Lesta profile icon
PlatinumPlatinum

Lesta, Indonesia

Kontributor

About Lesta

Seorang Ibu

My Orders
Posts(41)
Replies(72)
Articles(0)
undefined profile icon
Write a reply

Tips mengatasi bayi GTM di awla mpasi

Hallo bun, anakku udah hari ke5 mpasi. tapi sampai hari ini anakku masih menolak buka mulut. menu aku ikutin kemenkes dg tekstur lembut dan konsistensi agak cair. metodenya ulek saring bahkan hari ini aku blender dulu terus disaring lagi biar dapet tekstur yg lebih lembut. sebelum makan berat aku puasain dulu 2 jam setelah nyusu. namun hasilnya anakku belum juga mau buka mulut bun. tapi kalo dikasih air disendok, anakku mau buka mulut meskipun awalnya sempat nolak. sempat berfikir apakah kurang cair, lalu buburnya aku bikin secair susu bun tapi masih belum mau buka mulut juga. sempat berfikir mungkin ga suka aromanya, lalu kubuat bubur nasi dicampur asi biar aromanya hanya aroma asi yg familiar buat anakku tapi sama aja masih belum mau buka mulut. hingga akhirnya sore tadi aku kasih menu kemenkes lagi bun, anakku masih belum mau buka mulut kalo aku suapin pake sendok. lalu, aku liat anakku selalu masukin semua jari tangan kanannya ke mulut, aku simpan bubur di jari jarinya dan tanpa sadar saat jari jarinya dimasukin ke mulut, anakku memakan semua bubur yg menempel di jarinya. anakku ga hoek dan semua bubur yg menempel di jarinya dilumat habis di mulutnya. dari situ aku tau kalo ternyata anakku suka buburnya hanya saja anakku ga suka disuapi pake sendok. anakku berhasil menghabiskan setengah porsi makannya tapi dg cara aku simpan makanan di jarinya itu bun. apakah itu cara yg baik untuk mengenalkan makanan di awal mpasi bun? gimana caranya ya biar anakku bisa suka disuapi pake sendok bun ga pake jari, aku khawatir keterusan makan ga mau disuapi sendok. sharing pengalamannya dong bun barangkali ada yang sama juga awal mpasi anaknya ga mau disuapi sendok dan malah GTM terus.

Read more
undefined profile icon
Write a reply

Apa dampak negatif nikah siri?

Bun, adik saya 2 bulan ini sedang dekat dg seorang ustad muda single usia 24 tahun sebutlah namanya A. pria ini berasal dati keluarga berpendidikan bahkan ayahnya seorang rektor di perguruan tinggi swasta di daerah tempat lahir saya. 2 bulan lalu si A menyatakan niatnya untuk menjalin hubungan serius dg adik saya hingga jenjang pernikahan. saat itu, adik saya baru lulus kuliah dan belum bekerja, adik saya menerimanya (artinya adik saya pun memiliki niat yg sama membawa hubungan mereka ke jenjang pernikahan, kapanpun diajak nikah oleh si A adik saya harusnya sudah siap). si A sudah memperkenalkan adik saya ke keluarga besarnya dan rupanya ortunya merasa cocok dg adik saya. si A ini juga sudah datang berkenalan dg ortu saya dan mereka pun merasa cocok. kecuali saya dan suami belum bertemu dg si A ini, karena saat ini kami tinggal diluar kota. namun, ortu si A belum bertemu dg ortu saya. selama 2 bulan berjalan, adik saya dan si A ini sering jalan berdua entah buat makan bareng atau hanya sekedar jalan jalan di mall. bahkan, mereka sdg merintis bisnis bersama yg artinya mereka berdua akan sering bertemu untuk diskusi. karena seringnya bertemu, ortu si A akhirnya menyampaikan ke adik saya ttg kekhawatirannya. ortunya khawatir kedekatan anaknya dg adik saya itu bukan muhrim ini bernilai dosa. akhirnya, ortu si A ini bilang ke adik saya untuk menyampaikan pesannya ke ortu saya "seandainya dalam waktu dekat si A melamar adik saya dan sekaligus akad, apakah diizinkan?" adik saya menyampaikan pesan tsb ke ortu saya dan akhirnya kami sekeluarga diskusi. yang kami pahami, akad disini adalah akad resmi nikah sah diakui oleh negara namun hanya akad tidak disertai pesta pernikahan. kami setuju dg pertimbangan ini niat baik jadi harus kami sambut dan mmg betul kami juga ingin menjaga hubungan mereka agar tidak timbul fitnah dan untuk menggelar pesta kami perlu persiapan jadi nikahkan saja dulu dalam waktu dekat sementara pestanya menyusul setelah semuanya siap. keluarga kami tidak masalah dg rencana itu TAPI adik saya rupanya tidak mau dg brbgai alasan yg intinya dia belum siap nikah (menjalankan kewajiban seorang istri). jeng jeng jeng disitu saya jadi heran dg adik saya dan muncul pertanyaan "bukankah sejak awal adik saya sudah tau kalo si A ini ingin menjalin hubungan yg serius dan saat adik saya menerimanya artinya dia siap kapanpun diajak nikah apalag dg background si A ini ustad artinya pasti dalam waktu dekat fiajak nikahnya, kenapa skrg diajak nikah bilang belum siap?" keluarga si A ini akhirnya tau kalo adik saya menolak rencana itu dan setelah itu mungkin keluarganya mengadakan diskusi lagi dan hasilnya keluarga si A ini mengklarifikasi kalo akad yg dimaksud itu akad untuk nikah siri (nikah rahasia) bukan nikah resmi di KUA, bulan september atau akhir tahun mendatang rencananya mereka baru akan menikah resmi. ortu si A ini mengatakan nikah siri ini hanya untuk menghalalkan hubungan mereka agar tidak dosa, halal disini hanya sebatas hubungan komunikasi mereka. ortunya tidak memperbolehkan mereka serumah, berhubungan suami istri dll yg berkaitan dg hak dan kewajiban suami istri belum melekat kepada mereka. jadi mereka berdua menjalani hidup masing masing sperti saat ini hanya hubungan mereka ini bisa dibilang pacaran halal tapi bukan suami istri. bun, saya bukan org yang paham betul ttg agama khususnya ttg nikah siri ini. tapi sejauh yg saya pahami, nikah siri ini pada prakteknya sama dg nikah resmi dimana hak dan kewajiban duami istri melekat pada satu sama lain. saya malah berfikir apakah kalo hak dan kewajiban ini tidak dilakukan apakah tetap sama saja menjafi dosa ya? bun adakah disini bunda bunda yg bisa sharing pengalaman ttg nikah siri? mungkin teman atau kerabatnya ada yg pernah ngalami. atau mungkin ada yg tau ttg ilmuny. baik butuknya nikah siri bagaimana menurut bunda bunda?

Read more
undefined profile icon
Write a reply