Nur Aini profile icon
SilverSilver

Nur Aini, Indonesia

Kontributor

About Nur Aini

Bunda Shafa

My Orders
Posts(6)
Replies(11)
Articles(0)

Ga percaya Hamil, sampek Tespack berkali-kali

Saya termasuk orang yang bersyukur telah dikaruaniai rezeki berupa anak. Setelah penantian 4 tahun lamanya, momen dua garis merahpun akhirnya hadir juga. Pada saat itu bulan Juli 2018, ke luar kota karena ada dinas kerja selama 4 hari. Waktu keluar kota itu sebenarnya adalah waktu rutinitas haid bulanan datang. Entah mengapa selama di luar kota haid ga kunjung datang. Saya masih merespon biasa saja Karena pengalaman sebelumnya pernah telat seminggu ketika di Test pack eh hasilnya negatif. Akhirnya lempeng-lempeng aja meski telat selam diluar kota. Setelah perjalan pulang dari luar kota, jadi mikir baiknya di testpack atau tidak. Karena telat yang ini memang kerasanya beda. Perut kembung kaya mual pokoknya beda dari yang dulu telat negatif. Dengan pertimbangan bahwa bulan juli itu akan banyak kerjaan dikantor, saya pun akhirnya memutuskan pake testpack untuk melihat apakah memang positif atau tidak. Akhirnya dengan tangan yang masih gemetar, dan tetesan air mata haru, ku melihat tanda 2 garis merah itu begitu jelas terlihat, padahal baru telat 5 hari. Bahagia itu pun saya kasih tahu ke suami, dan diapun senyum-senyum saja. Sayapun tau pasti bahagianya tidak terkira. Karena saking semangatnya baru telat 5 hari pun langsung di cek ke SpOG. Kata dokternya emang tidak terlihat sama sekali, belum ada kantong apapun, hanya saja ada penebalan. Disitu saya ragu juga, saya benar hamil ga sih dok, kataku pada dokter. Dokter bilang kalo di test pack positif kemungkinan 90% hamil, 10% tunggu dulu, karena harus dicek lagi ketika minggu ke 10, biar terlihat jelas berkembang atau tidak kehamilannya. Nah karena tahu hamil, saya pun ancang-ancang mau membatasi beban pekerjaan. Karena dapat cerita teman-teman yang hamil, waktu hamil muda akan mengalami morning sickness. Mual, muntah, ga nafsu makan bahkan sampai ada yang bedrest harus opnama di rumah sakit. Usia kehamilan 4 minggu, saya mulai mempertanyakan kehamilanku. Sebenarnya saya hamil ga sih. Koq adem ayem, makan enak, mual ga, apalagi muntah. Seperti biasa-biasa saja. Ketika aku ragu, saya coba test pack lagi, hasilnya positif. Alhamdulillah saya hamil. Begitu kehamilan waktu usia 5 minggu, sampai dengan kehamilan minggu ke-10 masih ragu dan tetap bolak balik Test pack untuk meyakinkanku. Hehehe.. ngerasa konyol sendiri jadinya. Alhamdulillah sampai dengan kehamilan 40 minggu, tidak mual dan muntah, hamil lancar lahir lancar. Hanya bisa bersyukur kepada Tuhan, Yang Maha Pencipta. #CeritaHamilTAP

Read more
Ga percaya Hamil, sampek Tespack berkali-kali
 profile icon
Write a reply

Part II Menjelaskan Mitos Yang Berkembang di Masyarakat

Hai maaak.. maaf ya sebelumnya kemarin ceritanya ga sampek tuntas. Hehehe ?? Maklum lah maak pasti pada tau kan kalo dah megang bayi lupa mau pegang hp (ya kah padahal kadang2 nyuri2 pegang hp kalo lagi nyusuin bayi , hahahaha ???) Mitos lain yang berkembang di daerahku juga maak yaitu "Busui tidak boleh makan dan minum disaat malam hari, nanti anaknya sesak ga bisa nafas" Seketika dengar itu rasanya mau pingsan aja, What's, really??? (Hahaha agak sikit lebay ini).. Hmmm... ambil nafas dalam. Bayangkan saja kalau Busui ga makan dan minum sementara sari makanan yang dimakan disesep ma bayi. Bisa2 mati sambil nyusui ga?? Dehidrasi kelaperan dsb. Meski dimarahin, saya tetap saja makan dan minum dimalam hari. Orang tua dan saudara capek sendiri nasehatin. Setiap kali diomelin, saya jawab saja, tar kalo sesak toh juga saya yang repot. Saya siap kalau anakku sesak, daripada anakku ga bisa mimik susu karena ASInya habis sebab ibunya ga makan dan minum. Setelah beberapa hari berlalu, ternyata bayi Shafa baik-baik saja, tak ada sesak tak ada hidung mampet apapun. Meski emaknya tetap makan minum malam hari. Di daerah emak-emak sekalian ada yang begini juga kah??? Selanjutnya, tidak boleh tidur di pagi hari. Haduuuuh maaak.. kebayangbkan gimana rasanya semalam begadang terus pagi ga tidur sementara bayi kita tidur, emaknya ga boleh tidur?? Kepala nyut2an ga karuan deh rasanya. Ya tetap aja jurus telinga tuli saja yang saya pakai. Saya tetap tidur di saat bayi Shafa tidur jadi lumayanlah ga pusing amat meski malamnya begadang. Karena Anak yang Sehat itu berkat Emaknya yang sehat jiwa raganya. Hahahaha ??? Mitos terakhir yang saya hadapi yaitu tentang ASI basi. Pernah dengar maaak?? Itu lho katanya sebelum menyusui buang dulu ASI di awal karena itu ASI Basi. Hmmm.. padahal itu kan foremilk dan sangat bagus untuk perkembangan otak. Saya jelaskan bahwa tidak ada jeleknya ASI lho. Allah itu memberikan paketblengkap vitamin ke ASI. jadi ga ada ASI Basi selalu fresh selagi itu langsung disusuin. Kecuali memang ASI yang sudah diperah itu ada waktu expirednya. Lama2 ortu dan keluargaku juga diem setiap kali ada tradisi atau mitos yang salah terus saya bantah dan membuktikan bahwa apa yang disampaikan tidak berpengaruh pada kondisi baik. Saya juga berterima kasih pada Allah dan bayi pinterku selama perjuangan melawan mitos itu baik dan sehat2 saja. Hehehe.. Kalo emak-emak sekalian bagaimana?? (Dibuka tema pembahasan selanjutnya, emak boleh komen usul cerita pengalaman saya jadi emak baru) ???? Saya sertakan foto keluarga kecilku maaaak.. hehehe

