Dulu ketika suami mengajak aku menikah kami memilih tempat pernikahan, lalu saya iseng iseng bertanya kepada bibi saya yang bekerja di hotel berapa biaya nikah disana, sumpah demi tuhan ga ada keinginan saya untuk menikah di hotel, hanya saja bibi saya bekerja sebagai manager disana makanya saya iseng nanya doang tanpa harus dan kekeh untuk menikah disana. eh tiba tiba pas aku dan suami sedang berbincang mengenai hal tersebut mertua langsung keluar dari pintu dan bilang ( Kalo mau nikah di hotel, pake aja uang sendiri, mamah gamau. Mending beli aja bahan masakan sendiri, masak sendiri ngirit *dengan nada yg tinggi dan marah) aku dan suami saat itu diam saja meskipun rasanya aku tersinggung. Aku, suami, dan kaka ipar perempuan saya akhirnya setuju untuk memilih venue hotel tsb alasan ya agar praktis dan ga ribet karena kita hanya membayar makanan sudah di beri tempat, soundsystem, dll. bertapa sinisnya mertua saya ketika kami akhirnya memilih tempat tersebut. aku menanyakan kepada suami jika sudah menikah akan tinggal dimana, suami memang punya rumah namun di kontrakan dan itu sangat jauh dari tempat kami bekerja. saat ditanya seperti itu suami diam dengan fikiran kosong, lalu aku bertanya lagi suami menjawab ( Kita ngontrak dlu aja ya buat sementara waktu karena mamah gamau ada kamu di rumah, takut ada kmu malah jdi beban katanya ) Why apa sih salah aku, aku selama pacaran dgn suamiku 2 tahun tidak banyak menuntut apapun. kami berjuang bersama tapi mertuaku seolah membenci sekali. Ketika hari H, aku sekeluarga berada di kamar makeup pengantin tbtb mertuaku datang tanpa mengucapkan salam, tanpa basa basi menyapa sanak saudaraku yg ada disana, dengan pede nya dia duduk untuk ikut di makeup, bertapa malunya saya di mata keluarga, banyak yg menanyakan ko sikap mertuaku seperti itu. saya membelanya dgn memang sikapnya seperti itu sudah tak apa tak usah di hiraukan. saat sungkeman bertapa hancurnya hati saya ketika saya sungkem terhadap mertua dia angkuh, sama sekali hatinya menolak tangan yg dia yg aku genggam tapi dia cuek seolah tidak ingin aku genggam, yg menambah aku ingin menangis adalah bertapa baiknya ayah dan ibu saya yang menerima suami saya dgn baik bahkan saat sungkem terhadap org tuaku pun suami saya di cium di peluk, tapi aku tidak mendapatkan perlakukan yg sama dari mertuaku. Setelah menikah saya dan suami menginap di hotel semalam, besoknya kami pulang ke rumah mertua, di saat saya pulang sama sekali saya tidak di sapa dan di tanya. Saya tak ambil pusing saat itu yasudahlah memang adatnya seperti itu. selang beberapa hari saya sedang merendam cucian eh dia nyeletuk ke tetangga ( Aku nyuci baju sendiri, sendiri weh da ga ada yg nyuciin ) maksudnya apa coba, apakah dia ingin di cuci kan juga pakaiannya. terus tetanggaku bilang ( Mauan yah nikah sama anakmu, beruntung anakmu ada yg mau di ajak nikah dan menerima kekurangannya ) dengan nada tinggi dia menjawab omongan tetanggaku ( yg ada juga anak saya yg uyuhan mau nikah sama dia, untung saja anak saya mau ) di dalam kamar saya hanya menangis mendengar omongan tersebut, saya dan suami saja tidak pernah membahas tentang siapa yg beruntung atau tidak, kami saling menerima kekurangan satu sama lain. Lain hari saat pagi hari saya sudah mandi dan siap siap berangkat bekerja, saya tidak sempat menyuci piring karena begadang mengurus kerjaan ku. pas saya masuk kamar ceteletuklah dia ngomong ( Udah di kasih makan ga ada kemauan ). Sakit sih makan saja jdi omong. di tambah lagi selama saya menikah pintu kamar tidak boleh di kunci, klo di kunci dia marah, dan sebelum tidur dia pasti menitip pesan untuk pintu kamar tidak di kunci, gila rasanya setiap org yg menikah pasti mempunyai privasinya masing masing, memang tidak setiap malam melakukan hubungan, tapi rasanya saya risih saja. Klo di kunci dia marah marah sampai berkata ( anjing beut di kunci segala) kadang dia suka melempar barang lewat ventilasi jendela. Jujur aku adalah anak satu satunya, saya dimanja dan di perlakukan baik oleh org tuaku. Skrng aku sedang mengandung aku putuskan untuk tinggal di rumah org tuaku dan alhamdulillahnya suamiku mengijinkannya. tapi setiap hari rasanya mentalku terganggu, terngiang ngiang apa yg mertuaku lakukan terhadap saya, rasanya saya trauma karena seumur hidup saya. Baru pertama kali saya di prilakukan seperti ini #bantusharing #jangandibully
Read moreMy Orders