Ainie Murtisari profile icon
PlatinumPlatinum

Ainie Murtisari, Indonesia

Kontributor

About Ainie Murtisari

sudah melahirkan

My Orders
Posts(4)
Replies(144)
Articles(0)

cerita lahirnya jagoanku,, semangat berjuang ibu2

Tgl 26 desember, bunda periksa ke bu bidan. Setelah pemeriksaan selesai. Beliau meminta bunda untuk usg esok hari. Tgl 27 sore bunda ke dokter A untuk Usg, dokter menyarankan kamu segera dilahirkan hari ini atau besok ntah langsung operasi atau mencoba perangsang. Karena air ketuban sudah mau abis, di pantat dan kaki si kecil sudah tidak ada air ketuban,ini warnanya sudah putih agak ijo. Bunda panik begitu juga ayahmu. Kami mengangguk perkataan dokter dan saling menatap. Karena ini anak pertama kami. Pikir bunda melayang kala itu,berandai-andai yang tidak2. sebenernya bunda bahagia karena segera ketemu kesayangan bunda. Tapi hati bunda nyeri. Sepanjang perjalanan pulang bunda ta henti berpikir dan berdoa. Nafsu makan bunda ilang seketika itu. Bunda kerumah mbakk sore itu,biar tenang minum sebotol pocari. Air mata bunda mau netes, tapi bunda menahannya.setelah itu menuju rumah bu bidan, bunda diberi surat rujukan ke RS. Bunda n ayah berboncengan naik motor ditengah rintik hujan setelah sholat maghrib menuju RS N bersama pakde dan istrinya. Tapi sayang, dokter kandungannya tdk ada. Karena sedang libur natal dan tahun baru. Mereka bilang tgl 31 baru ada spesialis kandungan. Bunda tidak bisa menunggu lama, bunda minta ke RS terdekat. Akhirnya bunda n ayah menuju RS.M. Disitu bunda menyerahkan surat rujukan dan minta induksi, bunda ingin melahirkan secara normal. Langkah awal bunda diberi saran,dll. Ayah menyerahkan pada bunda. Mau SC ayo, dicoba perangsang dulu ya gpp yang penting bunda kuat.Setelah diberi penjelasan panjang lebar bunda tetep milih induksi. Setelah di pasang infus dll. Ayah n bunda bermalam di RS itu. Sedangkan pak poh harus pulang bersama istrinya. Berdua kami termenung di ruang Pv6. Pukul 12 malem, bunda laper banget.. Jadi ayah keluar beli nasgor. Lalu kami makan berdua, bersendok kertas minyak. Bunda bersyukur ada ayah yg setia nemani bunda. Ayah mengambil cuti 1 bulan untuk bunda. Obat perangsang terus dimasukkan setiap 6 jam sekali. Sudah obat kedua dan sakitnya makin sering, bunda berulangkali ke kamar mandi tiap 5menit. tgl 28 sore ibuku datang dari luar kota bersama kakak perempuanku dan sepupu. Juga nenek suamiku. Mereka membawa air doa, karena perutku sudah mengeras dan sakit sekali. Aku hanya bisa berteriak menyebut Asma Allah. Hari itu baru pembukaan 2 ke 3 jam 6 sore hari sabtu. Ada yg mengusap punggungku. Ada yang memijat kakiku. Dan mengusap perutku. Mengelus lembut kepalaku. Semua berada dikanan kiri tempat tidurku sambil membaca doa.  Malam itu aku tidak tidur hingga obat ke 4 yang dimasukkn rahimku. Sakit sekali rasanya. Semua terjaga karenaku. Makin sering ke kamar mandi buang air kecil dan keluar lendir2 coklat kemerahan. Aku sudah tidak bisa menelan apapun. Ingin muntah, pusing, sakit. Semua bercampur menjadi satu.. Hari berganti lagi, tgl 29 pagi2 sekali aku merasakan sakit yang luar biasa. Perawatnya bilang harus lebih sakit dari ini mbakk untuk pembukaan selanjutnya, dan harus makan biar kuat kalo ngeden.Aku menangis bilang ke suami. Kalo aku sudah tidak kuat, aku sudah kehabisan tenaga. Rasanya tidak punya tulang, lemas lemah. bahkan tidak bisa menelan sesendok air. "Baik sayang, aku akan meminta dokter untuk melakukan SC, kamu siap kan?" Kata suamiku. Aku hanya mengangguk ,pasrah kepada Allah. Mataku terpejam, kesadaranku hampir hilang. Dari jum'at-minggu dipaksa sakit yang luar biasa. Kontraksi yang sakitnya 3kali lipat dari kontraksi normal(kata perawatnya). Subhaanallah. Setelah itu saya masuk ruang persiapan operasi jam 10 pagi tgl 29. Sakit masih terasa karena induksi, rahim dan perutku. Aku teriak2 berulangkali. Dan perawat mengatakan "tarik nafas mbak, jangan teriak nanti tambah sakit. Tarik nafas panjang mbakk."begitu terus hingga aku setengah sadar. Aku ingat masuk ruang operasi disuruh menghafal tanggal lahir. Alhamdulillah semua berjalan lancar anakku lahir selamat sehat, pj 51cm. Bb 3.300gram. Seorang jagoan. Jadi yang terpenting adalah keselamatan ibu dan bayi. Ntah mau normal atau sc. Aku waktu itu maksa normal lewat induksi, karena orang2 disekitarku.Mereka bilang kalo SC sembuhnya lama. Akan merepotkan banyak orang. Karena suami harus kerja diluar kota, dan aku harus merawat ibu sepuh yang sakit, Semua dilayani. Makan mandi, dsb. Alhamdulillah.. Ternyata tidak begitu. Tidak merepotkan orang. Dan bisa urus diri sendiri, anak dan ibu sepuh. Aku hari ke 9 udah kontrol dan lepas perban. Hari ke 10 sudah bisa mandi dan mencuci sendiri. Meski itu, aku sangat berhati-hati. Tidak mengangkat berat. Mengontrol diri sendiri dan menjaga pola makan. Melahirkan bagaimanapun caranya Allah yang ngatur. DanTetap menjadi ibu sejati.semangat ibu2 disini.

Read more
 profile icon
Write a reply