Cholilatul Zuhriya profile icon
PlatinumPlatinum

Cholilatul Zuhriya, Indonesia

Anggota VIP

About Cholilatul Zuhriya

Mom of 1 son / Nurse

My Orders
Posts(40)
Replies(1191)
Articles(0)

#IBUJUARA ASInya sedikit?ASInya gak lancar? Kok ASInya Encer? Kisah 1 Minggu Pertama MengASIHiku💕😊

Saya yakin dan sangat yakin bukan saya saja mengalami pengalaman ini. 1 minggu pertama mengASIhi adalah pengalaman yang cukup membekas bagi saya. Saya seorang Ibu dengan baby usia 2 bulan 10 hari dan baby saya BB 5600 gram dengan TB 60cm dengan Berat lahir 3400 gram TB 49cm. Saat usia kehamilan memasuki 39 week, bidan saya cek kondisi PD apakah sudah keluar ASI atau belum. Saat di cek ternyata ASI saya sudah keluar. Dari situ saya sangat bersyukur dan senang. Hingga tiba saatnya melahirkan sesosok pangeran kecilku yaitu 7 Oktober 2020 pukul 04.25. Saat bayi sudah keluar, saya langsung IMD ,kata bidan waktunya sepuasnya, tapi saat itu IMD saya berhasil setelah 5 jam. Setelah IMD, langsung pemotongan tali pusat dan Ari²/plasenta oleh suami. Hari ke-0 yang sangat membahagiakan, setelah mandi dan siap, saya langsung mengASIhi. Disitu saya sangat bahagia ,tenang, dan rileks, sehingga ASI lancar , bayi saya menghisap ASI dengan lancar dan sama sekali tidak rewel. Saya mengASIhi setiap 1 jam. Saya juga diajari beberapa posisi menyusui dan perlekatan yang benar. Semuanya berjalan begitu baik saat saya masih menginap di ruang nifas. Keesokan harinya, sore itu saya bersiap untuk pulang. Sesampainya dirumah, baby menangis terus karena memang kondisi rumah saya dan tempat di bidan berbeda jauh, baby saya terbiasa dengan suasana AC di ruang nifas bidan yg sejuk, sedangkan dirumah terbilang masih kurang segar dan sejuk. Saat itu banyak tetangga yg menjenguk ingin melihat bayi saya, bayi saya dalam kondisi menangis terus. Mereka menyarankan segera dikasihkan susu formulanya, sayapun menjawab "Ndak Bu, dedeknya langsung minum ASI ke saya" dari situ mereka mulai mencibir. Saat saya akan mengASIhi bayi saya terbilang masih tahap belajar perlekatan yang benar, sehingga saat mengASIhi masih lepas lepas dan saya sebagai newmom panik melihat bayi saya menangis terus, disisi lain mereka sudah menyarankan kasih formula. Keesokan harinya bibi saya berkunjung kerumah, bayi saya masih terbilang rewel karena suhu ruangan yg masing panas engap. Tapi beliau menyalahkan karena ASI saya yang tidak keluar dan sedikit. Beliau juga mengatakan saya tidak akan bisa mengASIhi karena puting tenggelam. Darisitu saya mulai down. Sebelum melahirkan, bidan saya sudah menjelaskan kalau rata rata newmom memang mengalami puting datar dan tenggelam, tapi itu bukan alasan untuk tidak mengASIhi, karena ASI keluar karena baby menghisap pada bagian Areola (bagian hitam disekitar Puting). Selain itu produksi ASI 1 Minggu adalah kolostrum yang keluarnya memang sedikit karena memang lambung bayi masih sebesar biji kelereng. Selain itu bidan saya selalu bilang, semahal mahalnya susu formula, masih bagus kandungannya ASI, jadi selama bisa mengASIhi, harus tetap dipertahankan untuk minum ASI. Tapi saya hanyalah seorang perempuan biasa, yang juga bisa down karena cibiran Kanan kiri. Hari ke 2 bayi saya masih sering menangis dan demam, tetanggapun heboh menanyakan, kenapa tidak dikasih formula saja? Bahkan ada yang sampai menyuruh suami saya berangkat beli formula. Darisitu saya sangat terganggu, akhirnya saya kembali ke bidan saya untuk memeriksakan bayi saya karena badannya demam sekaligus Konsul