RIKA ASRIYATI profile icon
PlatinumPlatinum

RIKA ASRIYATI, Indonesia

Kontributor

About RIKA ASRIYATI

Ibu hamil

My Orders
Posts(8)
Replies(86)
Articles(0)

BABY BLUES BUKAN HANYA SOAL IMAN TAPI JUGA SOAL IMAM ?

*Jangan Sampai Istrimu Lelah dan Lapar* "Nak, istrimu sudah makan?" "Belum Bu, masih sibuk nyusuin Andra." "Ambilkan Nak, suapin!" "Kan bisa ambil sendiri Bu." "Gak sempat Nak, dari tadi Andra gak mau ditinggal kan." "Iya Bu." "Gitu emang Nak, kalau punya anak bayi. Gak sempat ngapa-ngapain, makan pun tak sempat kadang. Kamu harus peka Nak." "Iya Bu." "Nanti kalau ibu pulang, pastikan selalu ada makanan untuk istrimu ya!" "Iya Bu." "Suami itu wajib menyediakan sandang, pangan dan papan buat istri Nak." Bayu tersenyum. "Sandang itu pakaian yang bersih. Jadi nyuci baju itu kewajibanmu," "Pangan itu makanan. Jadi memasak itu kewajibanmu," "Papan itu tempat tinggal yang layak dan bersih. Jadi, bersih-bersih rumah itu juga kewajibanmu," "Selama ini istrimu sudah bantu kamu untuk melaksanakan kewajibanmu Nak, berterimakasih lah. Sekarang Dia habis lahiran saatnya kamu yang peka akan keadaanya yang tak bisa banyak bantu kamu karena fokus merawat bayi kalian. Sebenarnya pasti istrimu ingin mengerjakan semua itu, tapi memang kadang gak sempat adanya. Jangan sampai kamu gak peka apalagi protes ya...." "Iya Bu," jawab Bayu. "Jangan sampai istrimu lapar dan lelah juga Nak, bahaya!" "Bahaya bagaimana Bu?" "Bahaya Baby blues sama depresi paska melahirkan Nak, seperti berita yang belakangan ini banyak terjadi. Itu salah satu penyebabnya bisa jadi karena lapar, lelah dan kurang perhatian." "Iya Bu." "Suami punya peranan yang penting agar itu semua tak terjadi. Kalau kamu lihat cucian numpuk, cucikan Nak. Kalau gak sempat laundriin," "Kalau istrimu gak sempat masak, masakin. Kalau kamu gak sempat masak, belikan di luar Nak," "Kalau kamu lihat rumah kotor, sekiranya kamu lagi santai-santai, bersihkan Nak. Kalau kamu lelah, bayar orang. Jangan sampai suruh istrimu bersihin ya." "Iya Bu." "Istrimu sedang menata hatinya Nak. Dia butuh penyesuaian paska melahirkan. Apa yang dia dengar dari luar bisa jadi menyinggung hatinya. Kadang memang kita gak bisa mengatur omongan orang Nak, tapi kamu bisa jadi pendengar yang baik untuk curhatannya dan terus memberi semangat positif padanya." By Siti Nur Faidah

Read more
BABY BLUES BUKAN HANYA SOAL IMAN TAPI JUGA SOAL IMAM ?
 profile icon
Write a reply

PSIKOLOGI JANIN

Tadi nya mau share tp ga ada tombol share nya.. Yaudah copas aja.. . . PSIKOLOGI JANIN @yulindaashari Dosen saya pernah bercerita, bahwa ada kliennya seorang laki-laki dewasa yang sukses, datang dan mengatakan bahwa ia sangat membenci ibunya, padahal ia mengakui bahwa ibunya amat sangat baik. Ia bingung mengapa perasaan benci luar biasa itu ada tanpa sebab. Setelah digali lebih dalam, usut punya usut ternyata dulu ibunya sempat ingin menggugurkan kandungannya. Akhirnya sang ibu meminta maaf pada anaknya ini. Pernah juga teman saya bercerita, bahwa anak kedua dari saudaranya sangat sulit diatur dan agresif destruktif, berbeda dengan kakaknya yang sangat penurut. Usut punya usut pula, saat dalam kandungan ibunya sedang menghadapi masalah yang cukup berat, hingga cenderung depresi dan tidak peduli pada kehamilannya, lain dengan kehamilan pertama yang sangat dijaga & disayanginya sepenuh hati. Dalam sebuah penelitian terhadap ibu hamil yang merokok, ibu diminta untuk berhenti merokok selama satu minggu, saat itu janin terdeteksi sangat tenang di dalam kandungan. Saat sang ibu mulai kembali merokok, janin menunjukkan gerakan-gerakan seolah gelisah dan tidak menyetujui perilaku merokok ibunya. Dalam penelitian lain, ibu hamil yang mengalami depresi cenderung melahirkan anak yang mudah depresi pula. Sungguh, kondisi psikologis ibu hamil, akan sangat berdampak pula pada psikologis janin, terbawa sampai ia lahir bahkan hingga dewasa. Saat kami mengatakan bahwa ibu hamil itu "wajib" bahagia, sungguh itu bukanlah sebuah candaan. Ibu hamil, memang perlu dijaga perasaannya, disenangkan hatinya, dipenuhi kebutuhannya. Bahkan, Bunda Maryam ra. saja, seperti dalam kajian ust. Budi Ashari, "dihibur" langsung oleh Allah agar tidak bersedih dengan kehamilannya: "Maka makan, minum, dan bersenang hatilah engkau...."(QS. Maryam ayat 26) Secara medis, tentu ibu hamil memproduksi hormon-hormon "negatif" saat ia stres, marah, iri, dengki, dsb. Hormon-hormon ini juga akan mempengaruhi pertumbuhan janin di dalam kandungan. Betapa banyak gangguan psikologis abnormal yang ternyata bermula saat berada di rahim ibunya?? Maka ibu, bergembiralah, tenanglah, mendekatlah pada Allah ketika sedang mengandung. Sepenting itu memang bagi ibu hamil untuk menjaga psikologisnya. Jikapun ada masalah, lebih baik menjauhi sumber masalah tersebut selama kehamilan untuk bisa menenangkan diri. Semoga rahim kita menjadi tempat ternyaman untuk bertumbuhnya seorang hamba Allah yang kelak akan terlahir sebagai khalifah di dunia ini. Aamiin.. Semoga bermanfaat☺

Read more
PSIKOLOGI JANIN
VIP Member
 profile icon
Write a reply