Annisa Danish profile icon
GoldGold

Annisa Danish, Indonesia

Contributor

About Annisa Danish

Ibu Anak 1

My Orders
Posts(5)
Replies(81)
Articles(0)

Bayar tunggakan iuran BPJS anak

Halo bunda TAP! Tulisan ini aku tulis untuk bunda-bunda yang kiranya ingin membuatkan BPJS untuk anaknya. Semoga informasi yang ada di dalam tulisan ini bisa menambah wawasan dan bermanfaat untuk bunda sekalian. Dua minggu yang lalu, dua anakku sakit secara bersamaan. Keluhan awalnya seperti sakit pada umumnya; pilek, batuk, dan demam. Aku tidak langsung membawa anak ke dokter meski demamnya mencapai suhu 40 derajat (jika tanpa kejang dan terlihat masih lumayan aktif). Di wilayah tempatku tinggal memang sedang banyak anak-anak yang terkena demam berdarah, banyak diantaranya yang sudah rawat di rumah sakit. Meski khawatir, namun aku tak buru-buru membawa anak-anakku ke dokter/IGD (tentunya dalam pengawasan dan kupantau kondisi anak-anakku). Mereka pun tak kuberi obat macam-macam. Sampai akhirnya si kakak sudah demam lebih dari 3 hari dan batuknya tak kunjung membaik. Kubawa anak pertamaku ke dokter, diperiksa sebentar lalu diresepkan obat; pereda panas, obat pilek batuk, dan tentu saja antibiotik. Ternyata, berselang sehari setelah si kakak ke dokter, adik demam 39 derajat. Tentu dibarengi dengan batuk dan pilek. Si adik pun tak lantas kubawa ke dokter. Kupantau sakitnya hingga 4 hari demam dan batuknya tak juga reda (pengalaman si kakak dulu, tiap sakit batuk dan demam, obatnya "hanya" ASI. Sering-sering disusui). Akhirnya kami memutuskan untuk ke dokter. Nomor antrian pun sudah didapat. Si kakak usianya 3.5 tahun dan adik 12 bulan. Aku yang khawatir kalau-kalau kakak dan adik "perlu" untuk rawat inap secara bersamaan (mengingat di wilayahku sedang banyak terjadi kasus demam berdarah), akhirnya memutuskan untuk mengaktifkan BPJS anak-anak. Setelah mendaftar, kami dikejutkan dengan besaran biaya yang harus dibayarkan saat itu juga. Aku tidak sedang menyalahkan pihak mana pun, karena ini murni ketidaktahuan kami (yang nampaknya agak ignorance ya, kurang aware masalah begini). Total yang harus kami bayarkan pada saat itu juga adalah 3 juta 800 ribu (harus langsung lunas dibayarkan jika ingin segera aktif). Si kakak 2 juta 500 ribu dan adik 1 juta 300 ribu. Akhirnya, kami bayarkan jumlah yang tak sedikit itu lunas saat itu juga. Sore nya, belum sempat datang ke dokter, adik terlihat sesak bernapas. Kami langsung mendatangi rumah sakit dan membawa adik ke IGD. Di sana, ia langsung ditangani dan dipasangi selang infus serta diberikan alat untuk meredakan sesaknya (nebulizer). Setelah konsultasi dengan dokter jaga, adik disarankan untuk rawat inap agar bisa dimonitor langsung oleh dokter anak. Oh iya, selain demam dan batuk, adik juga akhirnya terkena diare; pup nya berwarna hijau dan berlendir (serta cair). Setelah dua hari dirawat, adik diizinkan untuk pulang ke rumah. Aku tinggal di Kalimantan, mungkin tiap daerah peraturan BPJS nya beda (atau sama?) Yang jelas, jika memang berencana ingin mengaktifkan BPJS anak, saranku aktifkan segera setelah bayi dilahirkan sehingga tidak perlu membayar jutaan rupiah untuk tunggakan iurannya. Informasi serta sosialisasi terkait BPJS ini tidak kudapatkan di rumah sakit tempatku melahirkan anak-anakku dulu. Aku sama sekali tidak tahu jika anak-anak wajib punya BPJS sejak lahir. Aku bahkan tidak tahu jika iuran BPJS nya wajib dibayarkan sejak si anak lahir. Sekian cerita kali ini, semoga membawa manfaat. Terima kasih untuk bunda-bunda yang sudah berkenan membaca postingan ini.