laktasi. Sepanjang saya keluar gang, semua orang disekitar situ bertanya mau kemana, saya hanya menjawab mau kontrol. Tapi... Bibi saya yang mengikuti saya dari belakang menjawab "ASInya gak ada, gak keluar, gak ada putingnya, tapi dipaksa minum ASI" sungguh darisitu saya sangat geram, marah, sedih, kecewa semuanya campur aduk, saya merasa sangat malu dan gagal menjadi ibu. Sesampainya di bidan ,bayi saya ditimbang dan beratnya turun dari berat lahir 3400gram menjadi 3000gram, saya menangis saya curhat 😭😭. Disitu saya diberi support "Jangan menyerah, itu anak bunda tanggung jawab bunda, gak usah dengerin omongan sana sini, ASI bunda lancar, bayi bunda juga pinter minumnya, jadi apa yang perlu dikhawatirkan?" di tempat bidan saya mengASIhi bayi saya dengan lancar, bayi saya juga tidak menangis lagi,dan saya sangat rileks. Pukul 10 malam saya sampai dirumah kembali, dari situ saya merasa sangat termotivasi untuk belajar cuek. Saya tetep kekeh untuk tidak menyambung bayi saya dengan formula meskipun banyak cibiran bayinya kecil , ASI-nya sedikit, ASInya tidak keluar,ASInya encer, putingnya tenggelam, gak bisa mengASIhi itu kasian bayinya. Bahkan setiap orang menjenguk, selalu tanya anaknya disambung susu formula apa?? Sesulit itu mempertahankan untuk ASI Eksklusif. 😭😭 1 Minggu pertama mengASIhi, bagi saya saat itu menyakitkan dan saya trauma setiap akan mengASIhi karena puting saya lecet sampai berdarah dan itu sangat perih, saya konsultasi lagi ke bidan saya katanya cukup diolesi ASI setelah menyusui dan benar lukanya langsung kering. Perihnya sangat membuat trauma. Tapi saya tetep kekeh untuk mengASIhi. Hingga akhirnya saya menemukan posisi nyaman MengASIhi yaitu sambil tiduran miring, setelah ku coba, baby gak lepas lepas lagi saat menghisap, PD saya juga tidak perih, & perlekatannya juga pas. Tapi cibiran gak berhenti disitu, banyak yg bilang belum 6 bulan jangan sambil tiduran nanti kepalanya miring dan bla bla segala cibiran lagi, tapi kali ini saya sudah strong dan siap menerima cibiran mereka, saya cuma tersenyum. Alhamdulillah kepala baby saya tetap bagus sekarang. 1 Bulan berlalu, ada rasa was was takut BBnya tidak naik, setelah ditimbang .... taraaaaa.... Bayiku naik 1,7 kg jadi beratnya 4,7 kg dan panjangnya nambah 9cm jadinya 59cm dalam 1 bulan 💕💕💕 Dari sinilah saya merasa berhasil, tapi memang semuanya butuh proses. Akhirnya saya sekarang sudah PD untuk tetep melanjutkan ASI Eksklusif saya... 💕Dari cerita inilah, saya berharap bunda bunda juga harus tetap semangat, tetap mengASIhi meskipun awalnya keluar sedikit bunda tidak sendiri banyak juga yg mengalami, keluarnya ASI memang menyesuaikan kebutuhan bayi, sekarang ASIku sekali pompa.bisa 100-150ml untuk 1 PD tanpa ASI booster. Tetap yakin, semua pasti berproses. 💕Ingat.. 1 Minggu pertama bayi hanya minum kolostrum yang merupakan daya tahan tubuh bayi sampai dia dewasa dan meninggal kelak. Jangan sia siakan kesempatan itu selama ASI kalian keluar. 💕Kuncinya yakin, tetap semangat, dan pertebal telinga untuk menggunakan ilmu "Konon Katanya". Jadi PD aja, itu anak bunda, bunda punya cara sendiri. 💕 Postingan ini tidak bermaksud untuk menyinggung bunda yang pakai susu formula atau bagaimana, karena setiap bunda juga punya cerita dan kondisi setiap bayi dan bundanya berbeda beda. Ini hanya secuil kisah dan curhatan saya pribadi untuk support calon ibu ibu baru yang ASInya keluarnya sedikit di awal agar tidak patah semangat. 😊💕💞 #ibujuara #sharingilmu #curhat #ASIEksklusif

