Hi, namanya Aruna. Ini foto hari kedua dia lahir ke dunia. Lucu ya menurut teman-teman? Tapi hari kedua ini, adalah hari terberat buat aku, si Ibu baru. Sudah hari kedua ASI ku belum keluar. Sedih banget rasanya. Jahitan sakit, gerakan yang terbatas pasca operasi, nafsu makan berkurang karena menahan sakit, plus aku selalu dimarahi oleh konselor laktasi karena ASIku belum keluar juga. Campur aduk sekali rasanya! :( Bertanya sana-sini, semua menyarankan aku untuk pompa ASIku agar cepat keluar. Tapi apa daya aku belum punya pompa ASI karena terbatasnya dana saat itu, mengingat keluarga kecilku ini terkena dampak pandemi juga. Yang kupikirkan hanya bagaimana melahirkan Aruna dengan sehat dan selamat tidak kurang suatu apapun. Sebuah pergolakan batin yang tidak mudah untuk aku. Namun aku gak mau nyerah sama keadaan begitu saja. Aku minta izin ke perawat untuk rooming-in dengan bayiku supaya aku bisa maksimalkan ASIku. Setelah perawat mengizinkan aku untuk tidur semalaman dengan Aruna. Di foto ini dia sudah turun 200gr berat badannya dan kurang aktif karena belum ada asupan ASI. Akhirnya, aku bangunkan dia tiap 2-3 jam untuk menyusu, aku gak peduli lecet dan sakitnya, dia juga sabar sekali, tidak rewel dan menangis. Dia menggeliat tiap aku bangunkan dan langsung menyusu begitu aku sodorkan. Anak baik! :) Sekarang, Aruna sudah 2 bulan menyusu langsung denganku. Sekarang dia beratnya sudah mencukupi dan sesuai dengan usianya. Aku akan terus memberikan Aruna yang terbaik, ASI eksklusif 6 bulan dan hingga umur 2 tahun, jika Tuhan mengijinkan. Karena ASI bukan hanya kewajibanku sebagai Ibu, melainkan juga hak penuh anakku untuk kesejahteraannya. #PentingnyaMengASIhiTAP
Read moreMy Orders