Read more
 profile icon
Write a reply

MPAsi Dini

Akhir-akhir ini di beranda media sosialku bermunculan video-video tentang bayi di bawah usia 6 bulan yang sudah dikasih makan bubur/pisang kerok oleh ibunya. Melihatnya aku tentu sedih, padahal bayi di bawah 6 bulan TIDAK dianjurkan untuk makan apapun selain ASI. Lambungnya yang kecil dengan kapasitas terbatas harus bekerja lebih berat menampung makanan semipadat. Ikatan Dokter Anak Indonesia sepakat bahwa Makanan Pendamping Asi diberikan ketika bayi sudah berusia 6 bulan ke atas (JIKA tidak ada indikasi medis yang mengharuskan bayi MPAsi dini. MPAsi dini harus sesuai anjuran dokter anak). Tapi ternyata, ada banyak ibu-ibu yang memberikan MPAsi dini pada bayi mungilnya, adapula yang menyuapi buburnya dengan posisi bayi yang sedang rebahan. "Aduh! Ribet banget. Ini bayinya emang udah mau makan. Aku dulu jg dikasih makan sampai sekarang sehat-sehat aja tuh!" Pembelaan paling UMUM yang biasanya disampaikan oleh ibu-ibu yang tersinggung jika diedukasi tentang MPAsi dini. Alhamdulillah, berarti ibu dulu adalah ibu yang beruntung karena disayangi oleh Allah biar bisa melanjutkan hidup. Lantas, apa harus benang merah turun temurun pemberian MPAsi dini ini dilanjutkan? Bukannya ibu-ibu jaman sekarang tak terkendala macam-macam tentang perolehan informasi, ya? Di hp android termurah harga 500ribu - 1jutapun masih bisa mengakses artikel-artikel di google tentang bagaimana merawat anak yang baik. Putuskan saja benang merah pemberian MPAsi dini ini, bu! Anak kita berhak dapat yang terbaik, termasuk ASIX (pemberian HANYA asi saja sampai usia 6 bulan). Kalo ibu masih males ubek-ubek dan baca artikel google, nih saya kasih salinan singkat bahaya MPAsi dini pada bayi; "Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), usia bayi paling tepat untuk mendapatkan MPASI yaitu saat menginjak 6 bulan. Namun, jika orangtua ingin memberikan MPASI dini, ada beberapa risiko yang harus diperhitungkan. Pada beberapa kasus, bayi yang MPASI dini bisa mengalami gangguan lambung, usus, hingga kehilangan nyawa. Hal itu biasanya terjadi karena MPASI yang diberikan kurang tepat, seperti terlalu padat, sehingga lambung bayi belum siap mencernanya. " Kutipan singkat ini kayaknya cukup ya untuk menunjukkan bahwa MPAsi dini itu tidak dianjurkan BAGI BAYI YANG TIDAK ADA INDIKASI MEDIS. Kadang-kadang, ibu-ibu suka ngide. Padahal, Allah ciptakan profesi dokter anak ya untuk ibu-ibu sekalian datangi dan berkonsultasi. Sekian pendapat sy tentang MPAsi dini :) Terima kasih sudah membaca tulisan ini. Semoga kita semua bisa menjadi ibu yang lebih baik lagi untuk anak-anak kita. Jangan lelah berjuang ya, bu! Kita kuat! #sharing #mpasi #mpasidini