Read more
#IBUJUARA
ASInya sedikit?ASInya gak lancar? Kok ASInya Encer? Kisah 1 Minggu Pertama MengASIHiku💕😊
 profile icon
Write a reply

Kehilangan Ibu Saat Akan Menjadi Ibu #IBUJUARA

Kata orang, kehilangan seorang Ibu adalah kiamat kecil yang dirasakan dalam kehidupan seorang anak. Benar, kiamat kecil yang saya rasakan saat Ibu saya meninggal. Saat itu usia kehamilanku tepat 7 bulan, tepat 2 Minggu sebelum acara 7 bulanan, Ibuku jatuh sakit. Ibu mengalami stroke ringan. Sebelumnya kami kehilangan salah satu keluarga kami yaitu kakak sepupu saya yang masih muda dan meninggalkan seorang anak balita dan istrinya. Sebuah pukulan kesedihan pertama didalam keluarga kami. Tentu Ibu sebagai seorang bibi sangat sedih melihat situasi kondisi ini. Setelah meninggalnya kakak sepupu kami, Ayah saya sakit keras dalam waktu 3 Minggu, kala itu Ayah sangat kritis, bahkan untuk makan sudah tidak bisa. Mungkin ini yang membuat Ibu menjadi tertekan hingga terjadi penyumbatan di pembuluh darah otak dan Stroke. Sungguh cobaan datang bertubi tubi dalam keluarga kami. Saat itu saya juga LDR dengan suami yang harus berdinas selama 3 bulan untuk menjaga perbatasan NKRI. Dalam kondisi hamil tua yang seharusnya butuh support mental untuk persiapan melahirkan, saya harus merasakan kesedihan ini, sungguh sangat sulit bagi saya untuk tetap menjaga mental untuk tetap tenang.yang ada Sedih, hancur, bingung semuanya menjadi campur aduk. Begitu banyak rencana yang akan Ibu dan saya lakukan bersama. Mulai persiapan belanja bersama, membuat jamu pasca bersalin, mencuci baju, acara 7 bulanan dan lain lain. Tapi kini hanya tinggal cerita. Saat itu Ayah sudah sembuh, tapi Ibu akhir akhir itu sering cerita kalau sering sakit kepala dan badannya lelah. Kami berpikir mungkin Ibu hanya kelelahan, seperti biasa kami menyarankan Ibu untuk istirahat. Tepat 2 Juli 2020, Ibu stroke ringan, tangan dan kaki kirinya tiba² lemah dan tidak bisa digerakkan. Seketika kami semua kaget, saat itu juga saya langsung kompres hangat disekitar tangan dan kakinya. Sorenya tangan dan kakinya sedikit bisa digerakkan. Dalam hati ingin menangis melihat kondisi ini tapi saya selalu bilang ke baby saya dedek harus kuat ya, harus sehat, kuatkan mama, bantu mama merawat Oma, Ayuk bareng bareng berjuang,doain mama doain Oma. Kata kata ini yang selalu saya ucapkan saat saya sedang sendiri sambil menangis. Tanggal 3 Juli 2020 Ibu dibawa ke klinik dokter terdekat untuk berobat. Tapi hari demi hari kondisi Ibu semakin menurun. Ibu semakin lemah dan harus bedrest. Sangat teringat jelas saat ibu