masya Allah banget sakitnya, tangan suami sampai diremes". Di cek bukaan jam setengah 6 ternyata masih bukaan 2, pikir ku aduh kayanya lama nih bukaan lengkapnya tapi sudah gakuat sakit, dalam hati sempat ingin nyerah, tapi aku bilang ke adik, adik bisa pasti bisa yuk cepat turun, benar saja, adik mendengarku, aku merasa kaya ada yang turun, dan berasa ingin pup, masya Allah ternyata (maaf aku beneran pup) tapi rambut adik sudah terlihat, itu jam 6 lebih 15 menit, bidan langsung siap". Sekitar 10 menit prosesnya, adik lahir. Alhamdulillah, ga berhentinya mengucap syukur, suami yang posisinya masih dimasjid solat maghrib dan pas datang ternyata sudah lahir. Cepat sekali masya Allah. Terima kasih adik sudah bantu ibu ya ☺. Proses jahit menjahit sambil IMD. Dan adik ternyata besar, beratnya 3.5kg. Kakak hanya 2.8kg. Hehe pantas saja susah untuk turun ke jalan lahir. Alhamdulillah induksi lancar, ga sampai habis sebotol infus, adik sudah lahir tepat di tanggal 7-7-21. Masya Allah Tabarakallah. Ini cerita kehamilanku, mana ceritamu? 🥰

Read more
Cerita kehamilan kedua ku yang melebihi HPL
 profile icon
Write a reply