D Rofika profile icon
SilverSilver

D Rofika, Indonesia

Kontributor

About D Rofika

bunda baby Z | soulmate abang Z

My Orders
Posts(4)
Replies(5)
Articles(0)

perfect mom

Sekedar mau sharing saja, saya adalah seorang ibu baru dengan bayi berumur 29 hari, ya hampir satu bulan saya menjalani rutinitas baru dengan double job (sebagai istri dan ibu) yang dimana saya pun harus mengakui dunia saya lebih jungkir balik setelah punya bayi, meski setelah menikah pun dunia saya juga jungkir balik. Alhamdulillah... Suami, orang tua saya dan mertua saya sangat mengerti keadaan saya yang butuh dukungan penuh, baby blues? Mungkin saja. Setelah melahirkan, semua tugas rumah diambil alih suami dan ibu saya. Saya full bersama bayi tanpa mengerjakan apapun. Saya tinggal mengontrak rumah berdua dengan suami tidak jauh dari rumah orang tua saya, setiap pagi ibu saya datang untuk mengantarkan makanan. Suami saya mengerjakan pekerjaan rumah selain masak. Karena awal saya membawa anak pulang ke rumah setelah lahir, dia sakit karena dehidrasi dan saya tidak mengerti kenapa dia bisa seperti itu (saking jetlagnya jadi ibu baru, padahal bayi seharusnya menyusu 2-3 jam sekali, ini saya biarkan anak saya tidur berjam-jam tanpa menyusu. Please jangan bully saya). Dipikiran saya saat DSA bilang anak saya dehidrasi adalah rumah saya yang super panas pasti penyebabnya, lalu dia menyarankan saya untuk menambah asi dengan sufor, bukan mengganti karena asi saya alhamdulillah banyak bahkan saya sampai demam dan nyeri payudara. Sufor? Kalau diberikan sufor berarti tidak asi eksklusif? Saya yang diawal kehamilan begitu banyak rencana untuk anak saya, termasuk soal asix pun harus merelakan rencana itu, meyakinkan diri ini untuk kesehatan anak juga dan Allah pasti punya takdir yang lebih baik. Tiga hari anak saya minum asi dan sufor bergantian sampai akhirnya dinyatakan sembuh san bisa lanjut asi lagi tanpa sufor. Rencana saya berikutnya adalah tentang penggunaan popok, pospak dan clodi. Awalnya saya ingin dia pakai popok dan clodi saja dirumah dan baru pakai pospak ketika pergi agak jauh dari rumah. Tapi lagi lagi rencana tinggal wacana, anak saya lebih nyaman tidur langsung dikasur bersama kami tanpa menggunakan perlak atau alas apapun, saya sudah mencoba mengganti perlak (kebetulan beli 3 jenis perlak), memberikan alas pada perlaknya dan hasilnya dia tetap tidak mau tertidur jika perlak masih dirasakan oleh indranya (saya pernah marah pada anak saya karena hal ini, karena saya merasa frustasi dia jadi susah tidur dan saya pun jadi kurang tidur). Suami pun menyarankan pada saya untuk mengalah dan memakai pospak saja, agar dia bisa tidur dengan nyaman seperti yang dia mau yaotu dikasur tanpa perlak. Awalnya saya coba hanya pada malam hari, ternyata benar dia tidur nyenyak dan terbangun hanya untuk menyusu 1 jam sekali dan langsung tidur lagi (kalau kata suami, saya sudah tidak jadi zombi malam lagi sejak anak saya malamnya bagus, hahaha). Lalu sekarang? Full saya pakaikan dia pospak yang diganti secara berkala agar tidak ruam. Dan benar saya harus mengakui saya banyak terbantu ketika saya mengalah pada keadaan dan tidak memaksa keinginan saya, yang dimana keinginan itu buat saya stres sendiri bahkan mungkin bisa mengarah pada post partum depresion. Saya mungkin bukan ibu yang sempurna, tapi saya yakin setiap ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Rencana-rencana disusun agar setiap tindakan terarah, tapi apa salahnya mengubah sedikit agar sesuai dengan keadaan yang terjadi, tidak memaksakan keinginan. Mohon maaf kepanjangan. Mohon jangan dibully. Salam dari saya, untuk bu-ibu pembelajar.

Read more
undefined profile icon
Write a reply