Bingung harus bagaimana?

Selamat sore bunda semua, ijinkan saya membagi sedikit beban pikiran saya. Saya berusia 25tahun. Suami saya 30tahun. Sudah menikah dari awal 2019. Sebelum menikah saya bekerja dengan gaji lumayan dan bisa beli mobil sendiri dari gaji saya. Suami saya adalah pelaut, namun sudah off dari kerjaannya sejak 2018 dan memutuskan untuk menjadi driver ojek online. Waktu menikah dengan saya, mobil suami baru dapat 12 angsuran sehingga saya menawarkan untuk memakai mobil saya saja dan mobil suami dikembalikan ke leasing untuk meringankan bebannya. Suami saya ini sangat cemburuan sehingga mau tidak mau saya harus resign dr tempat kerja saya karena suami suka marah gak jelas kepada saya. Setelah menikah kami tinggal dirumah orang tua saya. Kebetulan saya anak tunggal dan rumah orangtua saya ini ada 2 bangunan terpisah yg sudah lengkap dengan dapur dan kamar mandi, jd berasa tinggal sendiri. 6bulan menikah, saya hamil. Saya senang sekali waktu itu. Awal kehamilan biasalah saya teler. Dan lebih parah lagi orderan suami mulai sepi. Kadang sehari hanya nutup uang bensin saja. Saya putar otak supaya ada pemasukan. Akhirnya saya bikin dagangan untuk disetorkan ke kantin sekolah yang untungnya hanya cukup untuk menanggung makan kami saja. Oiya, kami ada tanggungan hutang yg angsurannya 1.5jt/bulan. Hutang ini dipakai suami untuk memulai usaha ternak sapi, tp krn suami gabisa ngurus akhirnya yg bantu ngurus ada bapak saya dan kadang dibantu sodara untuk cari rumput. Jaminan hutangnya adalah sertifikat tanah saya, tanah pribadi yg saya beli waktu belum menikah dr suami. Makin hari orderan suami makin sepi dan dia uring-uringan terus. Saya sempet bilang apa coba libur dulu, nnti bantuin usaha saya bikin snack dan dititipkan ke sekolah, angkringan, pesanan catering online. Tp suami marah dan merasa saya merendahkan dia. Hari itu pertama kalinya pipi saya ditampar oleh seseorang, dan seseorang itu adalah suami saya. Saya kaget sekali. Bingung mencari dimana salah saya, karena saya merasa saran saya itu bukanlah hal yg salah. Pikir saya drpd tiap berangkat suami minta uang saku kepada saya sebesar 70rb, tp setiap pulang hanya bawa uang 50rb kan berarti kami rugi. Setelah kejadian itu, suami marah dan pergi kerumah orangtuanya. Menginap disana sampai 3hari. Yang saya bingungkan lagi, orangtua suami pun tidak menyuruh suami pulang dan menyelesaikan masalahnya dengan saya. Kejadian2 seperti itu sering berulang setelahnya. Marah karena hal sepele, memukul saya, pergi kerumah orangtuanya sampai berhari-hari. Entah siapa yang salah, saya yang harus kesana dan memohon suami untuk pulang kerumah. Mungkin krn tekanan yg saya alami, kehamilan pertama saya berakhir begitu saja. Anak yang saya tunggu selama 9bulan pergi begitu saja dalamm tangis tanpa pelukan ayahnya. Suami saya, keluarga suami saya, menyalahkan saya yang tidak becus menjaga kehamilan saya. Mungkin krn selama ini saya hanya diam ketika dipukuli. Bahkan orangtua saya sendiripun tidak tahu menahu bahwa saya sering dipukuli. Sebulan suami saya meninggalkan saya, dia kembali lagi dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya. Dia bilang tidak nyaman tinggal dirumah orangtua saya, akhirnya kami memutuskan untuk ngontrak. Bulan Agustus 2020, saya dinyatakan hamil lagi. Betapa bersyukurnya saya saat itu. Berharap suami saya berubah dan kami bisa mengurus anak ini dengan baik. Tapi semuanya sama saja. Saya masih harus bekerja mati-matian untuk mencukupi kebutuhan kami. Suami saya ini tipikal yg malas dan tidak ada ide mau usaha apa. Ditambah lagi suami harus opname karena ada masalah dg pencernaannya. Posisi hamil muda, sedang ada pandemi, harus mengurus suami di rumah sakit seorang diri. Tanpa mengeluh sekalipun, saya tetap menjalankan kewajiban saya. Meski kadang dibentak suami sampai dilihat oleh pasien lain, saya tetap tersenyum dan tidak mau dibuat stress. Terhitung sejak September 2020 sampai Desember 2020 suami sudah opname 4x dirumah sakit. Semuanya saya yg urus sendiri dalam keadaan hamil. Saya jaga sendiri, tidur hanya beralaskan karpet, makan pun tidak teratur karena suami saya tidak mau saya tinggal sama sekali walaupun hanya untuk beli makan. Kadang saya beli makan pagi hari untuk dimakan sampai malam, kadang beli makan sore untuk dimakan sampai besok. Tapi setiap marah suami masih saja memukul saya. Saya bingung dimana salah saya bun. Bulan Desember 2020 kami memutuskan tinggal dirumah orangtua suami untuk meringankan pengeluaran kami. Tapi ternyata suami minta untuk membeli barang2 baru seperti kasur, AC, TV yg habisnya melebihi uang kontrakan selama 6bulan. Saya tolak pun, suami pasti marah. Jadi tabungan kami terkuras lagi. Tanggal 10 Januari 2021, saya meminta ijin kepada suami untuk menginap dirumah orangtua saya karena jujur saya kangen. Sejak bulan Agustus hanya 2x saya menginap disana dan itupun sendirian, tanpa suami. Tp suami malah marah gajelas. Malamnya saya iseng buka hp suami. Saya terkejut krn saya melihat ada nama salah satu wanita yang sempat membuat saya dan suami ribut besar. Mereka berteman di facebook sejak 20 Desember 2020, bahkan sering komen-komenan. Saya lihat profil wanita itu, terkejutnya saya karena statusnya sangat tidak senonoh seperti perempuan gatal dan jalang. Saya pendam rasa kecewa saya. Tanggal 11 Januari 2021, saya coba menanyakan hal ini kepada suami. Dan respon suami sesuai dugaan saya. Dia menyangkal, dan memukuli saya dengan membabi buta didepan orangtuanya. Berkali-kali saya bilang 'tolonglah mas, mengakulah kalau kamu salah sudsh berteman dengan dia di facebook' tp suami saya makin membabi buta. Dia bilang tidak tahu kalau itu adalah dia. Dia bilang kalau untuk apa dia berteman dg perempuan nakal dan gajelas, diluar sana banyak yg lebih dan mau dg suami saya katanya. Suami saya akhirnya meminta ibunya untuk memulangkan saya. Sampai detik ini, suami saya tidak ada kabarnya. Semua akses sosmed saya diblokir. Dan lucunya dia masih berteman dengan wanita itu dan masih sempat komen-komenan juga. Dari pihak keluarga suami pun tidak ada omongan apapun kepada saya. Kadang kalau malam saya menangis, kenapa begini nasib saya. Saya tidak terima kenapa suami begitu kejam kepada anaknya. Bahkan menanyakan kabar anaknya saja tidak pernah. Saya yang sudah kepepet karena pulang dalam keadaan babak belur akhirnya cerita yg sebenarnya kepada keluarga saya. Seluruh keluarga marah dan menyarankan saya untuk pisah. Bunda, tolong saya. Saya sangat dilema saat ini. Saya harus bagaimana.#seriusnanya #bantusharing