Read more
 profile icon
Write a reply

Pertanyaan Sama yg Ditanyakan Berulang Kali

Hallo bunda TAP yg baik hati, tidak sombong, rajin menabung, sholehah, dan penuh kebahagiaan... Aku doain bunda-bunda semua sehat trus dan selalu dlm lindungan Tuhan. Kali ini aku bukan bikin pertanyaan. Thread ini lebih ke pernyataan dan pendapat pribadi aku yaa bun. Kalo memang tidak berkenan, postingan aku ini bs lgsg bunda skip. Kalo bunda baca sampai habis, jgn baper apalagi tersinggung. Yaaah, sama seperti semua orang bebas berpendapat, aku jg mau ngeluarin apa2 yg aku rasain melalui tulisan ini. Semoga bunda2 sekalian bs tercerahkan habis baca postinganku ini. Akhir-akhir ini beranda TAP ku penuh isinya sama pertanyaan-pertanyaan bunda mengenai; 1. Nama panggilan utk anak bunda, 2. Foto hasil testpack bunda yg sdh 2 garis merah (ada bbrp yg samar), 3. Kondisi perut bunda hamil yg besar/kecil Dr 3 poin di atas sebenarnya ga ada yg salah, orang bertanya itu wajar. Iya? Tapi, makin kesini kenapa semakin banyak beranda isinya yang itu-itu saja. Alhasil, berita-berita lumayan penting atau pertanyaan-pertanyaan penting lainnya ketutup sama pertanyaan2 bunda mengenai hal yg sama berulang kali. Aku ga ngerti ya gimana alogaritma aplikasi TAP, apakah kalo aku klik "Jangan Perlihatkan ini Pada Saya" akan ngaruh dg postingan hal2 yg terkait dg pertanyaan itu. Sejauh ini, meski sdh aku klik "Jangan Perlihatkan ini Pada Saya", tp postingan serupa ttp muncul lagi. Tentunya dr org yg berbeda tp dg konsep pertanyaan yg sama. Kalo cuma sekali, dua kali, maksimal 5 kali ya masih wajar ya bun. Tapi, kalo udah tiap hari buka beranda TAP dan muncul pertanyaan yg sama, aku jd bingung. Kok bunda-bunda semua nanya hal yg sama secara berjamaah? Apakah memang bunda semua sebingung itu dg panggilan nama anak bunda sendiri? Padahal bunda dan keluarga besar sdh susah payah bikin nama anak + artinya yg pasti bagus2, lalu tiba2 di satu momen bunda stuck dan bingung utk panggil nama anak bunda apa? Nama adalah doa, nama panggilannya jg bagian dr doa itu. Jd nampaknya org yg berhak utk memberikan nama panggilan utk anak bunda adalah orgtuanya sendiri. Semacam priviledge dan kebanggan utk bunda. Apa bunda sebingung itu dg hasil testpack bunda sendiri (meskipun ada yg samar)? Aku jg berada di kehamilan pertama dan sama sekali blm ada pengalaman dan tinggal jauh sekali dr orgtua dan mertua. Testpack pertama samar, testpack kedua dan ketiga jelas. Utk lebih memastikan lg apa aku beneran hamil atau ngga, aku lgsg ke bidan atau dokter. Skrg di bidan canggih kok bun, bidan jg ada alat deteksi detak jantung bayi. Kalo memang blm ada biaya ke dokter utk USG, bs ke bidan dlu dg alat deteksi detak jantung bayi itu. Yg jelas bunda lebih yakin dg hasil testpack bunda tsb. Drpd bunda nanya di TAP berjamaah padahal pertanyaan2 sebelumnya dg konten yg sama persis jg sdh byk dijawab oleh bunda2 TAP lain. Aku rasa itu sdh cukup sbg pencerahan utk bunda yg msh bingung dg hasil testpack 😊 Apa bunda sebingung itu dg kondisi perut hamil bunda? Aku jg tipe ibu hamil dg perut seadanya 🤭 Sampai2 kalo biasanya check up ke dokter, di antrian aku berasa paling kecil sendiri perutnya. Suami jg biasa bilang perutnya ga kaya org hamil ya mi. Tapi sama kita semua dibecandain kok, lah kan hasil USG dan hasil dr bidan jg bayinya sehat trus. Aman dan sehat. Yg terpenting itu kan, bun? Bayi bunda di dlm sana aman dan sehat, nutrisi tercukupi dan berat badannya normal. Ibu hamil jgn byk2 stress bun, apalagi cuma mikirin perkara perut kecil padahal dr dokter dan bidan udah dibilangin bayinya sehat, tentram aman sejahtera... Aku tipe org yg panikan kok, tp kalo sdh dr ahlinya bilang ngga apa-apa, ya pasti aku tenang. Biasanya utk lebih memastikan lg, aku pasti buka mbah gugel dan baca artikel ttg apa-apa yg ingin aku ketahui, salah satunya ttg perut hamilku yg ngga besar-besar bgt. Normal kok bun! Yg penting ga ada indikasi macam-macam selama kehamilan dan para ahli sdh meyakinkan, bunda2 santai aja yaaaa. Bawa rileks biar bayinya jg happy di dlm, jgn dibawa pikiran. Apalagi bunda2 yg menyertakan foto hamil bunda di TAP. Aplikasi ini ga se safe itu. Udah byk org2 dg fetish atau fantasi dg ibu hamil dg melihat foto-foto ibu hamil. Tinggal di screenshot, kelar deh foto bunda kesimpan di HP oknum yg suka fantasi aneh-aneh. Hati2 yaaaa bun kalo mau majang foto hamillll, bisa disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab 😭 Sampai sini, aku harap postingan ini bisa menjawab kebingungan dan kegalauan bunda ttg pertanyaan2 sefrekuensi tsb. Soalnya aku yg sering baca postingan di TAP dg pertanyaan yg sama jg udah paham dg jawaban2 bunda di postingan itu. Fungsi aplikasi TAP adalah utk menambah pengetahuan dan kelebihannya ada di bagian postingan - sharingannya. Beberapa hari lalu waktu lg santai2 scroll beranda TAP, aku nemu postingan yg berguna bgt ttg Bilirubin / Kuning. Aku lupa kmrn di post oleh bunda siapa, yg jelas aku baca isinya dan komen2nya. Sungguh menambah pengetahuan dan mencerahkan sekali. Postingan ttg rekomendasi pompa ASI atau ASI booster jg bagiku berguna sekali utk menambah pengetahuan, padahal mungkin itu pertanyaan sederhana ya, tp balasan bunda2 yg sdh berpengalaman jd nya bikin nambah pengetahuan. Sejauh ini, hanya 3 poin di atas yg aku bingung kenapa ditanyakan berjamaah dg konsep dan konten yg sama padahal jawaban2 bunda di kolom komen sdh lebih dr cukup utk menambah wawasan dan menjawab kebingungan2 bunda lainnya... Aku sadar ya, hidup tu pasti ada love-hate nya. Postinganku ini pasti ada aja yg gasuka nya. "Ya kalo ga suka liat pertanyaan gitu apa susahnya di skip?" "Tinggal skip aja bun, ga usah rempong!" "Uninstall aja bun aplikasi TAP nya biar ga liat pertanyaan2 itu." "Ga usah punya hp bun biar ga liat TAP nya." Serta pernyataan2 lain. Ngga apa-apa bunda sekalian. Sama seperti yg lain, aku hanya ingin berpendapat. Kalo diterima syukur, kalo ngga jg ngga apa-apa bun. Tujuan utamaku bikin postingan ini adalah utk menjawab kebingungan bunda yg msh muter2 dikepalanya ttg pertanyaan2 di atas. Siapa tau bs tercerahkan. Gitu yaaaaa! Utk yg baca sampai habis dg penuh khidmat dan sabar, aku ucapin terimakasih 🤗 Semoga bunda-bunda semua sehat selalu! Semangaaaaaaat!

