Kesehatan Mental Pasca Melahirkan
Kesehatan Mental Depresi Pasca Melahirkan . Waktu itu malam pukul 23.00 saya makan. Dan setelah makan rasanya seperti sembelit. Akhirnya bolak-balik ke kamar Mandi setelah habis dari sana kok rasanya perut saya mules dan makin sakit. Serta punggung rasanya sakit banget. Sakitnya kadang datang kadang hilang sendiri. Saya sangat cemas sekali, untung ada suami, lalu saya minta suami untuk bangunkan semua orang (ibu dan ayah) saya minta pergi ke Rumah Sakit karena kondisi saya sudah sangat sakit sekali. Waktu itu pukul setengah satu malam 00.30 wib tiba dirumah sakit malah masih harus di IGD tidur disana karena saya belum dapat kamar. Lah kok saya semakin cemas. Semua orang pada nunggu diluar dan saya Di kamar IGD. Rasanya sangat pusing sekali dan saya berdoa terus sambil menangis semoga saya dan janin saya lahir dengan selamat. Saya tidak bisa tidur sampai pukul 04.30 WIB tiba-tiba mata saya buram. Dan semua orang cemas termasuk ibu dan suami saya. Lalu dokter bilang katanya darahnya sudah naik keatas, lalu bilang ke perawatnya cepat siapkan kamarnya. Karena pada kehamilan pertama ini saya terkena Darah tinggi dan urine protein + . kata dokter saya terkena pre-eklampsia. Lalu sampai ke Ruangan ternyata ruangan operasi dan saya bakal di operasi secar kata dokter dengan kondisiku masih buram matanya. Akhirnya semua alat-alat dipasang dan cateter sudah dipasang semua. Dan saya gak sadar kalo dioperasi. Selang 2 hari sesudah melahirkan ternyata saya bangun dan berada di Ruang ICU dan saya sadar, mata saya juga bisa melihat kembali. Dan saya masih harus nunggu Di ruang ICU selama 3 hari. Sambil ditensi ternya tensi waktu pertama bangun masih 140/70 dan hari berikutnya urine saya masih diperiksa. Dan hari berikutnya tensi saya jadi 120/70 selama di ICU saya dijenguk suami, dan mertua dengan giliran. Suami disuruh belikan obat sama dokternya nama obatnya Albumin. Jadi selama 2 hari saya gak sadar di ruang ICU dan waktu sadar ditambah 3 hari diruang ICU jadi 5 hari diruang ICU. Saya sangat gelisah di Ruang ICU sendirian dan kalo malam dokternya gak ada. Dan waktu di Ruang ICU saya disuruh minum kapsul Albumin terus. Sehari bisa 6 kapsul. Total 3 hari jadi minum 18kapsul Albumin. Dan Tensi saya turun 120/60 katanya normal. Lalu saya akhirnya saya dipindahkan ke ruangan kamar biasa kelas III disana banyak ibu-ibu yang sudah melahirkan. Satu ruangan isi 6 kamar. Akhirnya saya lega sudah gak sendirian dan ada teman. Dan suami bisa nemanin saya tiap pulang kerja. Dan leganya ternyata jadi cemas. Saya Di Ruangan ibu dan anak. Ternyata saya diRuangan tersebut selama 6 hari sampai ibu-ibunya ganti semua dan saya masih menetap belum pulang. Karena kata dokter trombosit saya turun. Dan saya masih dirawat sambil disuntik macam-macam suntikan pada selang infus saya selama 6 hari. Dan saya masih minum antibiotik, Paracetamol dan Albumin. Dan saat 2 hari diruangan ibu dan anak saya belum boleh menyusuin, kata dokter anak saya harus pulang dulu karena selama 4 hari anak saya tidak asi dan disuruh dokter sufor SGM dulu. Disuruh pulang karena biar bisa dijemur dan terkena sinar Matahari biar tidak terkena penyakit kuning. Dan saya gelisah tidak bisa ketemu sama anak saya akhirnya tiap hari saya video call lewat hape suami, video call untuk lihat anak saya. Dan Saya disuruh bersihkan puting saya sama dokter menggunakan Baby Oil biar bersih. Dan saat 6 hari dirumah sakit cateter akhirnya boleh dilepas. Dan keluarga saya jenguk saya tiap hari bergantian. Kata Mereka ibu saya kata dokter bilang bahwa saya kejang-kejang , dan saya di bius morfin. Dan Koma selama 2 hari. Dan Selama 9 hari saya Di Rumah sakit infus sudah boleh dilepas. Dan semua sudah membaik saya dibolehkan pulang. Akhirnya suami ngurus ke admin untuk pulang saya dan disodorkan surat total biayanya 37 juta. Alhamdulillah tidak bayar sama sekali karena saya punya kartu Indonesia sehat yang dari pemerintah. Dalam perjalanan pulang saya sedikit pusing dan lemas. Dan balik kontrol lagi ke puskesmas. Sambil bawa anak saya. Sambil diajarkan cara menyusui bayi dengan tepat. Dan saya sudah lepas obat darah tinggi. Dan kalo lihat ke langit mata saya melihat langit rasanya ada bulat-bulat besar turun. Dan Akhirnya sama suami dibelikan kurma saya makan terus dan bulat-bulat yang berterbangan menjadi kecil dan pusing saya hilang. Dan Akhirnya saya bisa mengasihi anak saya selama 2 Tahun pas. Dan Saya dipasang IUD selam 5 Tahun . Minta doanya semua ya kalo dikehamilan kedua kedepannya tidak pre-eklampsia kembali. Amin dan tidak terkena penyakit apapun maupun darah tinggi lagi. Minta doanya semua supaya Di kehamilan kedua besoknya saya Shanti bisa hamil dengan Normal semua dan sehat semua. Amin #KesehatanMentalTAP #SeputaranBunda
Read more