mengelus perut saya sambil berkata "Semoga Oma bisa ketemu kamu ya nak, bisa merawat, dan gendong. Doain Oma sembuh ya, Oma masih pengen sembuh" Bahkan masih terdengar jelas pesan pesan almarhumah untuk saya. Tanggal 5 Juli 2020 sore, Kesadaran Ibu menurun disitu saya bingung, di kondisi pandemi ini keluarga sangat tidak menyarankan untuk berobat di RS, dan ada juga amanat almahumah agar tidak membawa beliau ke RS apapun yang terjadi saat beliau sudah sakit. Bingung, cemas, takut, semua menjadi satu. cuma bisa nangis dan bingung. Kami keliling mencari pertolongan di beberapa klinik dokter dan satupun tidak ada yang mau menolong. Sungguh sangat terukir jelas bagaimana kondisi saat itu, Ayah dan saya keliling kesana kemari naik motor, dengan kondisi saya hamil besar. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang, dan menunggu kondisi Ibu membaik sambil saya mengompres Ibu, karena saat itu Ibu demam. Tanggal 6 Juli 2020, pagi itu saya langsung mencari dokter lagi untuk dimintai pertolongan, tapi tetap tidak ada yg mau menolong untuk melihat kondisi Ibu saya. Akhirnya saya menyerah, dan kami memutuskan untuk membawa Ibu ke RS. Saya pun bersiap untuk membawa beberapa pakaian dan keperluan untuk ke RS. Tapi... Tepat pukul 12.00 saat Ayah mengangkat menggendong Ibu untuk masuk mobil, Ibu menghembuskan nafas terakhirnya. Kaget, sedih, hancur, semuanya campur aduk. Saya merasa gagal menjadi seorang putri yang baik, saya merasa gagal merawat Ibu. Belum sempat Ibu melihat cucu pertamanya, belum sempat Ibu menggendong cucu pertamanya, cuma bisa mengelus dari Luar. Mertua saya berada jauh di Ibu Kota, tentu dalam kondisi Pandemi ,beliau tidak bisa ke kota saya, karena kota saya Zona Hitam. Suami sedang berada ditengah Laut dan dalam perjalanan pulang dari dinasnya dan masih 1 Minggu lagi baru sampai. Cuma bayi didalam perut yang menjadi support saya untuk terus bangkit dan menjadi kuat. Semuanya kini saya harus mandiri sambil mengingat ingat pesan pesan Ibu selama saya hamil apa yang harus saya lakukan. Merawat bayi tanpa bimbingan langsung seorang Mertua dan Ibu, sungguh tantangan yang besar untuk saya. Menjadi sosok Ibu yang mandiri dan harus belajar dari Nol sendiri tanpa arahan darimanapun. Jadi bersyukurlah para Moms yang masih memiliki Ibu dan Ibu mertua yang ada disekitar kalian, yang menyayangi kalian dan membantu kalian menjadi sosok Ibu. Cintai Ibumu rindukan dia sayangi dia, karena Perpisahan yang paling menyakitkan adalah saat Maut yang memisahkan. Mau nangis jungkir balik tidak akan merubah takdir.🙂 #ibujuara #sadstory

