Everything is ok. Before she comes
Assalamualaikum saya mau sharing saja Bun. Mungkin ada yang sama dan berkenan memberi masukan :) Setiap saya mengingat perlakuan ibu m*rtua ke keluarga saya, dari awal menikah sampai sekarang rasanya hati ini masih sakit Astaghfirullah. Ingin rasanya bisa berdamai dan memaafkan tapi sulit rasanya. Sikap arogan yang saya dan org tua saya terima ketika saya dan suami meminta ijin untuk menikah. Saya ingat betul ketika beliau menggebrak meja di depan ayah saya. Saya dan keluarga memang bukan orang terpandang. Ayah saya hanya pensiunan BUMN.Beliau, menginginkan hidup nyaman setelah anak2nya bekerja. Akhirnya saya menikah dengan suami, dengan yang tabungan sendiri dan hanya di KUA saja. Namun ketika kami meminta ijin untuk mengambil barang2 suami di rumah beliau, makian lagi yang kami terima. Sebelum menikah saya sudah pernah bilang ke suami, "aku mundur aja, aku paham bukan aku yg diharapkan" namun suami tetep memberi support. Sampai akhirnya kami menikah, dan anak pertama lahir. Memang saat itu suami pekerjaan masih hanya sebatas karyawan. Untuk makan pun pas2an saat ngontrak orang tua saya yg beli ini itu untuk kebutuhan perabotan kami. Sampai anak pertama lahir. Saya lahiran pun tidak di tengok, tidak ditanya, tanya kabar cucu pun tidak pernah. Sampai sekarang saya sedang hamil anak kedua. Beliau tidak peduli dengan kami, beliau akan menghubungi kami ketika sedang butuh uang atau ada masalah. Ketiak sedang senang lupa. Sekarang, Alhamdulillah suami sudah ada jabatan di kantor. Tiba2 beliau minta tinggal dengan kami, bilangnya hanya seminggu. Semoga hanya seminggu. Dan semoga ini hanya feeling saya saja. Saya tidak mau suudzon meski hati ini feeling nya gak enak. Mohon doanya ya Bu ibu. Semoga ketika beliau datang saya bisa lebih sabar dari biasanya dan lebih kuat. #maaf ya Bun kepanjangan :D
Read more