aku dan suami
hallo bunda , aku mau cerita nih .. yaa lumayan agak haru dikit lah?? ? tapi jangan nyimpulin dari kata katanya yaa bun , aku ga bisa ngerangkai kata ??? gini loh bunda ,usiaku saat itu menginjak 21 thn , aku mengenal dia tidak disengaja dan tidak terlalu lama .. dengan jarak dan waktu , mungkin tuhan telah mempertemukan kami di satu tempat , kita bertemu dan seolah" kita tidak punya kesedihan , kita tertawa bersama .. kita bercerita bersama , suatu hari suamiku ingin mempertemukan aku dengan orang tua nya . kemudian aku mencoba menutupi kesedihanku , sebenarnya yang aku takutkan saat itu adalah hal seperti ini , saat aku sudah mulai saling suka , apakah mereka akan menerimaku dengan lapang dada bahwa aku sudah tak punya ibu dan ayah , mereka meninggalkan ku saat aku berusia 17 thn . rasa trauma dan pahit itu aku telan sendiri bersama adikku , aku berjuang untuk mencari pekerjaan secepat mungkin setelah lulus SMK keperawatan , demi menyekolahkan adikku . tak lama saat pertemuanku dengan orangtua nya , selang 1 jam perjalanan kita bercengkrama bersama . dan ketika itu , ada pertanyaan ibu bekerja apa ? bapak bekerja sebagai apa ? saat itulah aku langsung menjawab pertanyaan ibunya bahwasannya aku sudah tak punya orang tua , jawabku sambil tersenyum . kemudian , ibu dari suamiku tak lama menceritakan kisah nya kepadaku , bahwasannya suamiku pun sudah tak punya seorang ayah . ia hanya bekerja keras demi keluarga seorang diri . aku kemudian terenyuh dan sangat pilu mendengarnya , akhirnya kita sama -sama saling bercerita , saling memahami dan kemudian kedekatan kita semakin hari semakin kental . selang berapa bulan , suamiku dan ibu mertua bersama keluarga besarnya datang ke rumah ku , dan melamarku .. sungguh aku tidak menyangka akan seperti ini , aku dipertemukan dengan keluarga yang sangat perduli dan sayang kepadaku , saat hari pernikahan telah tiba .. aku hanya bisa menahan haru ku , memendamnya , dan kemudian aku menangis dengan air mata yang deras tatkala aku ingat dengan ibu dan ayah ku di syurga sana , tetapi suamiku tetap memberiku semangat , dukungan .. bahwasannya kita harus tetap sabar seperti sesabar nabi ayub walaupun kadang dalam menghadapi sabar air mata tak kunjung berhenti , ia mengajarkanku agar aku bisa kuat sekuat baja .orang diluaran sana ada yg lebih menderita dari kita , maka dari itu kita harus tetap bersyukur . allah SWT masih selalu memberikan orang orang terkasih untuk kita .. aku pun tercengang mendengar nasihatnya , sungguh dia suamiku satu satunya yang paling sabar , yang paling kuat . dan paling bisa menyembunyikan kesedihan .. terimakasih sampai saat ini dan selamanya untuk tuhanku , orang tua ku , dan kamu .. kamu yang selalu aku panggil sekarang Ayah ? semoga dengan kisah ini dapat menginspirasi para bunda yang sedang mengalami kesedihan , seperti orang tua yg sedang sakit , orang tua yg sedang jauh , bahkan orang tua yg sudah tiada . agar kita selalu tetap mendoakan mereka , tetapi kita juga harus bisa hidup tanpa mereka . faktanya , umur tidak ada yang tau .. maka dari itu hargailah waktu sekarang mungkin . dengan tidak berpatah semangat , dan harus bisa kuat yaaa apapun yg terjadi .. ?☝️? cintai keluarga , dan tak lupa kedua orangtua kita . ❤ #ceritapernikahan