Read more
Kehilangan Ibu Saat Akan Menjadi Ibu #IBUJUARA
 profile icon
Write a reply

Pengalaman #IBUJUARA Mencari Gendongan Nyaman di Budget Nyaman di Hati (Mendukung M-Shape) 💕😊

Hai bunda, saya yakin di aplikasi ini banyak newmom yang banyak mencari tahu tentang banyak hal yang harus dilakukan untuk memberikan asuhan yang terbaik untuk anak kita. Salah satu hal yang tidak bisa kita hindari dan cukup membuat kita galau, adalah "Gendongan" Banyak mitos tentang bayi bau tangan berkeliaran disekitar kita, tapi yg saya pikirkan, sampai kapan bayi akan tidak digendong ? Apakah itu mungkin?? Jelas tidak mungkin, karena baby tidak bisa terbang dengan sendirinya dari tempat satu ke tempat lain, perjalanan membawa baby imunisasi pun akan menggendong, memindahkan bayi untuk mandi juga perlu menggendong . Jadi Mom, jangan pernah takut menggendong karena istilah "bau tangan". Hingga akhirnya kegalauan ini terjawab setelah saya bergabung dengan grup "Indonesia Babywearers" dan "Surabaya Babywearers" ini adalah grup urusan gendong menggendong dan diskusi terkait segala permasalahannya. Mulai dari memahami segala jenis gendongan dan fungsinya, istilah TICKS dan apa itu menggendong M-Shape dan caranya. Disitu saya mulai belajar badan termotivasi untuk tidak takut menggendong. Jadi M Shape yaitu salah satu teknik menggendong bayi yang paling dianjurkan, dimana letak lutut lebih tinggi dari bokong anak. Posisi ini dianggap aman karena membuat panggul bayi tetap berada di dalam rongganya, dan juga tidak akan membuat kaki bayi terus mengangkang sampai dewasa.  dan TICKS merupakan singkatan dari (Tight, in view all times, close enough to kiss, Keep chin off the chest & Supported back). Bisa bunda searching di Google terkait menggendong aman dengan TICKS. Tetapi yang menjadi permasalahan Bagaimana cara menggendong bayi agar bayi tetap nyaman dan kita juga merasa nyaman. Semua bunda juga tau resiko menggendong terlalu lama juga mempengaruhi tulang kita. Sehingga sangat perlu kita memperluas pengetahuan kita terkait gendongan. Akhirnya saya mencari semua informasi tentang jenis gendongan yang rekomend untuk dipakai, aman untuk baby,aman untuk tulang saya dan jawabannya adalah jenis gendongan SSC (Soft Structure Carrier). Setelah saya menemukan jawaban jenis gendongan yang rekomendasi, saya mulai mencari merk Gendongan yang bagus, bahan kualitas yang nyaman dan tentu harga seminimal mungkin. Karena banyak teman teman yang membeli gendongan import mahal sampai 500K keatas, tapi babynya tidak nyaman dan nangis terus, akhirnya dijual lagi dengan harga lebih murah. Jadi jangan sampai saya mengalami hal yang sama, cukup menjadi pembelajaran untuk saya. Saya mulai mencari segala merk Gendongan dan review-nya dari grup FB,tanya tanya bunda² grup WA, informasi di Instagram dan di aplikasi TAP. Akhirnya saya menemukan gendongan lokal yang punyak banyak review, bisa dipakai dari baby Newborn dan Harga 300 kebawah (rata rata gendongan SSC yang bisa dipakai dari NB harga 500K keatas). Ini bukan endorse atau promosi jualan tapi ini review Real apa yang saya rasakan. yaitu "Act*** Ma** II" Bahannya nyaman haluuuuss,sangat ringan, penyangga lengan sangat empuk, settingannya gak terlalu ribet dan tentunya mendukung posisi M-Shape (posisi yang sangat disarankan dari bayi baru lahir). Saya beli dengan harga Rp. 275.000 secara Online. Baby Alil cuma dalam waktu 10 menit langsung tidur kalau digendong pakai gendongan ini. Terharu sih, merasa tidak sia sia pencarian saya selama ini. Baby nyaman sayapun sangat nyaman. Sangat terharu mom, seperti ketemu jodoh yang sekian lama dicari 😢😢 Packagingnya sangat mewah, ada kartu garansinya dan buku petunjuk penggunaan bahkan ada gambarnya step by step dan cara perawatannya dengan sangat lengkap. Terharu lagi kan 😢😢 Kini menggendong sudah tidak menjadi hal yg menjadi kekhawatiran untuk saya. Baby nyaman,mom nyaman, menggendongpun jadi menyenangkan 💕 Saya juga perlu banyak belajar dan belajar lagi untuk menggendong baby dengan aman. #ibujuara #sharingpengalaman #seputarbunda

Read more
Pengalaman #IBUJUARA Mencari Gendongan Nyaman di Budget Nyaman di Hati (Mendukung M-Shape) 💕😊
 profile icon
Write a reply

#IBUJUARA Melahirkan tnpa Robekan,Jahitan &Tips Mengurangi Kecemasan Mendekati HPL dgn Hypnobirthing

