Halo bun mau sekadar sharing saja, abis banyak banget yang penasaran boleh ga sih skinkeran selama hamil? Jawabannya: boleh banget asalkan dengan catatan.
Disclaimer: saya seorang skincare enthusiast, bukan dokter apalagi dermatologist. Tulisan ini saya tulis berdasarkan hasil kepo saya terhadap beberapa jurnal, artikel ilmiah dan pendapat dermatologis yang saya follow di sosmed. Jika kurang yakin buibu bisa konsulkan langsung ke dokter yaa.
Saya melihat masih banyak yang ngejudge bumil yang sesimple nanya mengenai skincare tapi diketusin katanya harus fokus ke anak aja lah, gausah skinkeran dulu lah, ini lah itu lah. Salah kaprah kalo skincare itu melulu soal kecantikan wajah, padahal kita mandi setiap hari pake sabun itu termasuk dalam skincare. Kita pake lotion pelembab di tangan dan badan juga termasuk skincare. Ga hanya semata kepentingan estetika wajah, skincare juga bagian dari bentuk self care, wujud kepedulian kita menjaga dan merawat badan. Bukankah menjaga dan merawat badan juga bentuk syukur terima kasih kita kepada Tuhan, ya kann?
Ketika hamil, hormon berperan banyak dalam kondisi kulit kita. Makanya ada yang pas hamil jadi tambah glowing atau malah ada yang kusam, berminyak, jerawat dll. Belum lagi tanda cinta berupa stretch mark, linea nigra hingga penggelapan area puting dan areola. Wajar jika banyak yang nanya bagaimana mengatasi permasalahan kulit tersebut tanpa membahayakan dedek bayi di dalam rahim.
Lalu skincare seperti apa yang diperbolehkan untuk dipakai bumil?
Ada beberapa kandungan yang memang dikhawatirkan berbahaya bagi janin dan wajib dihindari seperti: hydroquinone, retinol, retinoid, tretinoin (semua turunan vitamin A baiknya dihindari), salicylic acid dengan persentase lebih dari 2%, pthalates dan formaldehyde. Kalo semisal ibu-ibu menjumpai komposisi produk skincare yang ada bahan-bahan yang disebutkan tersebut baiknya segera diasingkan dulu yaa. Penjelasan lebih lengkap bisa dicari artikel atau jurnal penelitian di google, ada banyak kok. Selain itu, treatment kulit seperti laser, micro needling, filler, botox juga harus dihindari dulu ya bun.
Untuk bahan-bahan seperti alcohol, paraben dan SLS/SLES masih dianggap aman kecuali tertelan hoho. Tapi emang ada yang kulitnya sensitif jadi beneran harus menghindarinya, kalo emang dirasa cocok ya monggo bisa diteruskan pemakaiannya. Skincare emang ga ada aturan sakleknya, semua bebas sesuai pengalaman personal masing-masing.
Selain bahan-bahan yang harus dihindari, hal lain yang perlu jadi concern ialah: apakah produk yang bunda pakai sudah jelas tercatat di BPOM/FDA? Betulkah BPOM atau hanya tipuan abal-abal? Lagi-lagi kita sebagai konsumen harus cerdas dan selektif. Bisa kita cari review di google. Sedangkan untuk cek BPOM suatu produk bisa dicek di cekbpom.pom.go.id.
Jadi kesimpulannya, boleh kok bun kita skinkeran. Boleh banget asal hati-hati. Jangan ragu juga konsul ke dokter atau dermatologis untuk lebih meyakinkan 😊.
NB: saya sertakan produk skincare wajah dan badan yang saya pakai selama hamil, mohon maaf sabun mandi dan shampoo ga ikut kefoto kelupaan ambil di kamar mandi hehe. Ada yang samaan mungkin?
Read more