Putry Manzili profile icon
SilverSilver

Putry Manzili, Indonesia

Kontributor

About Putry Manzili

sedang mengandung

My Orders
Posts(9)
Replies(54)
Articles(0)
Tidak boleh... 1. Memaksa kontraksi Kandungan senyawa phytochemical dalam rumput fatimah dapat mendorong kontraksi untuk berjalan cepat. Namun, jika kontraksi dilakukan dengan paksa akan membahayakan janin, dan menyebabkan janin mati di dalam rahim. 2. Membuat janin stres Ketika seseorang mengkonsumsi rumput fatimah, oksitosin dalam tubuhnya akan meningkat. Oksitosin sendiri membantu proses kontraksi uterus. Bila oksitosin meningkat, kontraksi rahim juga akan meningkat. Bahaya rumput fatimah ini dapat menyebabkan janin menjadi stres. 3. Rahim kurang darah Rumput fatimah yang dapat merangsang kontraksi rahim secara terus menerus juga dapat memicu atonia uterus. Adalah mungkin bagi otot uterus untuk gagal mempertahankan kontraksi setelah melahirkan. Akibatnya, pembuluh darah di daerah plasenta tidak bisa ditekan. 4. Menyebabkan perdarahan Jika rumput fatimah direndam terlalu lama, tingkat oksitosin dalam air perendaman yang diambil akan meningkat. Ini akan sangat berbahaya bagi ibu dan janin. Selain itu, dapat mengancam keselamatan janin, juga dapat menyebabkan perdarahan hebat pada wanita hamil. 5. Pecah rahim Kontraksi pada rahim tentu akan membuat rahim bekerja lebih keras. Jika rumput fatimah terus diminum, dapat menyebabkan kondisi rahim kelelahan, hingga mungkin pecah atau merobek dinding rahim. 6. Kematian ibu dan janin Terlalu sering kontraksi akan menyebabkan bayi mengalami kekurangan oksigen. Jika terus berlanjut, bayi akan mengalami gagal jantung sehingga mengakibatkan kematian. Demikian juga dengan ibu, pecahnya rahim membuat ibu mengalami goncangan yang menyebabkan kematian. Menurut Prof Dr Suhaila Mohamed dari Bioscience Institute of Universiti Putra Malaysia (UPM) mengatakan obat herbal memang telah dikenal secara turun-temurun, namun tidak terbukti secara ilmiah mengenai keamananya. Sumber : kompas
Read more
undefined profile icon
Write a reply