Hai Bunda, saya mau berbagi pengalaman selama menunggu HPL sampai detik detik persalinan. Ada juga tips tips dari saya untuk induksi alami yang menurut saya ngaruh banget. Saya lahiran tepat 40 week sesuai tanggal HPL saya 07 Oktober 2020 kemarin, Alhamdulillah lahir normal tanpa Jahitan. BB bayi 3400 gram dengan TB 50cm, dengan Metode Gentle Birth. Sejak usia kehamilan 30 week setelah USG letak kepala, saya rajin main gymball. akhirnya di usia kehamilan 32 week, dedek sudah masuk panggul tapi posisi belum mengunci atau masih melayang. Usia kehamilan 36 week dedek sudah masuk panggul dan sudah mengunci. 2 Minggu sebelum HPL saya masih santai santai ,belum merasakan konpal, nyeri pinggang, kram dll seperti yg orang orang tanyakan biasanya. Saya juga sudah mulai rajin Power walking setiap pagi 30 menit. Tepat tanggal 1 Oktober, saya mulai cemas karena sudah menjelang 1 Minggu menuju HPL. akhirnya saya kontrol dan cek VT masih belum ada pembukaan namun jalan lahir sudah lunak. akhirnya saya dikasih vitamin Alinamin F. Alinamin F ini vitamin kaya vitamin B yg bisa melunakkan mulut rahim dan kebugaran tubuh bumil menjelang lahiran. Sore saya minum, malam keluar flek coklat. Disini saya cukup cemas panik sedih karena teman teman HPL Oktober sudah mulai ada yg lahiran, Akhirnya setalah saya konsultasi dengan bidan saya disarankan untuk mendengarkan Hypnobirthing untuk relaksasi dan itu benar benar sangat membantu kualitas tidur saya dan menurunkan kecemasan saya. Tanggal 2 Oktober saya kontrol kembali ternyata sudah pembukaan 1, saya ditawarkan untuk pinjat Oksitosin dan Prenatal Gentle Yoga + Hypnobirthing. dan saya disarankan untuk induksi alami HB, makan buah nanas,kurma dan kiwi. Tanggal 3 Oktober saya ikut Prenatal Gentle Yoga Hypnobirthing dan setelah itu Pijat Oksitosin. setelah pulang dari Yoga, saya flek pink dan malem jam 1 dini hari saya mules + kram ,tapi masih hilang timbul, dan jam 3 dini hari hilang mulesnya saya lanjut tidur. Besok paginya Tanggal 4 Oktober fleknya jadi warna coklat. siangnya malah jadi warna putih lagi. tanggal 4 Oktober malem saya kontrol lagi, ternyata pembukaan 2. setelah kontrol saya yoga kilat sebentar dengan bidan saya. Pulang kontrol keluar flek lagi pink dan jam 1 malem, mules lagi. saya kira bakaln lahiran. ternyata jam 4 malem mulesnya ilang. Tanggal 5 Oktober , saya perbanyak power walking dan main gymball. mulai merasakan konpal, mules dan perut sedikit mengeras tapi setelah dibuat bergerak, mulesnya hilang. Tanggal 5 Oktober malem saya kontrol lagi, ternyata sudah pembukaan 3, saya yoga kilat dan dipijat oksitosin lagi dan disarankan untuk pijat oksitosin dirumah. Malemnya jam 2 dini hari saya mules campur kram tembus sampai pinggang dan keluar flek pink lumayan banyak. tapi saat saya hitung, kontraksinya belum teratur. Tanggal 6 Oktober pagi saya memutuskan untuk kontrol kembali ke bidan, ternyata sudah pembukaan 3, saya memutuskan untuk menunggu pembukaan di bidan. suami pulang langsung mengambil tas bersalin yg sudah siap dijinjing. Selama opname di bidan saya diberi Jus kurma, jus nanas, susu kurma, cemilan kurma, pijat Oksitosin, kompres hangat di pinggang dan main gymball. Sesekali saya Yoga posisi Warior/jongkok dengan pinggang tegap dan jalan jalan muter bed persalinan. dan its work mengurangi sakit pinggang. Pukul 12 siang cek VT masih pembukaan 3, lanjut terus pijat Oksitosin dan mainan gymball. yang saya rasakan hanya pinggang sedikit nyeri, belum ada mules, hanya sesekali perut terasa kenceng. Pukul 13.00 ketuban pecah, rasanya bener bener seperti air yang mengalir deras