Akfini Bifadlika profile icon
PlatinumPlatinum

Akfini Bifadlika, Indonesia

Anggota VIP

About Akfini Bifadlika

Ibu dari putri saliha & sepasang non identical twins

My Orders
Posts(9)
Replies(123)
Articles(0)

Caraku Survive dari Covid-19 saat Hamil Kembar di usia 34 Minggu

Berawal dari rasa-rasa luar biasa yang dirasakan ibu hamil tua, sesak nafas, lambung terasa sempit, sakit punggung dan pinggang, perut terasa berat membawa beban dua janin serta rasa tidak enak lainnya kemudian membuat aku jadi tidak nafsu makan dan enggan untuk konsumsi vitamin hamil. Vitamin hamil yang mengandung DHA membuat perut terasa mual. Semua itu mengakibatkan aku jatuh sakit dengan keluhan awal demam dan badan terasa lemas sekali. Karna aku meminimalisir pergi keluar rumah juga Rumah Sakit (RS), atas bantuan Bidan aku diinfused di rumah dan diberi obat demam. Setelah tiga hari dirasa tidak ada perubahan bahkan bertambah keluhan batuk berdahak berwarna kuning pekat akhirnya aku memutuskan untuk berobat ke RSIA tempat biasa aku rutin periksa kehamilan. Sampai di IGD perutku terasa mual hebat kemudian muntah sebanyak dua kali. Lalu aku test swab PCR dan diperiksa darah sewaktu. Qadarullah.. hasilnya aku positif covid-19 dan gejala thypus. Dokter obgyn di IGD meresepkan obat batuk khusus ibu hamil serta beragam macam vitamin dan mengharuskan aku isolasi secara mandiri. Dengan ucapan sedikit menenangkan "ibu harus fokus untuk negatif dari covid-19. Janin kembar InshaAllah sehat kuat, karna sejauh ini belum ada kisah janin di perut yang ikut terpapar virus corona dari sang ibu" Bagiku, isolasi mandiri adalah hal paling sulit, karna harus terpisah dengan suami dan anak meskipun hanya sementara. Aku galau, down dan sedih sesedih-sedihnya. "Kok bisa ya aku positif covid-19 sendirian? Padahal aku dan keluarga di rumah mematuhi protokol kesehatan dan dalam seminggu terakhir aku tidak keluar rumah". "Bagaimana kondisi janin kembarku?". "Bagaimana jika tiba-tiba aku merasakan kontraksi dan mengharuskan persalinan darurat di usia kehamilan yang belum matang dalam kondisi positif covid-19?" "Katanya biaya persalinan ibu hamil yang positif covid-19 mencapai 100 juta rupiah, uang dari mana?". "Bagaimana si sulung? Rewel tidak ya, tidur bukan di pelukanku?". Begitu banyak pertanyaan dan kemungkinan pahit hadir dalam fikiranku yang membuat mental semakin down. Selama isolasi mandiri selain menjalankan semua anjuran Dokter, aku maksimalkan untuk interopeksi diri dan beribadah kepada Allah memohon ampunan serta pertolongan. Kemudian setelah 17 hari menjalani masa sulit isolasi mandiri dibantu support dari suami, keluarga dan kerabat dekat, aku melakukan test swab PCR lagi. Alhamdulillah kali ini hasilnya negatif. Spontan suamiku datang lalu memelukku. Kami berpelukan bak teletubbies dan menangis haru. Berselang 3 hari aku menjalanin persalinan operasi Caesar kemudian lahirlah si kembar di usia matang 37 minggu dengan berat badan yang cukup untuk bayi kembar serta dalam keadaan sehat. Dari kisahku, semoga kita semua khususnya ibu hamil bisa lebih perhatian terhadap protokol kesehatan terutama saat pandemi seperti ini. Semoga pandemi ini segera berakhir. Stay healthy and safe everyone ☺️ #CeritaKehamilanTAP

Read more
Caraku Survive dari Covid-19 saat Hamil Kembar di usia 34 Minggu
undefined profile icon
Write a reply