Rencana Lebaran Menyenangkan bersama Keluarga Kecilku
Lebaran tahun ini sepertinya aku dan keluarga kecilku akan merayakannya di rumah saja karena larangan mudik dari pemerintah. Meski begitu, aku ingin menyiapkannya sebaik mungkin agar keluarga kecilku merasakan lebaran yang mengesankan. Aku sudah membuat rencana untuk mengisi hari lebaranku. Di sini, aku akan membagikan rencanaku mulai dari sebelum lebaran hingga saat lebaran. *Persiapan sebelum Lebaran* Yang pertama aku lakukan adalah menyiapkan bahan makanan karena sudah pasti saat lebaran dan mungkin beberapa hari setelahnya pasar akan tutup dan penjual sayur keliling juga libur. Rencananya, untuk hidangan pagi aku akan membuat ketupat, opor ayam dan sambal goreng ati. Untuk hidangan siang aku akan memasak soto ayam lengkap dengan kentang gorengnya. Sedangkan untuk makan malam, aku berencana membuat selat Solo. Hmm, membayangkannya saja sudah terasa nikmat di lidah. Yang kedua, aku akan membersihkan seluruh sudut rumah, mengganti seprei, mencuci semua mukena hingga korden kemudian memotong rumput. Setelah rumah bersih dan rapi, aku akan menghiasnya dengan gantungan-gantungan berbentuk ketupat dan bulan sabit. Wah, sepertinya anak-anakku yang masih balita akan senang sekali melihatnya. Oya, aku juga berencana menata garasi, meletakkan meja kursi dan membuat display snack serta minuman danagar jika ada tetangga berkunjung kami tetap bisa bersilaturahmi dengan asik tanpa masuk ke dalam rumah. Tentunya aku akan mendesainnya sedemikian rupa sehingga kami tetap menjaga jarak. Di luar garasi aku akan menaruh handsanitizer untuk para tamu yang mungkin hadir. *Saat Hari Raya Idul Fitri* Sebelum sholat Idul Fitri (jika para ulama dan pemerintah membolehkan) kami akan makan beberapa butir kurma dan minum susu. Sepulangnya, kami akan menyantap opor ayam. Setelah itu, kami akan melakukan video call dengan keluarga besar. Kami juga akan mengambil foto keluarga. Sembari menunggu siang, mungkin kami akan menyambut tamu yang datang. Siang hari, kami akan makan soto ayam kemudian tidur. Sore harinya setelah mandi, kami akan bersantai dan makan kue. Malam hari, kami akan menikmati selat Solo. Setelah itu kami akan bermain dengan anak-anak ataupun membacakan buku untuk mereka sebelum mereka tidur. Setelah anak-anak tidur, aku ingin menikmati malam yang santai bersama suami. Mungkin kami akan nonton film atau hanya ngobrol hingga larut. Sepertinya menyenangkan sekali lebaran tahun ini. Bismillah, semoga Allah mengabulkan. #LebaranKeluargaTAP #GebyarHadiahManTAP
Read moreKalau kemarin udah bikin kaldu iga sapi, sekarang yuk kita bikin iga pedas manis Bun. Ini menu yg lezat buat berbuka puasa. Kandungan protein yang tinggi bisa menjaga stamina tubuh saat puasa loh Bun. Buat sahur juga oke nih, tinggal disesuaikan aja cabainya yaa. Bahan : 300 gr iga sapi 1/2 buah bawang bombay 1 batang daun bawang 150 ml air Bumbu : 3 siung bawang putih 3 siung bawang merah 10 cabe rawit 1 buah cabe merah 1 sdt ketumbar Perasa : 1/2 sdt garam 1/4sdt merica bubuk Kecap secukupnya STEP 1 - Cuci bersih semua bahan. - Rebus iga sapi dlm air mendidih sampai semua kotoran terangkat kemudian buang airnya. - Rebus kembali iga sapi sampai daging terasa empuk, sekali-sekali buang busa yg masih tersisa. - Tiriskan iga sapi dengan sedikit airnya. *Air rebusan iga sapi dapat digunakan untuk kaldu pada masakan lainnya. STEP 2 - Haluskan semua bumbu menjadi satu. - Iris bawang bombay dan daun bawang seruas jari - Tumis bumbu, bawang bombay dan daun bawang sampai harum. - Masukkan iga sapi, garam, merica dan kecap secukupnya, aduk rata. - Tambahkan air ke tempat sisa bumbu halus, kemudian siramkan merata ke atas iga sapi. - Kecilkan api - Tambahkan kecap sesuai selera sambil diaduk. - Koreksi rasa. - Jika rasa sudah sesuai, diamkan sampai air tersisa sedikit. - Hidangkan. #ResepRamadanTAP #GebyarHadiahManTAP
