Nisa profile icon
SilverSilver

Nisa, Indonesia

Kontributor

About Nisa

Hanya mamah mamah biasa

My Orders
Posts(1)
Replies(2)
Articles(0)

Jamu nifas | Jamu setelah melahirkan

#jamu #KolikPadaBayi #firstmom #asieksklusif Setelah lahiran kemarin, ibu mertua saya menyuruh saya untuk rutin meminum jamu di mbak jamu yg selalu jualan keliling di daerah rumah. Saya diberi jamu yang katanya khasiatnya untuk menyusutkan rahim, mengeringkan luka rahim. Saya kurang tau detailnya jamu apa itu, yang jelas mbaknya mencampur jamu serbuk (kemasan) dengan jamu-jamu yg di botolnya, dan terakhir diberi sedikit perasan jeruk nipis. Yang saya rasakan selama minum jamu ini : darah nifas yg keluar terasa lbh lancar. Betul, setelah seminggu lahiran dan cek lagi ke bidan, kata bidan penyusutan rahimnya bagus. Walaupun saya tdk bilang ke bidan bahwa sy rutin mengkonsumsi jamu. Tapi yang saya tidak kontrol, bayi saya yg saya beri ASI eksklusif perutnya selalu kembung seperti kolik. Hampir setiap hari dia mengejan seperti yang mulas. Setiap bab selalu terdengar seperti yang mencret. Walaupun ketika pampersnya dibuka tekstur feses seperti bayi asi umumnya, hanya saja memang ada encer-encernya yg terserap oleh pampers. Jujur awalnya saya tidak ‘ngeh’, saya kira bayi memang seperti itu, bisa saja mengalami kolik, perut kembung dan kerubukan. Sampai suatu saat saya lihat feses bayi saya berbusa, saya kaget. Saya pun masih belum ngeh dan tdk pergi ke dr/bidan. Suatu hari, selang sekitar 1 bln setelah rutin mengkonsumsi jamu itu, saya skip minum jamu karena si mbak kebetulan tdk jualan beberapa hari. Qadarullah bayi saya tidur lebih nyenyak, tidak mengejan, dan BAB tanpa drama seperti yg mulas. Dari situ saya baru ngeh sepertinya sebulan kemarin dia seperti yang mulas, kolik, kembung, itu dari kandungan ASI saya yg ada ‘jamunya’. Wallahualam.. Sedih sekali rasanya, cemas akan si kecil. tapi setelah ngeh akan hal itu, saya berhenti konsumsi jamu tsb. Sepertinya ada kandungan dalam jamu tsb yang anak saya alergi/tdk cocok sehingga dia mencret kembung dan kolik spt itu. Setelah berhenti konsumsi jamu, alhamdulillah bayi saya tidur lebih pulas, terlihat lebih nyaman di hari-harinya, dan tdk mengejan seperti sebelum-sebelumnya. Semoga pengalaman saya ini bisa menjadi pelajaran untuk mom semua yg juga membacanya. Mungkin minum jamu tidak berbahaya, selama tdk terjadi reaksi apa-apa pada si kecil dan kita mengontrol kandungan apa saja yg terkandung dalam jamu tsb. Dan tidak hanya jamu saja. Makanan apapun yg kita makan, baiknya kita kontrol apalagi bila kita berniat memberikan ASI eksklusif bagi si kecil. Dan bila si kecil mencret, ada baiknya kita evaluasi juga apa saja yg kita makan/minum. Bisa jadi asupan kitalah yg mungkin jadi alergen bagi pencernaannya. Semangat mengASIhi mom

Read more
 profile icon
Write a reply