Ada yang tau tentang pernikahan tidak?

Saya sudah 3 tahun menikah, namun belakangan ini saya mempertanyakan masalah pernikahan saya. Apakah pernikahan saya secara agama sah? Jadi begini ceritanya... Saya diasuh dan dibesarkan oleh orang tua angkat karena orang tua kandung saya kurang mampu. Masih satu keluarga sih jatuhnya, ibu angkat saya itu keponakan dari bapak kandung saya. Orang tua angkat saya namanya A, A punya ibu namanya B. Lalu B dan C adik kakak, nah saya adalah anak dari bapak C. Selama SD sampai SMP saya gak tau rahasia ini, namun setelah SMA saya baru tau kalau selama ini saya tinggal dengan orang tua angkat. Pas tau rahasia itu saya penasaran dan bertanya siapa orang tua kandung saya, soalnya pada saat itu saya tau kenyataannya bukan dari orang tua angkat saya, tapi dari B. Si B masih belum ngasih tau siapa ortu kandung saya. Beberapa tahun kemudian C, yang biasanya saya panggil kakek (karena kebiasaan manggil dari kecil) ngasih tau kalau dia adalah bapak kandung saya. Cukup kaget sih karena yang selama ini dipanggil kakek adalah ayah kandung sendiri. C ngasih tau itu lewat hp, dan gak sengaja mama angkat saya si A baca pesan tersebut dan nangis kerena gak ada yang mau rundingan dulu buat ngebuka rahasia itu. Waktu itu usia saya sekitar 20 tahun. Setahun kemudian ada laki-laki yang ingin menikahi saya. Namun ada masalah mengenai wali nikah saya. Orang tua angkat saya gak mau tetangga-tetangga tau kalau saya cuma anak angkat. Sementara kalau ijab kabul pasti selalu dibaca keras-keras di depan saksi, namun orang tua angkat saya gak ingin orang lain tau siapa nasab saya. Saya pernah berkata "menikah tanpa C berarti gak sah dong." Secara C adalah bapak kandung saya. Namun A berkata "Gampang, nanti sebelum ijab kabul di KUA, malamnya kita ke tempat C sekalian bareng calonmu. Terus nanti kamu suruh calonmu latihan ijab kabul dengan C. Nanti kan ada yang ngeliatin." Saya diem saja mendengarnya, karena yang saya tau selama yang menikahkan adalah wali sah. Itu tidak masalah. Tapi pada kenyataannya saat proses penikahan rencana itu tidak terjadi. Semua berlalu begitu saja. Ujung-ujungnya saya langsung menikah di KUA dengan wali hakim dari kantor KUA-nya dengan "nama saya binti D (suami si A yang tidak ada hubungan darah sama sekali)." Wali hakim sempat menanyakan apakah D adalah wali sah saya yang asli, karena usia saya dan usia pernikahan A dan D beda 3 tahun, namun A dan D menjawab iya. Bahkan mereka berani bersumpah di bawah al-Quran. Saya tau kalau C pernah berkata bahwa semua tanggung jawab diserahkan pada A dan D namun disini saya masih mengharapkan kedatangan C, namun sampai gelar resepsi ayah kandung saya tidak muncul-muncul juga. Beberapa bulan setelah menikah di KUA saya dan suami mencoba mencari tau alasan ketidak hadiran ayah kandung saya, karena setelah pernikahan hubungan suami dan orang tua angkat saya jadi merenggang. Suami memang sudah tau kalau A dan D adalah orang tua angkat saya sejak kami memutuskan untuk menikah. Saat bertemu dengan ayah kandung, kami berdua menanyakan kemana dia saat kami menikah. Namun alasan yang diucapkan ayah saya sangat bertolak belakang dengan yang A ucapkan. A bilang "bapakmu tuh gak peduli sama kamu, kamu nikah aja mana? Gak dateng kan?" Sementara ayah kandung bilang "dia diancam oleh B untuk tidak usah datang di pernikahan kami. Malu-maluin nanti" karena kerjaan bapak kandung saya adalah pengumpul barang bekas. Mendengar alasan itu saya tidak tau harus percaya pada siapa, apakah pada A, atau C? Selepas menanyakan itu kami sempat mengobrol lain mengenai masalalu kenapa sampai saya bisa dia asuh oleh A dan D. Dan diakhir pertemuan sebelum pulang, ayah kandung saya berkata bahwa dia mempercayakan saya pada suami saya seutuhnya tanpa ada orang lain sebagai saksi. Pertanyaan saya apakah pernikahan yang selama ini saya jalankan bersama suami saya SAH secara agama? Saya dinikahkan oleh petugas KUA dengan menggunakan binti orang lain. Memang dulu ayah kandung saya pernah bilang, semua urusan saya menjadi tanggung jawab A dan D di hadapan saya. Lalu saat bertemu orang tua kandung secara langsung, ayah kandung saya juga langsung mempercayakan diri saya pada suami saya. Apakah pernikahan seperti ini SAH? Ttd: H.S

