MEMINTA SARAN, TOLONG JANGAN BULLY SAYA.
Sebelumnya maaf kalau saya memakai anonim, saya hanya ingin bercerita disini, barangkali ada bunda2 disini yang mau membaca dan membantu menguatkan saya. Saya sekarang sedang hamil 7 bulan, saya ngekos sama suami saya, kosan saya dekat dengan tempat kerja saya biar memudahkan saya kerja, karena jujur, keuangan sedang sangat miris. Cicilan kami memang bisa dikatakan melebihi pemasukan, dengan beberapa alasan, saya memang tidak bisa jika harus resign kerja, aplagi jika hanya mengandalkan gaji suami. Suami saya juga banyak cicilan, dan alasan semua itu salah satunya adalah suami saya sering main judi online. Saya dan suami sudah punya anak satu, anak pertama kami, kami titip ke orang tua saya, saya mengunjunginya saat saya libur/saat sift pulang lebih awal. Alhamdulilah sampai sekarang, anak saya dekat dengan saya walau tidak tinggal sama saya, sebisa mungkin, uang saya sisihkan untuk memberi orang tua dan untuk kebutuhan anak. Fyi, orang tua saya juga orang susah, dulu sebelum menikah, bisa dikatakan saya adalah tulang punggung keluarga, sekarang alhamdulilah, adik2 saya sudah bekerja dan membantu orang tua saya. Rumah orang tua saya jauh dari tempat saya kerja, jika pakai ojol, biayanya lumayan sekali apalagi kalau sampai pulang pergi, orang tua hanya ada satu motor, itu pun motor mati pajak yang hanya bisa dikendarai di sekitar rumah. Singkat cerita, suami saya ternyata ketauan selingkuh, kemarin dia berangkat ke luar kota 4 hari dengan alasan kepada saya bahwa itu dari perusahaannya. Setelah pulang, dia biasa saja, bahkan sikap mau pun sifat tidak ada yang berubah, tetap sama. Saya tidak curiga sedikit pun, hingga malam ini, entah mengapa saat saya terbangun malam2, saya yang biasa tidak pernah mengecek hp suami saya, jadi iseng mengeceknya. Benar saja, dia mempunyai dua WA, bahkan di galeri fotonya, banyak sekali foto perempuan lain, bahkan foto2 saya sama sekali ga ada. Yang buat saya gemetar, mereka berfoto berduaan, mesra sekali di dalam kamar hotel, ada juga foto perempuan itu memperlihatkan bekas cupang di area dadanya. Hati saya sangat sakit, terkejut, sampai2 saya tidak bisa nangis lagi. Kita bertengkar hebat saat itu, dia beralasan bahwa dia hanya iseng dengan perempuan itu karena perempuan itu kaya. Saya tidak bisa lupain begitu aja, apalagi setiap hari terbayang dia tidur dengan wanita lain disaat istrinya sedang hamil. Saya ingin sekali kembali ke orang tua, tapi jujur saja, saya ga akan mampu untuk membiayai diri saya di sana, ongkos saya pp kerja, makan saya, dll. Karena orang tua saya saja dapat uang dari gaji adik saya dan saya. Saya tau saya terlalu lemah, tapi keuangan yang miris ini membuat saya kebingungan. Sampai saat ini saya masih belum bisa memutuskan saya harus bagaimana, saya masih seperti biasa, mengurusi suami saya walau hati saya sakit setiap harinya, sambil memikirkan apa yang harus saya lakukan. Saya hanya bisa sholat, meminta pertolongan Allah. Saya tidak bisa bercerita ke teman-teman saya, saya malu. Saya sempat cerita ke mertua saya, yang laki-laki, karena ibunya suami sudah meninggal. Tidak ada respon menyenangkan, hanya di bilang sabar, dan itu sama sekali tidak membantu. Semua foto2nya sudah saya simpan di hp saya, untuk saat ini saya masih bertahan untuk tidak menyebarkannya pada seluruh anggota keluarganya, yang mana, seluruh keluarga suami mempunyai sifat yang secara otomatis membenarkan suami walaupun dia jelas2 salah. Jika dibilang saya cinta, jujur saja saya memang masih mencintai suami saya, tapi kelakuannya membuat saya sangat sakit hati. Saya belum menceritakan semua ini pada orang tua saya, karena orang tua saya pasti hanya menyuruh saya cerai dan pindah kerumahnya, hanya saja, orang tua saya pastilah tidak bisa membantu banyak perihal kehidupan saya kedepannya, mereka juga pasti kebingungan. Maaf kalau postingan ini luar biasa panjangnya, saya tidak bermaksud mengumbar aib, tapi saya hanya ingin bercerita biar hati saya sedikit lapang. Jika bunda yang mbaca ini berada di posisi saya, apa yang bunda lakukan? #bantusharing
Mami bby “Z”