Aulia Achma Wulandari profile icon
PlatinumPlatinum

Aulia Achma Wulandari, Indonesia

Kontributor

About Aulia Achma Wulandari

I'm pregnant

My Orders
Posts(13)
Replies(149)
Articles(0)

Pengalaman cek retina mata

Halo semuanya. Kali ini aku mau sharing pengalaman aku yang baru aja cek retina mata untuk persiapan persalinan. Jadi aku sedang hamil 30 weeks. Dengan kondisi minus 3.75 kanan dan kiri sama dan silinder 0.5 kanan kiri juga sama. Saat awal kehamilan bidan sudah menanyakan minus saya berapa. Dan bidan bilang kalau minus masih dibawah 5 masih bisa lahir dengan proses normal. Saya lega saat itu. Tapi saat usia memasuki 16weeks saya USG 4D ke dokter SpOG. Dan dokter merekomendasikan saya untuk cek retina,untuk memastikan bisa lahir normal atau SC. Akhirnya saat usia kehamilan 30weeks saya cek retina ke JEC Bekasi. Saya mendaftar via wa terlebih dahulu sehari sebelumnya dan dapet nomor antrian 3. Saat datang karena saya pasien baru diminta untuk mengisi data diri,setelah itu dicek suhu badannya,langsung disuruh ke lantai 2 untuk ke bagian BDR (saya lupa kepanjangannya apa) intinya disitu kita menyerahkan berkas yg tadi kita isi di lantai 1. Setelah itu menunggu sebentar untuk dipanggil. Setelah dipanggil saya melakukan pengecekan dengan suster. Ceknya seperti biasa di optik,ada 3 alat. Pertama kita duduk kemudian diminta menempelkan dagu di bagian alat tersebut dan mata kiri-kanan diperiksa bergantian. Di dalam alat tersebut, pasien akan melihat sebuah rumah kecil dari kondisi buram hingga terlihat jelas. Kedua bentuknya hampir mirip dengan alat pertama,namun beda pengecekan. Ada semacam efek angin yang ditiupkan ke mata, menurut saya tidak sakit tapi agak sedikit mengagetkan. Ini dinamakan tes tekanan bola mata. Dari alat ini, 3 kali angin ditiupkan ke masing masing mata saya. Kemudian alat ketiga berupa pemeriksaan manual seperti di optik, di mana pasien dikenakan kacamata khusus yang akan diselipkan beberapa lensa secara berganti untuk membaca huruf dan angka di dinding. Setelah itu saya langsung ditetesi cairan yang entah apa itu namanya yang fungsinya untuk memperbesar pupil mata. Itu terasa perih tapi tenang aja cuma sebentar kok. Dan efeknya 4-6 jam kedepan mata akan terlihat buram dan tidak bisa bisa terkena sinar matahari langsung. Setelah itu disuruh tunggu lagi untuk pemeriksaan dengan dokter. Saat di dokter saya diperiksa oleh Dr. Martin Hertanto, SpM. Dokter penyampaikan bahwa minus saya naik 0.25 masing-masing mata dengan silinder yang tetap. Tapi dokter tidak menyarankan untuk segera mengganti kacamata karena selama hamil dan menyusui biasanya ada hormon yang mempengaruhi penglihatan jadi terlihat lebih buram. Selanjutnya pemeriksaan pertama menggunakan alat yang cara penggunaannya hampir sama dengan sebelumnya. Saya diminta melihat atas, atas kanan, kanan, bawah kanan, bawah, bawah kiri, kiri, lalu kiri atas, untuk setiap bola mata. Pemeriksaan kedua lampu dimatikan dan dokter mulai memeriksa mata saya dengan sebuah lampu seperti senter. Dokter meminta saya untuk menggerakan bola mata ke atas, kiri, bawah, kanan untuk setiap mata. Proses ini cukup menyilaukan mata. Setelah itu dokter memberitahukan bahwa kondisi retina mata saya masih bagus dan diperbolehkan untuk lahiran dengan proses normal. Dan saya tidak membutuhkan obat atau vitamin apapun. Setelah itu saya diminta ke kasir untuk pembayaran. Biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 400.000,- Dan sudah mendapat copy resep untuk kacamata dan surat balasan untuk dokter SpOG saya yang menyatakan mata saya dalam keadaan sehat untuk melahirkan normal. Sekian sharing dari saya semoga bermanfaat untuk bumil semua ?

Read more
Pengalaman cek retina mata
 profile icon
Write a reply