122 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Islam aja menghalalkan cerai jika lelaki oelaku KDRT bun.. Emang ga gampang tp coba pikir jangka panjangnya.. Mw sampe kapan kamu diPARASITIN trs sm lelaki? Semua wanita itu BERHARGA loh.. Jadilah seorang yg berprinsip! Bunda punya prinsip hidup ga sih? Klo sy berprinsip bahwa SAYA BERHARGA. Jika ad yg berani melakukan kekerasan fisik, artinya dia TIDAK BERHAK menerima kebaikan dr saya. Seorang wanita tdk pantas dipukul DENGAN ALASAN APAPUN. Apalagi sm lelaki.. CEMEN! Udh ga ngehargain, main cewe, mental tempe, males, ga produktif, temperamen.. Bunda ngarepin masa depan seperti apa sm lelaki begitu? Anakmu adalah cerminan orangtuanya. Mereka peniru ulung! NGERI kalo anak2 sampe niru sifat GA BERGUNA bapaknya. Islam aja sudah menghalalkan bun.. Kecuali klo bunda mw menerima segala kemungkinan buruk pernikahan. Termasuk anakmu yg ikut merasakan sakitnya dipukul ayah sendiri, Sakitnya melihat ibunya dipukul ayah sendiri, Sakitnya melihat dan mendengar tingkah uring2an dan ganjennya sang ayah yg menghiananti ibunya. Akankah anakmu tumbuh bahagia dgn lingkungan dan ayah seperti itu? Klo saya sih NO. Krn saya punya prinsip.

