Febriyanti profile icon
PlatinumPlatinum

Febriyanti, Indonesia

Kontributor

About Febriyanti

ibu satu jagoan

My Orders
Posts(3)
Replies(74)
Articles(0)

berbagi cerita

Copas Ektopik "Asikk garis 2, bsk mesti ke bidan" gumamku "yah.. yah.. Ismail mau punya adik" aku membangunkan suami karena senang setelah 2x gagal. Reaksinya "owh ia alhamdulillah" dengan wajah dan nada suara yang datar, entahlah antara baru bangun tidur atau karena sudah 2 kali gagal dan 2kali aku di kuret jadi dy aga-aga trauma. Selang 2 hari kebidan minta USG "bu kalo perhitungan dr hari pertama terakhir haid tu sudah masuk 5 minggu ya bu, tapi ini belum keliatan kantung janinnya, coba 2minggu lagi ya bu, nanti saya kasih vitamin" sedih akutuh mak jadi cuma bisa mengangguk. Selama 1 minggu setelah ke bidan minum vitamin, minum susu, makan makanan bergizi udh aku lakuin berharap kali ini jadi, tp sorenya keluar flek mak "ya Allah jangan lagi hiks.., pokoknya besok harus ke dokter bayar umum biar cepet" Sampai di dokter "ibu sudah tespek?" "sudah dok, dan hasilnya positif" "oke berarti hamil ya bu, tapi di USG belum keliatan ya bu kantung janinnya dan ada sedikit cairan bebas di luar rahim" "apa itu bahaya dok" "kalo sedikit sih ga ya bu, nanti 2minggu lagi kontrol ya bu, saya kasih pemberhenti darah dan penguat, ibu bedrest dulu yah sampe benar-benar ilang fleknya" "Ya dok, makasih dok" dengan jawaban lemah. Setelah dari dokter obat sudah diminum, sudah bedrest sampe pekerjaan rumah dan mengurus si kaka suami yang handle, tapi tetap keluar flek dan semakin banyak. Akhirnya setelah seminggu minum obat dan bedrest malamnya keluar gumpalan berwarna merah keabuan "yah kamu keluar lagi dek hiks..hiks.." nangis depan suami dan suami hanya mampu menguatkan karena kita sama-sama sedih dan si kaka bilang "yah mamah dede nya keluar lagi, kapan atuh kaka jadi aa nya". Sedih denger omongan si kaka? pastinya 3x gagal ngasih dia adik. Selang sehari aku kontrol ke dokter yang lain di rumah sakit karena pakai BPJS "pasti di kuret lagi" pikirku. Pas di USG. "Bu ni janinnya tidak ada yah tp ada sisa sisa darah, kita tespek ya bu kalo positif berarti ibu hamil dan harus di kuret kalo ga positif kita liat apa itu". Setelah di cek urin akhirnya keluar hasilnya menyatakan positif, kembalilah aku ke ruangan dokter "dok hasilnya positif", "oke bu saya jadwalkan kuret ya untuk besok hari ini ibu dirawat". Cuma anggukan, jawaban yang aku berikan. "ya Allah 3 kali gagal apa salahku". Sorenya bersama suami kembali ke RS untuk rawat inap karena setelah kontrol pagi aku pulang dulu menyiapkan perlengkapan dan menitipkan si kaka ke akung dan utinya. Keesokannya aku di kuret dan selang 2 jam aku boleh pulang. Setelah 2 hari istirahat hari ke 3 pasca kuret aku sudah beraktifitas seperti biasa kembali bekerja. Saya fikir dengan di kuret semua sudah selesai ternyata salah kejadian yg hampir merenggut nyawaku baru di mulai. Pulang sekolah perut mules dan berfikir "ko mules yah biasanya abis kuret ga mules" ditambah pendarahan ga berhenti berhenti, seperti haid hari ke 3 tp berwarna merah segar. Oke setelah seminggu pasca kuret ke dokterlah aku untuk kontrol, setelah di USG "sudah ya bu rahimnya sudah bersih bisa promil lagi nunggu 3bulan, skrg ibu mnm asam folat saja" "tapi dok ko saya masih pendarahan yah 2 kali kuret sebelumnya saya flek paling lama 3hr sekarang ko beda ya banyak pula" "owh gpp bu tu normal sampai 2 minggu paling lama 3 minggu bu" Owh oke aku mengangguk dan mengucapkan terimakasih kemudian pulang kerumah. Aktifitas seperti biasa bekerja tapi perut sering mules seperti kontraksi apa lagi kalo kecapean dan pendarahan masih aja bahkan lebih banyak. Selang seminggu pasca kontrol aku bilang sama suami "yah minta rujukan yu mau kontrol ah udh 2minggu ni ga berenti berenti darahnya ganti dokter aja", akhirnya suami menyetujui karna mungkin tu juga demi kebaikan dia yang sudah terlalu lama libur wkwkwk. Tepat hari jumat pagi setelah mandi siap siap kontrol ke RS mendadak perut mules lalu ke air lah, setelah dari air mulesnya makin menjadi sakit sekali sampai aku menyuruh suami untuk ijin kerja dan pergi ke RS daerah yang lebih dekat dengan rumah bukan RS rujukan. Sampai di RS langsung di bawa ke UGD ada sedikit wawancara setelah itu