Read moreHai Parents. Sup atau beberapa masakan lainnya akan lebih nikmat loh jika dimasak menggunakan kaldu dibanding air biasa. Apalagi kaldu iga sapi. Gizinya sangat tinggi, pas banget dijadiin #ResepRamadanTAP biar kita kuat puasanya. Ini nih resepnya. Bahan : Iga sapi 350gr Air 1 liter Bawang putih 1 siung Bawang merah 2 siung Bawang bombay kecil 1 buah Jahe 1cm Daun bawang 1 batang Seledri 2 batang Daun salam 2 lembar Wortel 1 buah Tomat 1 buah Cara membuat : Didihkan air Masukkan bawang merah, bawang putih, bawang bombay, jahe dan iga sapi Buang busa dan lemak yg mengambang Sisakan sampai air 3/4 Masukkan bahan lainnya Sisakan sampai air setengahnya Angkat, dinginkan Saring Note : iga yang telah disaring dapat dimasak lagi sesuai selera #GebyarHadiahManTAP #ResepRamadanTAP
Read moreSetelah berbuka puasa dengan yg manis, makan nasi dan sambal terong makin nikmat bun. Ini gampang banget cara bikinnya, nggak pake lama, bahannya juga gampang didapat. Bahan untuk 2 porsi: 1 buah terong ungu atau hijau 1 sdm minyak goreng Bahan sambal: 10 buah cabe rawit 2 buah cabe merah 3 siung bawang putih 3 siung bawang merah 1 buah tomat Terasi dan garam secukupnya Cara membuat: - Bakar terong di atas kompor sampai seluruh kulitnya menghitam. Dinginkan, lalu kupas kulitnya. - Potong terong menjadi empat atau sesuai selera - Haluskan bahan sambal - Panaskan minyak goreng lalu tumis sambal dengan api kecil hingga matang dan harum kemudian matikan api - Masukkan terong yg sudah dikupas lalu aduk rata ke dalam sambal. - Sambal terong siap disantap bersama nasi hangat. #GebyarHadiahManTAP #ResepRamadanTAP
Read moreHalo, aku Palupi. Bulan Mei kemarin aku baru saja melahirkan anak ke dua. Bahagia tentu saja, tetapi ada suatu rasa yang menyelinap di dalam dada dan menelisik di dalam hati. Aku tidak tahu apakah setiap ibu merasakannya atau tidak. Namun, ya, aku merasakan tatapan sendu pada anak pertamaku yang masih dua tahun waktu itu. Aku tidak sedang menyesali kehadiran anak keduaku, tentu tidak. Ihya, anak keduaku, adalah anugerah yang sangat berharga bagiku. Namun, cerita ini adalah tentang Haya, anak pertamaku. Saat aku baru pulang dari rumah sakit membawa adik bayi, ada tatapan cemburu pada Haya. Padahal, sudah sejak lama kami membahas keseruan-keseruan saat nanti adik bayi lahir. Namun ternyata, perasaan anak-anak sangat peka. Haya tahu bahwa sejak detik itu ia akan membagikan kasih sayangku untuk adiknya. Mungkin saat itu ia terkejut dan belum siap, tetapi waktu memaksanya menerima hari itu. Sementara itu, aku seorang ibu dengan satu bayi dan satu batita tanpa asisten rumah tangga dan sanak saudara harus berjuang bersama suami mengurus dan merawat anak-anak. Perubahan hormon yang masih kacau, payudara bengkak dan lecet, jahitan yang masih terasa membuatku tak hanya sekali dua kali marah dan membentak Haya. Saat itu, aku lupa bahwa usia Haya baru dua tahun. Aku memaksa Haya untuk bisa segera mengerti apa yang aku ucapkan. Aku memaksanya untuk segera melakukan apa yang aku katakan. Aku memaksanya untuk segera berhenti melakukan segala sesuatu yang kularang. Padahal, baru dua tahun saja usianya. Padahal, dia perlu waktu untuk adaptasi dengan kehadiran adik bayi. Mungkin semua ibu pernah mengalami, membentak di siang hari, menyesali di malam hari. Melihat Haya tertidur pulas dengan wajah polosnya, rasanya dadaku bergemuruh, menyempit dan membuat tekanan sehingga air mataku menetes. Bahkan kini, ketika Haya sudah bisa beradaptasi dan sangat menyayangi adiknya, aku masih saja memarahinya saat ia melakukan kesalahan-kesalahan kecil. Ahh, menuliskan ini membuatku menangis lagi. Setiap malam aku berjanji agar besok aku tidak membentak lagi. Setiap malam aku memeluk dan membelainya, meminta maaf dan mengucapkan cinta. Binar mata polosnya dan juga senyum hangatnya membuatku merasa menjadi ibu paling jahat di dunia. Sudah lama aku memendam hal ini. Aku sedih dan kesal pada diriku sendiri. Aku ingin berubah tentu saja. Aku ingin menjadi ibu yang lebih baik. Aku ingin anak-anakku tahu bahwa aku menyayangi mereka. Semoga tulisan ini menjadi titik tolak perubahanku untuk menjadi #ibujuara. Dan semoga dengan menuliskannya di sini, aku menemukan para #ibujuara yang mau berbagi tips dalam mengasuh dan mendidik buah hati. Selamat Hari Ibu
Read more