Baca lagi

Saya turut sedih dgn kondisi bunda 🥺 bunda sudah menjalani hari-hari yang sulit dan bunda bertahan sampai detik ini. Saran saya, bunda tetap stay di rumah orang tua bunda. Barangkali bunda masih mencintai dan berharap suami bunda kembali, namun merubah perilaku tidaklah mudah bun... Bagaimana pun suami bunda sudah banyak menyakiti bunda baik secara fisik dan mental. Terus berharap di sampingnya hanya akan membuat bunda semakin sakit dan stress. Rempugan saja dgn keluarga bunda. Bilang apa adanya. Jangan bunda pendam sendiri. Keluarga berhak menilai dan memberi masukan pilihan yg terbaik buat bunda. Semoga ada jalan keluar terbaik ya bun, tetap semangat dan kuat untuk debay... fokus dgn kehamilan bunda saja dulu 🤗☺️ Namun, jika saya jd bunda, saya memilih cerai bun. Sudah semua cara dilakukan agar suami bangkit dan mensupport dgn apapun yg kita miliki, tapi suami tega berlaku kasar dan tdk semestinya. Apalagi bunda kreatif dan perempuan yg berdaya. Bunda pasti bisa hidup tanpa suami. Dan mungkin meninggalkan suami adalah jalan terbaik untuk bunda dan bayi bunda. Memulai semuanya dr awal dan kebaikan 😊

Baca lagi

bunda terlalu nurut udah tau dipukulin kalau aku udh gamau punya laki yg nyiksa apalagi sampe selingkuh atau sekedar hanya chat temen nanya kabar aja . udh tau diporotin masih dipertahanin . suami saya juga ojol bun dia juga mau buka bisnis ini itu bukan ga ngedukung tapi harus liat apa dia bener2 bisa pegang usaha itu jangan sampe kita yg keluarin modal dia yg ngabisin ujung2nya yg disalahin dari sana sini kita2 juga . saya juga bisnis sendiri pake modal sendiri eh duit abis buat suami ongkos bensin kuota dll sampe kesel akhirnya saya tutup bisnis saya karena cape urus sendirian untung ga seberapa tapi pengeluaran jadi makin2 muter otak sana sini cuma buat nyukupin keperluan rumah . alhamdulilah saya berhenti bisnis suami narik agak mendingan ada aja meskipun ga sebesar penghasilan dari usaha saya . biarin aja mba biar dia mikir kesalahan dia biar dia merenungkan kasih peringatan jangan suka maen tangan kita dibesarin pake kasih saya udh gede malah disiksa sama orang

Baca lagi

astagfirllah 😢😢😢smpe sedih aku bun bacanya, yg sabar ya bunda.. lebih baik pisah bun, hubungan bunda sudah gak sehat,memang kputusan untuk pisah itu sangat berat untuk d jlni bgi org yg msih memiliki rasa sayang&cinta apalgi ada anak.. tp untuk apa jga klo berthan hnya untuk mnderta bun 😢... suami yg sdh berani main tngan dan selingkuh bagiku sudah g ada ampun bun.. sakit hatinya ortu bunda yg sudah mmbesarkan bunda lalu bunda di perlkukan sperti itu oleh lelaki yg sudah ortu bunda percayakan untuk menjdi suami bunda tp mlah sperti itu.. 😢😢gak kbyaang aku bun,, aku d bntak suami aja langsung kaya Jleepp bgt di hati.. apalgi klo smpe di pukulin sperti bunda.. mertua bunda ko sperti nya kaya ga peduli walaupun bnda di pukuli+di slingkuhi bgtu ya bun.. 😢..smngat ya bunsaaayy.. jgn trllu di pikirin.. skrng pokoknya yg utama itu bunda hrus pikirin si dd ya bun, lelaki sprti itu gak pntes untuk di perjuangin bun..

Baca lagi

ya Allah bunda.. nangis baca cerita nya 😢 bund.. orang tua mana yg mau anaknya di pukuli orang lain? sebagai orang tua pun kalau terlanjur mencubit anaknya pasti tekanan batin dan merasa bersalah engga hilang² 😢 bunda, betul yg dikatakan keluarga bunda.. pisah insyaAllah keputusan lebih baik bund.. karna suami bunda berulang kali begitu, berjanji pun tidak bisa dipegang ucapannya.. pria seperti itu tidak patut dipertahankan atau di beratkan bunda.. bunda sama dede insyaAllah pasti bisa lalui semuanya, insyaAllah bakal Allah lapangkan rejeki kalian bund.. bunda bertahan kuat demi dede.. kalau dede nya sudah lahir bunda lanjut buat catering atau roti² bunda di online kan.. jadi engga ninggalin dede.. orang tua bunda pun pasti dengan senang hati mau menjaga dede selagi bunda masak untuk pesanan.. bunda yg kuat yah bund.. Allah tidak pernah tidur bunda 🤗