diperiksa bidan menggunakan jari seperti mengecek pembukaan kehamilan, bidan bilang "bu ini rahimnya sudah nutup jadi pasti rahimnya sudah bersih. Dan ini bukan kondisi darurat, kemungkinan mulesnya ibu karena masa menstruasi, baiknya kontrol ke poli". Oke aku dan suami akhirnya kontrol ke poli ke RS rujukan yang jaraknya sekitar 10menit dr RS daerah karna sudah minta rujukan dan berfikir ah cuma siklus menstruasi. Setelah sampai disana alhamdulillah antrian untuk ke dokter kandungan masih ada padahal biasanya lewat jam 8.30 antrian sudah habis. Setelah daftar nunggulah saya di poli kandungan pukul 9. Aku menunggu dengan perut mules yang masih bisa di tahan dan suami ke luar dulu untuk mencari makanan. Selang 30 menit perut saya mules sekali lebih sakit dari sebelumnya. Saya telpon suami suruh kembali ke poli, disana sudah ga kuat mules banget "yah tolong bilangin ke perawat minta di duluin bisa ga" suami ke tempat perawat dan ternyata dokter belum datang, sampai-sampai orang sebelahku memberikan tempat duduknya untukku tiduran, aku udah masa bodo mak mau jadi tontonan juga, sakitnya lebih-lebih melahirkan perut keras dan dipegang sudah seperti ditusuk jarum depan belakang (perut dan punggung), serta keluar keringet dingin sudah basah baju . Akhirnya dokter datang pukul 10.30 aku bilang ke suami yang sedang menguatkan dan memijat pundakku "yah bilang keperawat minta di duluin" setelah suami kembali dy bilang "ga boleh mah harus sesuai prosedur", "ya Allah", hanya tu yang bisa saya ucapkan tanpa berhenti istigfar sampe pukul 12 kurang aku bilang lagi sama suami " yah bilang lagi minta di duluin udah bener-bener ga kuat pandangan mmh jg kunang kunang" akhirnya suami bilang lagi keperawat ga lama dari situ perawat datang "ibu kenapa bu", "gatau suster 2 minggu yang lalu saya di kuret karena keguguran tapi 2minggu pendarahan belum berhenti dan sekarang mules sekali", "oke ibu tunggu sebentar yah". Setelah tu aku dipanggil ke ruangan dokter dengan cara dibopong oleh suami dan perawat karena sudah kunang-kunang hampir pingsan pas di USG dokternya kaget "astagfirullah ibu, bapanya mana?" kebetulan suamiku lagi beli teh manis untukku, disuruh oleh perawat karena aku hampir pingsan. Karena penasaran di sisa-sisa tenaga aku nanya sama dokter "kenapa dok bilang aja sama saya", "owh ia bu, ibu ada pendarahan dalam karena saluran tubanya pecah kemungkinan ibu hamil ektopik, harus segera di operasi, darurat ini", kaget, jelas "lalu yang kemari di kuret apa dok?", "saya juga kurang tau bu nanti kita liat pas operasi ya bu" setelah suami datang dokter tadi menjelaskan bahwa aku sudah pendarahan di dalam harus di operasi saat ini juga, suami langsung telpon mamahku memberitahu. Akhirnya jam 12 diperiksa setelah prosedur ini itu dan pengambilan sample darah akhirnya jam 1 aku masuk ruangan operasi. Takut? Jelas karna berfikir "keluar hidup atau mati ni" untungnya di tenangkan oleh dokter-dokter bedah yang muda-muda dan cakep "lumayan cuci mata", dan dokter paling ganteng tu bilang "sabar ya bu ga lama ko setelah itu aku di suntik dan tidur" Pukul 5 sore sudah sadar dari bius dan bius mulai hilang dan rasanya subhanallah sekali. Puji syukur kehadirat Allah aku selamat, dan waktu di kuret tu yg dibersihkan adalah darah dari pendarahan hamil ektopik yang ga sengaja masuk ke rahim dan disangka dokter yang ke 2 tu sisa-sisa keguguran. Hari ini hampir 3 minggu aku pemulihan pasca operasi pengangkatan sel telur dan saluran tuba sebelah kiri, semoga Allah masih mempercayakan aku seorang anak meski hanya mempunya 1 sel telur aamiin ?? Note: Hamil ektopik adalah hamil diluar kandungan bisa di sel telur, saluran tuba, rongga perut atau di servic. 80% biasanya di saluran tuba. Hamil diluar kandungan di saluran tuba tidak akan sampai usia 10 minggu karna pasti saluran tuba akan pecah karenan janin yang terus berkembang, dan itu membahayakan nyawa ibu karena internal bleeding. Saranku jika emak-emak disni hamil dan usia kandungan 5 minggu belum terlihat janin minta USG transvaginal karena hamil ektopik jarang bisa terdeteksi dengan USG normal, biasanya ketahuan kalo sudah pecah. Terimakasih sudah membaca mohon krisannya karena tulisan pertama sekaligus pengalaman pribadi ??

Read more
 profile icon
Write a reply