Mia Rayvinda profile icon
PlatinumPlatinum

Mia Rayvinda, Indonesia

Kontributor

About Mia Rayvinda

Baby Rayna's Mom

My Orders
Posts(1)
Replies(31)
Articles(0)

Kehamilan yang Tak Terduga

Hamil yang kedua ini adalah sesuatu hal yang benar2 menguras airmataku dan keluargaku. Bagaimana tidak seorang bayi telah tumbuh dalam rahimku tanpa sepengetahuanku atau lebih tepatnya karena kelalaianku karena tidak terlalu peka dengan diriku sendiri. Saat ini aku adalah seorang ibu dari bayi 16 bulan dan aku juga mengandung 1 nyawa lagi dalam tubuhku yang kini berusia 6 bulan. Kecurigaan bahwa aku hamil dimulai saat aku melakukan vaksin kedua Covid-19 bulan Maret kemarin, sepulang vaksin aku mual-mual dan terasa sangat pusing, kemudian keesokan harinya juga seperti itu bahkan aku sampai muntah atau lebih tepatnya kena morning sickness sayangnya aku tidak berfikir sejauh itu, karna memang biasanya jika aku merasa kedinginan aku akan muntah-muntah. Dan untungnya gelaja itu hanya sampai sekitar 5 pagi saja dan setelah itu aku tidak mengalami gejala apapun. Jadi kesimpulanku waktu itu mungkin karena efek vaksin jadi aku muntah-muntah. Bulan April aku harus lembur pekerjaan sekolah dan malam harinya aku sempat flek saat tidur. Suamiku membangunkanku dan aku langsung pakai pembalut karena kukira aku haidh, tapi pagi harinya pembalut itu bersih. Aku berfikir mungkin aku kecapaian jadi siklus haidh ku belum normal. Yaaa ... waktu berjalan begitu cepat, aku masih tetap melakukan aktifitasku sebagai guru honorer di salah saru sekolah dasar seperti biasanya dan sama sekali tidak menaruh kecurigaan apapun terhadap tubuhku. Aku mengangkat buku-buku paket dari perpustakaan ke dalam kelas, menarik meja saat memebersihkan kelas, lembur mengerjakan raport anak-anak dan setelah semuanya selesai aku wisuda sarjana pertamaku ke Surabaya tanggal 19 Juni 2021 kemarin. Sejauh itu tidak ada tanda-tanda kehamilan (mual, ngidam, manja, ngantuk skitar jam 10an atau kejadian yang biasa terjadi sama ibu hamil) hingga setelah pulang dari Surabaya suamiku mengajak ke rumahnya (rumah suamiku di daerah pegunungan yang cuacanya dingin) karena ada family yang sakit. Karena memang aku punya riwayat asma sejak kecil aku bilang tidak usah nginap ya, dan suamiku mengiyakan. Tapi ternyata hujan mengguyur cukup deras sehingga kami terpaksa harus menginap. Dan asma ku kambuh.. pagi hari kami harus cepat pulang tapi apalah daya asma ku sudah terlanjur kambuh... Sore hari aku dan suami pergi ke dokter, saat akan meresepkan obat dokter bertanya "Mbak ngga lagi hamil kan?" saya ya menjawab "tidak Dok, tapi saya menyusui 16 bln" "ya sudah tidak apa2, soalnya obatnya agak keras ya Mbak" kata dokter waktu itu.. Keesokan harinya saat aku tidur sehabis minum obat terasa ada sesuatu di dalam perutku, serasa ada yang bergerak sesekali. Aku memanggil suami dan ibuku, semuanya kaget dan ibuku bilang "ini bayi lho Nda". Aku menangis sejadi-jadinya, memeluk bayi 16 bulan yang ada di sampingku, dalam bhatin terjadi peperangan "Bagaimana nasibnya nanti? Tapi jika benar aku hamil tidak mungkin kukorbankan salah satunya". Ditengah kekalutan suamiku menangis, dan terus saja bertanya bagaimana nasib si kecil kami? Tapi aku harus tetap berfikir normal sebagai seorang ibu. Aku aku menyelamatkan kedua anakku apapun yang terjadi. Sore hari aku pergi ke bidan, bidan bilang sudah menginjak 6 akhir dan aku disarankan ke Puskesmas untuk cek laborat dan menerima buku KIA. Keesokan harinya aku ke Puskesmas dan disana dokter dan perawatnya juga tidak bisa menentukan usia kehamilan karena saya memang tidak haidh. Jadi saya disarankan untuk ke dokter spesialis untuk USG biar tahu usia kehamilannya sampai mana. Untungnya dokter spesialis buka pada malam hari. Dari hasil USG itulah akhirnya saya tahu janin dalam kandunganku sudah tumbuh selama 19w6d dan ia berkembang dengan semestinya walaupun perutku tidak membesar bobot janinku normal, posisinya juga normal, dan semuanya baik-baik saja. Aku lega. Setelah itu aku membeli vitamin, susu ibu hamil dan makan dengan porsi yang ditambah. Aku tidak mau bayiku nanti lahir BBLR. Dan si kakak alhamdulillah juga ngga begitu rewel pas di sapih. "Bunda hanya berharap kalian berdua baik2 saja sayang" Kini usia kehamilanku 21w2d dan perutku sudah tampak lebih besar sekarang. Semoga kelahiran nanti si kecil sehat, normal dan tidak kurang suatu apapun ... #CeritaKehamilanTAP

Read more
Kehamilan yang Tak Terduga
 profile icon
Write a reply