Baca lagi

Srmangat bunda, selalu sabar. Semoga Allah segera memberi petunjuk yg terbaik buat bunda dan anak. Saya mengerti mungkin bunda bertahan untuk menjga perasaan orang dsekitar bunda seperti ortu dan saudara2,terutama calon anak. Tp untuk bertahan pun sepertinya sulit dan sakit. Dan tetap keputusan ada dtangn bunda. Yakin saja kalau keputusan yg bunda ambil adalah yg terbaik untuk hidup bunda kedepannya... Saya hnya bisa mendoakan jika bunda masih bertahan , semoga masalah bunda saat ini hnya ujian untuk Rumah tangga bunda dan suami, dan setelah ini suamibunda bisa berubah sikapnya jauh lebih baik dan keluarga bunda bahagia diangkat derajatnya. Kalau seandainya akhirny pisah semoga bunda kuattetap semangat sabar, sehat rezeki lancar bisa melanjutkn hidup lebih baik dg kondisi yg baru. Aaamiin

Baca lagi

Big hug n kiss for u bunda.. baca kisahmu saja sdh bikin nangis bun. yang sabar bunda..be strong💪❤ Percayalah berpisah bagi bunda adalah pilihan terbaik. Bunda mampu koq mandiri secara financial,dg kembali berkarir(saya dulu 2th ga kerja krn promil hingga melahirkan,setelah anak setahun br kembali bekerja dan dg pengalaman kita bnyk perusahaan yg lgsg menerima). urusan anak nnt bunda bs menyewa pengasuh untuk anaknya dg diawasi oleh keluarga bunda dirumah orangtua bunda.Harusnya suami bersyukur, selama ini sudah dinafkahi oleh bunda. masalah hak asuh anak kelak jangan khawatir bun, masih jatuh ke tangan bunda.Semangat bunda, skrg fokus pd kehamilan saja.

Baca lagi

astaghfirullah ... yang sabar dan ikhlas ya Bun. memang tidak mudah tapi semoga dengan hal itu bisa sedikit meringankan beban yg ada di hati. maaf sebelumnya, tidak bermaksud jelek. hanya berniat menyampaikan unek² setelah baca ceritanya. perselingkuhan itu seperti penyakit kronis yg tiap saat akan kambuh. apalagi kalau sudah sering mukul dan sudah menelantarkan seperti itu. kalau baca ceritanya, saya yakin bunda termasuk orang yg kuat dan bisa bangkit apapun kondisinya. jadi mungkin baiknya ikhlas kan dan memulai hidup demi anak saja bunda. jikalau nanti di izinkan oleh Allah. pasti akan ada pengganti nya yg lebih baik 🥰

Baca lagi

sabar ya bun yg kuat dn tabah ☹memang memutuskan untuk menjadi janda itu tidak mudah,krn aqu udh ngalamin ny sndri bnyk resiko ny 🙏 tp klu dirasa pundak bunda tidak mampuh menampung beban lg, alangkah baek ny beban itu d taro dn d lepas kn krn bunda berhak untuk bahagia, klu kta almhrum ibu mh👵nu rumah tangga teh laen wajib mati tp wajib ganti, mun d rasa gus tu mampuh tinggalkun insyaallah d harep aya nu lbh bagur dui🤲sehat" trs y bun sama dde ny sampai persalinan nanti, semangat ya bun ..ap pn jln yg bunda pilih insyaallah itu yg trbaek untuk hidup & masa dpn cdde kelak 🤗

Baca lagi

lebih baik pisah bun,suami maupun keluarganya g pantes dptin bunda,ap lgi sudh main tangan kasihan anaknya jg nanti selain bunda,anak akn terbiasa melihat kdrt dlm hidupnya yg mungkin suatu saat jg bpknya bisa melampiaskan ke anaknya. apa yg bisa di harapakan dari laki2 sperti itu? seperti benalu yg hanya bisa menyusahkan,maaf ya bun tpi wktu bcanya aq gemes sndri,dri awl aj klau laki2 udh main tngan bgtu dan mnylahkan krna g bsa mnjga kndungan g akn aq trima sih klau aq pribadi g ad ksemptan kdua untuk org yg brni main tngan dan kurng tnggung jwab k istrinya 🙈😬

Baca lagi