Ultramam profile icon
PlatinumPlatinum

Ultramam, Indonesia

Kontributor

About Ultramam

happy wife and happy mom

Posts(55)
Replies(510)
Articles(0)
 profile icon
Write a reply

sawang sinawang yuk!

saya dan suami punya circle pertemanan yang masing2 semua memiliki masalah yang berbeda beda, sehingga pada akhirnya saya selalu merasa "uang" bukanlah segalanya.. dalam artian, mempertahankan keluarga, ketenangan batin, dan semua yg bersifat immaterial. ada yang usia nya menginjak 30, bahkan hampir kepala 4 masih single dan memiliki karir yang bagus. independen bahkan rasanya sebagian perempuan yang seumuran dg mereka merasa iri dan minder "enak ya punya gaji gede.. enak ya bisa kemana mana dan bisa kebeli apa aja pake uang sendiri" daann lain lain. tapi kalian yg ga kenal mereka, ga pernah tau perjuangan mereka melawan batin mereka ketika ingin sekali mendapatkan pasangan yg sepadan. bagi mereka, sulit. mencoba berkali kali selalu gagal. saya akui, itu bukan hal mudah. sama sekali tdk mudah menghadapi itu. tpi yg mereka perlihatkan ke khalayak ialah bagaimana menikmati hidup mereka yg masih sendiri. saya, pernah ada dimasa itu. ada juga beberapa pasangan suami istri yang selalu berdua kemana mana, memamerkan kemesraan berdua karena blm memiliki keturunan. pekerjaan yang sangat menjanjikan, perjalanan mewah dilewati berdua. pernikahan nya cukup awet, jarang bahkan hampir gak pernah menandakan ada keretakan diantara keduanya (saya kenal mereka, meski memang sya gatau dalemnya gmn). bayangkan siapa yg ga iri melihatnya? bahkan saya sendiri sering kali iri bisa pergi ke tempat2 impian saya bersama pasangan "enak bgt bisa pergi2 ke tempat indah begitu, traveling kmna mana huhu" gitu batin saya. tpi suami saya menyadarkan saya, bahwa mereka begitu berjuang mendapatkan keturunan. sepadan dg penyakit yang mendiami salah satu diantara pasangan tsb yang itu adalah kekurangan yg membuat hati iri pada pasangan yg memiliki keturunan. dibalik kemewahan yg dilalui berdua, berkali kali menangis juga Krn sering kehilangan (gugur) janinnya.. operasi ini, operasi itu. habisin banyak tenaga, pikiran, tentu juga biaya yg g sedikit. namun dari cara mereka membagi cerita di medsos, adalah cara mereka menikmati hidup yg bagaimanapun tdk perlu diratapi. ada lagi yang udah mandiri, punya rumah, anak 2 lucu2 dan cantik2. mampu disekolahkan, tapi siapa yg tau teman saya perempuan merasa tdk cukup sehingga dia harus kerja kantoran meninggalkan anak2nya. dia blg, berat. kdg iri dg ibu2 yg fokus dg anak2nya.. suami yg fokus kerja, ga jarang cuek dg anak2nya.. saya, ekonomi mungkin kurang dr circle teman2 kami tapi kami memiliki keturunan yang lucu dan Alhamdulillah saya dan suami sehat walafiat. memiliki pasangan yg sefrekuensi dan saling support meski masih ngontrak. kita tetap nikmatin.. masalahnya hanya suami saya termasuk sandwich generation. tapi Alhamdulillah meski begitu masih ada yg bilang hidup kami beruntung.. dan masih banyak lainnya.. bahkan ada jg org yg saya kenal MBA, dr luar nampak glamor menikmati hidup namun di dalamnya sangat berantakan. melihat saya katanya saya beruntung.. yaaaahh begitulah masing2 orang beda beda ujiannya ya, masing2 pula cara menikmati hidup dan bersyukur. jadi rasanya tidak baik merasa paling, entah itu merasa paling menderita entah merasa paling baik dr yg lain.. selalu melihat orang lain lebih beruntung, padahal org lain melihat kita juga lebih beruntung. rumput tetangga memang selalu lebih hijau ya bunda2.. maka jgn berprasangka ke orang lain Krn hanya berdasarkan apa yg mereka perlihatkan. akhir kata hikmah yg dapat saya ambil: bersyukur, banyak2 memperbaiki cara pandang juga memperbaiki kualitas diri itu sangatlah mahal balasannya. karena apa apa yang kita lakukan pasti semua akan berbalik ke diri kita sendiri.. termasuk bagaimana kita memperlakukan pasangan juga ke anak.. TDK perlu iri, Krn apa apa yang kita lihat kelebihan dr orang lain, pdhl sebenarnya kita juga memiliki banyak kelebihan yang orang lain ingin jadi seperti kita.. belajar dr pengalaman hidup org lain, tdk perlu membanding2kan. kita yang tau hidup kita, kita yang paham pasangan kita, anak kita.. yuk sawang sinawang ♥️ semoga keluarga sehat2, murah rejeki, panjang umur. semoga taun depan yg blm punya rumah jdi kebeli rumah impian.. aamiin #firstmom #sharing