dan kita gak bisa kontrol alirannya. Disitu saya mulai cemas, tapi bidan selalu mengingatkan selalu rileks atur nafas, semakin panik, hormon oksitosin yg memicu kontraksi akan semakin hilang. Akhirnya saya mencoba rileks dengan atur nafas. Jadi bersiaplah belajar nafas perut, nafas dada, nafas ujay sebelum persalinan dan rajin rajin latiha. nafas perut. Pukul 16.00 cek VT lagi, pembukaan hanya nambah 1, jadi masih pembukaan 4. Sore saya diberi Susu Kurma, cemilan kurma dan makan sore. Disitu yang saya rasakan hanya perut terasa kenceng dan nyeri pinggang. Pukul 22.00 saya baru pembukaan 6 , disitu saya mulai merasakan kram, nyeri perut yang melilit, perut mulai kenceng yang teratur, nyeri pinggang. disitu saya diberi kompres hangat, pijat oksitosin dan duduk di gymball. Pukul 01.00 Dini hari saya pembukaan 8, disitu mulai ada sensasi ingin BAB, kram yang menjalar sampai ke paha dan kaki, perut kenceng teratur, pusar sekeras papan, dan sudah ada kontraksi 3 1 1 (3 menit sekali dengan durasi 1 menit selama 1 jam) disitu mengatur nafas sangat berguna untuk merilekskan diri. INGAT !!! meskipun ada sensasi mengejan yg hebat tetap ditahan jangan mengejan, gunakan nafas tiup tiup dan nafas perut. Saya mulai dipasang infus karena takut ketuban mulai habis dan saya kekurangan cairan. karena wajah saya saat itu sudah mulai pucat. Pukul 02.00 pembukaan lengkap , Yeaayyy!! ini waktunya bertemu dedek. ini waktunya mengejan, tapi INGAT !! Mengejanlah saat Kontraksi, jadi sensasi mengejan itu akan muncul dengan sendirinya, dan saat itulah mulai mengejan, buka mata jangan merem, kebetulan saya melahirkan dengan posisi miring kiri dan telentang gantian sekiranya mana yg nyaman, dan saya lebih nyaman miring kiri karena mengejan lebih terasa mudah dibandingkan terlentang dan otomatis kita tidak akan mengangkat pantat dan meminimalkan adanya robekan. Karena tali pusat Dedek dan plasenta pendek, alhasil dedek cukup sulit untuk turun ke jalan lahir. Tapi bidan saya tetep terus support kalau saya pasti bisa. Terus komunikasi dan yakin dedek pasti bisa. Pukul 04.25 FINALLY My Baby Boy lahir ke dunia dan tanpa ada robekan perineum. Karena bidan saya juga sangat Anti merobek perineum dengan sengaja. Inilah pengalaman melahirkan saya dengan metode Gentle Birth. Jadi menurut saya saat kita mulai cemas panik sedih saat mendekati HPL sebaiknya mulailah rileksasi diri, jauhkan diri dari sosmed dan stressor yg memicu kecemasan kita misalnya tetangga yg kepoin kapan lahir 🤭🤭, download MP3 Hypnobirthing ( https://drive.google.com/file/d/1gh1xxVNozu2wt80gz_ltdvcsIGrDuyhL/view?usp=drivesdk ) (ini link Hypnobirthing dari saya) atau murrotal bagi yang muslim dan dengarkan sesering mungkin. Alihkan perhatian kita untuk fokus menggali ilmu lebih untuk mempersiapkan persalinan, mulailah latihan nafas karena mengatur nafas sangatlah penting dalam persalinan dan relaksasi menjelang persalinan. Jadikan kecemasan dan kepanikan untuk motivasi kita terus berusaha ,terus bergerak , dan terus berdoa. semakin perbanyak power walking, perbanyak main gymball, yoga, pijat Oksitosin, dan induksi alami makan buah buahan. Buah kurma menurut saya sangat berpengaruh untuk melunakkan mulut rahim, kebugaran tubuh, dan memicu kontraksi. Semangat bunda, tetap ajak komunikasi dedek didalam perut karena hanya dedek dan Allah yang tau kapan bunda dan dedek akan bertemu. 💕💕💕 #ibujuara #sharingpengalaman #hypnobirthing #prenatalgentleyoga #gentlebirth.

Read more
#IBUJUARA Melahirkan tnpa Robekan,Jahitan &Tips Mengurangi Kecemasan Mendekati HPL dgn Hypnobirthing
 profile icon
Write a reply