Read more
Part II Menjelaskan Mitos Yang Berkembang di Masyarakat
 profile icon
Write a reply

Menjelaskan Mitos yang Berkembang di Masyarakat

Hai maaaak.. apakabar? Mungkin dari judul di atas sudah langsung tersirat dan mengenang lagi apa saja yang telah emak hadapi ketika mengasuh bayi baru lahir dan emak tergolong emak baru. Sementara di sisi lain emak melakukan proses lahiran di kampung yang notabene banyak sekali informasi cara pengasuhan anak yang sebenarnya tidak logis dan wajib dilakukan padahal tidak sedikit pula juga membahayakan di bayi. Saya termasuk emak baru yang melewati itu, dan harus setrong menghadapi omelan sana sini yang banyak menguras emosi, meski ujung2nya harus nangis bombay nguci kamar. Hehehe ??? Saya tinggal di Depok, dan saya harus lahiran di kampung di Pulau Madura sana. Tau sendiri kan kalo dah dikampung banyak aturan macem-macem baik itu untuk emaknya atau bayinya. Nah waktu saya ngelahirin baby Shafa (nama anak gadisku) 20 Maret lalu, sebenarnya sudah menyiapkan diri apasaja yang akan dihadapi berkenaan dengan cara pengasuhan. Sudah membayangkan pula harus beradu argumen dengan orang tua, keluarga terdekat, paman bibi, kakak perempuan semuanya deh pokoknya. Hari pertama melahirkan, memang ASI sudah keluar akan tetapi mungkin belum banyak. Saya pun tetap menyusukan ke baby Shafa, meski harus membutuhkan waktu lama untuk baby Shafa benar-benar puas menyusu. Seminggu pertama saya hitung sekali menyusu, baby Shafa membutuhkan 45menit- 60 menit untuk sekali menyusu. Malam hari kedua sampai hari keempat, baby shafa nangis saja mulai jam 22.00 sampai shubuh nangis, mungkin karena ASI belum banyak sementara tali pusat juga belum copot, dan emaknya hanya bisa khawatir gugup menghadapi anak nangis jerit, kemudian keluarga tiba2 menyarankan memberikan susu formula karena bayi ga puas nyusunya. Tekad untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi Shafa tinggi, saya pun harus siap dengan segala macem saran dari susu Formula sampai dengan diberikan makan pisang. Hmmmm... menghela nafas panjang kemudian harus jelaskan bahwa bayi selama 0-6bulan sebaiknya diberikan ASI saja. Karena lambung bayi belum siap untuk menerima makanan. Bla..bla.bla..bla........... macem sampek emosi juga akhirnya agak sedikit suara meninggi saya sampaikan:"silahkan aturan macem2 ke saya sebagai emaknya akan saya lakukan, tapi kalo berkenaan dg bayiku saya yang urus, sampean semua ga usah komentar". Meskipun akhirnya nyesel dg perkataan tersebut, tapi cukup ampuh tidak ada lagi komentar macem2 tentang cara pengasuhanku. Memang tidak mudah lho menjelaskan kepada keluarga tentang mitos mengasuh anak, sementara cara pengasuhan itu sudah dilakukan bertahun2 bahkan kita pun sendiri produk pengasuhan tersebut. Selanjutnya, katanya ibu menyusui itu tidak boleh makan makanan pedas. Dari awal karena saya penyuka makanan pedas, saya coba browsing boleh atau tidak dan apakah ada pengaruh atau tidak makanam pedas ke ASI. Ternyata memang tidak berhubungan secara langsung. Rasa pedas dengan rasa ASI kita. Ketika saya makan sambel, keluarga pada protes. Kemudian saya jelaskan sebagaimana dalam artikel yamg pernah saya baca. Beberapa hari kemudian, keluarga pun ikut membuktikan termyata memang meski hampir setiap hari saya makan sambel, tidak membuat baby Shafa mencret atau masalah perut lainnya. Sementara itu dulu ya maaak.. untuk lanjutannya masih ada. Masih mau pumping dulu nih.. Salam ngucur ya maak..

Read more
Menjelaskan Mitos yang Berkembang di Masyarakat
 profile icon
Write a reply