Ani Ustiyanti Usman profile icon
BronzeBronze

Ani Ustiyanti Usman, Indonesia

Kontributor

About Ani Ustiyanti Usman

ibu of 2 tampan pesulap

My Orders
Posts(4)
Replies(0)
Articles(0)
Hydrops fetalis? Jenis apa? Hydrops fetalis imun Kondisi ini terjadi akibat ketidakcocokan rhesus, yaitu saat rhesus darah ibu hamil negatif dan rhesus darah bayi di kandungannya positif. Ketidaksesuaian tersebut membuat sistem kekebalan tubuh tubuh ibu hamil menganggap sel darah bayi sebagai benda asing yang perlu dihancurkan. Pada kasus yang parah, dapat terjadi penimbunan cairan yang parah pada tubuh bayi hingga mengganggu fungsi organnya. Kondisi ini disebut hydrops fetalis. Namun, hydrops fetalis imun dapat dicegah dengan deteksi dini saat ibu hamil menjalani pemeriksaan kehamilan. Jika terdapat ketidakcocokan rhesus darah ibu dengan bayi, ibu akan diberikan Rh immunoglobulin Hydrops fetalis non-imun Hydrops fetalis non-imun merupakan jenis hydrops fetalis yang paling umum, mencakup sekitar 90% kasus. Kondisi ini disebabkan oleh adanya penyakit tertentu yang mengganggu kemampuan tubuh bayi untuk mengontrol kadar cairan tubuhnya. Penyakit yang bisa menyebabkan hydrops fetalis adalah kelainan darah, seperti anemia parah dan thalassemia; cacat bawaan lahir, misalnya penyakit jantung bawaan; kelainan genetik, seperti sindrom Turner; serta gangguan metabolik, infeksi, atau tumor. Tanda-Tanda Bayi Menderita Hydrops Fetalis Pada masa kehamilan, hydrops fetalis dapat dikenali dari cairan ketuban terlalu banyak atau kurang, gerakan bayi kurang aktif, penebalan abnormal pada plasenta, dan pembesaran beberapa organ bayi, seperti pada jantung, hati, paru, atau limpa. Tanda-tanda ini dapat diketahui lewat pemeriksaan USG. Sedangkan pada bayi yang baru lahir, hydrops fetalis dapat dikenali dengan beberapa tanda berikut: Kulit pucat. Bercak-bercak memar di kulit. Pembengkakan parah, terutama pada perut. Pembesaran hati dan limpa. Sulit bernapas. Kulit dan mata tampak kuning (jaundice). Bayi dengan hydrops fetalis memiliki risiko lebih tinggi untuk terlahir prematur. Risiko kematian bayi akan meningkat jika hydrops fetalis terjadi pada bayi prematur disertai beberapa kondisi lain, seperti kelainan jantung bawaan, cacat bawaan lahir, dan pembengkakan paru yang menyebabkan bayi sulit benapas. Penanganan Hydrops Fetalis Penanganan hydrops fetalis sulit untuk dilakukan selama bayi masih dalam kandungan. Namun dalam beberapa kasus, dokter dapat melakukan transfusi darah kepada janin, khususnya janin yang mengalami anemia, untuk meningkatkan kemampuannya bertahan hidup. Dokter juga mungkin akan memberikan obat antiaritmia, jika janin dengan hydrops fetalis memiliki kelainan irama jantung (aritmia). Bila memungkinkan, bayi dengan hydrops fetalis akan dilahirkan lebih cepat, baik dengan merangsang persalinan menggunakan prosedur induksi maupun dengan operasi caesar. Setelah bayi lahir, penanganan hydrops fetalis dapat dilakukan dengan cara: Penyedotan cairan berlebih dari tubuh bayi menggunakan jarum. Pemberian obat diuretik untuk mengeluarkan cairan berlebih melalui urine. Pemberian oksigen atau pemasangan alat bantu pernapasan (ventilator) untuk membantu bayi bernapas. Transfusi darah yang sesuai dengan golongan darah bayi, pada hydrops fetalis imun. Operasi untuk memperbaiki kelainan bawaan pada bayi, atau untuk mengangkat tumor. Hydrops fetalis merupakan kondisi berbahaya yang bisa berakibat fatal pada bayi, baik yang masih di dalam kandungan maupun yang baru lahir. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan sebagai langkah pencegahan dan penanganan dini hydrops fetalis.
Read more
undefined profile icon
Write a reply