vonis dokter "hamil tanpa bayi tabung tdk akan mungkin"

Seketika hati saya langsung hancur bund. Seakan g ada lagi pandangan untuk hidup. Slama ini saya promil kmna² sudah ganti dokter bolak balik dan hasilnya slalu beda. Hari ini saya menemui dokter senior di kota tetangga, dan dari situ saya melihat langsung dgn keterangan yg jelas bahwa ada kerusakan di organ saya. Sehingga untuk mendapatkan bayi dgn cara alami sangat tdk mgkin ????? sedangkan biaya bayi tabung sangat mahal sekali. Mgkin ada yg punya pengalaman seperti saya, bisa berbagi cerita. Saya sangat butuh pencerahan dan kekuatan.

vonis dokter "hamil tanpa bayi tabung tdk akan mungkin"
122 Tanggapan
undefined profile icon
Tulis tanggapan

Dulu saya kira saya ga bisa hamil, perasaan itu muncul pas udah suami bilang mau melamar saya beberapa bulan lagi karena putih2 di vagina saya, saya kira adalah kutil kelamin. Kutil kelamin yg tdk dicegah bisa merembet ke rahim sehingga sebabkan jaringan parut yg menghalangi laju sperma. Tapi dengan setia dan sabarnya suami saya kala itu, “kita pasrahkan sama Allah, karena hanya Dia yg memiliki hidup dan mati kita dan segala rejeki kita termasuk kehamilanmu nanti. Temanku sudah 15 tahun menikah tp belum dikaruniai anak. Tp kemarin aku baru dengar istrinya mengandung 3 bulan. Bayangkan posisi kita ada seperti itu. Bukan penderitaannya yg seharusnya kamu bayangkan. Tapi nikmatnya, nikmat yg ga akan sanggup kamu ungkapkan. 2 nikmat kmu dapat sekaligus ; nikmat hasil dr sebuah penantian dan nikmat hamil. Allah itu maha segalanya, kata dokter kamu ga bisa hamil tp kalau Allah kasih kamu hamil? Terpatahkan sudah apa kata dokter itu. Banyak2lah bersedekah, berbaik sangka pada Allah dan selalu dekatkan diri agar pikiranmu tenang” Alhamdulillah, kini saya hamil 3bulan. Dan semua yg diucapkan suami itu semuanya benar, Allah itu segalanya. Maha segalanya 😊❤️ Tulisan ini semoga memberikan sebuah pemikiran baru utk bunda bunda yg membacanya. Bahwa mukjizat Allah itu begitu sangat nyata. Rejeki Allah itu maha luas. Tergantung bagaimana kita menjemputnya.

Baca lagi