Read more
 profile icon
Write a reply

Mual di Trisemester 3 (Kehamilan Bulan ke 9)

Hallo bunda TAP semua. Aku mau sharing nih ttg salah satu keluhanku di kehamilan 37weeks ini. Sebelumnya, aku cuma mau berbagi aja ya bun. Soalnya ini kehamilan pertamaku, otomatis ga ada pengalaman apa-apa ttg dunia kehamilan. Aku org nya mudah panikan. Biasanya kalo ada gejala-gejala ga biasa yg aku alami, aku pasti lgsg buka mbah gugel dan search segala2nya disana. Aku suka bacain artikel-artikel ttg kehamilan dan apa2 aja yg aku alami. Biasanya memang keluhan2ku aku catat jg, jd waktu check up ke bidan / dokter pasti akan aku tanyain lg. Tapi, jalan ninjaku tetap searching di gugel dan bacain artikel2 yg berhubungan dg keluhanku. Nah, bun. Di minggu 37 ini aku sering rasain mual (tp ga sampe muntah). Seringnya mual di sore hari sama malam hari. Panik dong, kaget jg, "kok mual ky awal-awal hamil lg sih? Kenapa nih???" Trus, aku gercep bukain mbah gugel dan bacain artikel-artikel disana ttg mual di kehamilan 9 bulan. Ternyata, utk beberapa kasus mual dan muntah yg msh dlm batas wajar itu normal bun utk seseorang yg lg hamil tua. Tapi, kalo sampe mual muntahnya udah kebangetan dan ga wajar, lgsg aja datang ke ahli ya bun. Jgn ditahan2 apalagi dianggap remeh utk hal yg udah "rasanya ga wajar". Nah dr artikel yg aku baca, mual muntah di usia kehamilan 9 bulan itu bs disebabkan oleh; 1. Gejala Preeklamsia 2. Morning sickness (yak. Kembali lg kaya awal2 hamil 🤭) 3. Refluks asam atau heartburn 4. Ukuran rahim yg semakin membesar 5. Tanda akan melahirkan Nah, secara garis besar poin2 diatas adalah beberapa penyebab mual muntah usia kehamilan tua, bun. Jd, bunda-bunda semua jgn lgsg panik berlebihan yaa kalo pas lg ngalamin hal tersebut. Yg jelas, kalo udah ga nahan lg lgsg aja bawa ke bidan atau dokter 😊 Semoga sharingan aku kali ini membantu ya. Aku ngerasain banget jd ibu hamil pertama kali dg segudang keluhan ini itu dan belum ada pengalaman, pasti paniknya berkali-kali lipat. Ini aku sertakan link artikel dan jawaban dr dokter yg bs bunda baca (lebih rinci dan jelas). Semoga bisa membantu dan kita semua selalu disehatkan! https://www.alodokter.com/komunitas/topic/mabokngidam-pada-usia-kandungan-9-bln https://www.google.com/amp/s/www.popmama.com/amp/pregnancy/third-trimester/bella-lesmana/penyebab-mual-muntah-saat-hamil-tua

Read more
 profile icon
Write a reply