Read more
 profile icon
Write a reply

belahan jiwa (curhat saja)

akhir akhir ini saya sadari kalau kalimat "anak darah daging" bukan sekedar kalimat. tapi memang disadari atau tidak, anak adalah representasi diri kita, cermin dari kepribadian kedua orang tua nya. ia adalah bagian yang pernah "hilang" di masa kehidupan yang sudah kita lewati. ia adalah bagian dari kita, ibu nya. bagian dari diri kita yg lain.. saya adalah korban kekerasan anak, juga kerap dikekang diatur sana sini, harus ini dan itu, tidak boleh banyak tanya, kalau disuruh lakukan ya lakukan. mengatur anak2nya dg dalih "demi kebaikan" padahal tidak ada negosiasi atau diskusi sama sekali. ga ada alasan dibalik itu sehingga ketika dewasa saya tumbuh dg meng-imitasi sikap atau sifat orang yang dekat dengan saya tanpa di filter baik atau tidak, impulsif, posesif, haus atensi, dan merasa rendah diri yang berlebihan. melakukan apa yg org suruh tanpa bertanya tanpa di filter (beruntung nya saya dikelilingi orang2 yg baik dan ga macem2). saya juga korban org tua nikah muda dg segudang ekspektasi. maka dari itu saya benci dg orang2 yang menikah muda dg alasan menghindari zina. saya, saksi hidup bagaimana org tua saya sejak kecil hingga dewasa melihat mereka adu mulut bahkan sempat adu pukul. perselingkuhan meski tidak sampai berhubungan badan. sampai skrg keduanya bertahan satu sama lain. tapi tidak pernah akur, saling sindir, mengejek, menebar kebencian satu sama lain Krn ga memuaskan ekspektasi masing2. mungkin kisah saya ga separah orang2 d luar sana, tapi bagaimanapun hal2 itu cukup membuat mental saya acak2an. gejala bipolar. meski begitu saya ambil sisi positif nya, org tua saya bertanggung jawab penuh atas pendidikan saya sampai sarjana. positif nya, mungkin Krn doa keduanya juga lingkungan saya, teman2 saya, saya selalu dikelilingi orang orang yang sangat baik dan mengajari saya banyak hal. berkat keduanya juga, saya ga begitu sulit mendapatkan uang. setelah saya menikah dan punya anak, saya ikut suami Krn tdk tahan dengan sifat juga sikap ibu saya yang sangat mengatur cara asuh saya. ga henti2nya mengejek asi saya dan memaksa untuk sufor yg saya ingin sekali hindari. bahkan sampai cucu nya sendiri dia bully.. begitu ikut suami, saya tatap mata anak saya dalam2.. anak bayi skrg udah 9 bulan itu sya peluk erat dan sya cium2. rupanya anak saya memang bagian dari diri saya yang saya rindukan.. maksudnya rindu di sini ialah, saya rindu diperlukan dg hangat. saya rindu diperlakukan dg kasih sayang. saya rindu, rindu sekali pelukan ibu saya yg gatau terakhir kapan... akhirnya terlampiaskan kepada anak saya. darah daging saya.. bagian dari diri saya.. belahan jiwa saya. ada keinginan kuat anak saya harus diperlakukan sebagaimana saya dahulu ingin diperlakukan. anak saya, tdk boleh menjadi seperti saya.. saya sampaikan juga ke suami, Alhamdulilah punya suami begitu pengertian dan selalu jdi pendengar cerita saya.. adalah suatu healing tersendiri ketika pasangan kita sepadan dg kita, sama2 memiliki keinginan untuk berubah, sama2 jatuh cinta Krn kepribadian bukan apa yg kita punya, bukan Krn terburu buru nafsu atau menghindari zina, tp Krn kami tau kami saling melengkapi dg sifat kami yg jauh berbeda. adalah suatu healing tersendiri ketika pasangan mau ikut andil dalam pekerjaan rumah juga mengasuh anak.. hal hal tersebut yang membuat saya menyadari bahwa apa yang tdk enak dahulu saya dapatkan, saya bisa berubah dan belajar jadi lebih baik demi darah daging saya. berdoa ke Allah untuk melindungi anak saya dari kecerobohan kedua org tuanya, minta saya disadarkan untuk tdk berbuat berlebihan. Allah kabulkan sy berharap, semoga saya bisa mendidik anak saya menjadi anak yg tangguh, pemberani, bahagia dan cerdas berilmu.

Read more
 profile icon
Write a reply