Lebaran Di Tahun Kedelapan

Tahun lalu aku, suami dan anakku lebaran di hotel tempat suami bekerja. Waktu itu baru awal pandemi dan selama tiga bulan suami jaga hotel. Jadilah lebaran tahun lalu bersembunyi di dalam hotel. Tahun ini aku dan anak sengaja mudik ke kampung halaman lebih dulu berharap bisa lebaran di rumah orangtua. Semoga saja suami bisa mudik sejenak dari rutinitas karyawannya. Walau tidak akan bisa ramai seperti tahun-tahun yang dulu saat lebaran tapi paling tidak bisa membersamai orangtua itu sudah cukup membahagiakan. Hari pertama lebaran aku berencana berada di rumah mertua, bagaimanapun suami harus didahulukan. Lagi pula, lebaran di keluargaku biasanya ramai di hari kedua. Berbeda dengan desa mertua, hari kedua sudah sepi. Aku sudah berencana mau masak opor ayam telur, sambal goreng hati dan juga nasi lontong. Selama ini belum pernah membuat menu ini ketika lebaran. Suami pernah minta tapi tidak diterima oleh ibu mertua. Kali ini aku ingin membuatkannya. Pasti segar ditambah dengan sayuran hijau yang direbus juga ditemani buah-buahan segar. Biasanya jika normal tidak pandemi kami akan berkeliling kampung dan ke saudara yang dituakan. Kali ini aku tidak berencana demikian, karena sedang pandemi dan aku sedang hamil. Kehamilan kali ini harus hati-hati sekali jadi tidak ingin kelelahan. Ini tahun kedelapan pernikahan aku dan suami. Lebaran kedelapan kami. Nanti ketik ke rumah ibu bapakku, aku ingin masak ayam suwir pedas untuk mereka. Mereka pecinta pedas dan rasa asin. Semoga lebaran tahun ini semua sehat dan bahagia ya. #LebaranKeluargaTAP #GebyarHadiahManTAP

 profile icon
Tulis tanggapan
Jadi yang pertama beri tanggapan