23 Tanggapan
undefined profile icon
Tulis tanggapan

Bunda hampir mirip ceritanya dgn saya. H-3 saya baru tau kalo ayah saya selama ini adalah ayah tiri. Ibu saya gak mau orang lain tau kalau dulu pernah menikah dgn ayah kandung saya dan bertahan cuma 2 bulan lalu cerai. Sampai keluarga mau melakukan akad dua kali, di rumah ustad, dan saat hari H resepsi. Tapi saya memaksa ibu saya untuk mencari/menghubungi ayah kandung saya. Entah dia dimana dan bekerja apa, saya menolak usul keluarga dan tetap mau 1 kali akad secara sah saat resepsi yg diwalikan ayah kandung saya. Akhirnya ayah kandung saya datang walau dr provinsi yg berbeda demi ke-SAH-an pernikahan saya. Menurut saya bunda perlu konsultasi dgn pihak KUA. Katakan dan ceritakan kronologisnya secara jujur. Saya khawatir pernikahan bunda tidak sah, dan paling buruknya hubungan bunda selama ini dgn suami dianggap zina. Pasti nanti ada solusi. Seandainya belum sah, bunda bisa akad ulang dgn ayah kandung. Binti ayah kandung. Sedangkan data di KUA tdk perlu dirubah. Saya jg tdk merubah data KUA (binti di catatan KUA tetap atas nama ayah tiri saya, sesuai KK dulu) karena ink cuma catatan untuk negara. Yg penting saat pelafalan akad semua harus sesuai dgn kenyataan ayah kandung agar SAH dimata agama..

Baca lagi

maaf bun sebelumnya,,Itu dari syariat Islam tidak diperbolehkan kan karena masih ad orang tua nya,Misalnya org tua nya merantau itu aj harus dijemput atau memang orang tua menyerahkan ke wali hakim,dan jika memang Gk ad ortu itu masih saudara laki² kita yang lebih berhak,Tapi kalo Gk punya sodara laki² baru paman atau kakek dari ayah,,klo itu Gk ad semua baru wali hakim sendiri,Apalagi bintinya diubah itu termasuk dosa besar bun karena sudah tidak menganggap orang tua kita sendiri,,Letak aib nya dimana sih Bun?Cuman karena miskin? itu sudah cobaan Bun bukan kemauan siapa yg mau miskin bahkan klo kita disuruh memilih kita mau kaya semua bun,,Lebih baik nikah lagi Bun untuk meng Afdhal pernikahan nya takut nya nikah nya Gk sah dan takut nya bunda setiap melakukan dgn suami nya dianggap zina lebih baik nikah lagi dengan wali ortu sendiri

Baca lagi
VIP Member

Wali hakim (penghulu) boleh menikahkan asalkan BAPAK KANDUNG yang memberikan kuasanya ke wali hakim (penghulu) untuk menikahkan kamu. Lah ini bintinya aja beda, bapak kandung kamu gak memberikan kuasanya ke wali hakim secara lsg ,dan wali hakimnya aja gak tau bapak kandungmu siapa ya gimana mau jadi SAH Mba? 😌 Ayok mba cepet2 konsultasi ke ustad dan cari penghulu yg kmrin, kayak gini bisa jadi kasus penipuan mba :’) kasian loh wali hakim km, menikahkan org yg nasabnya jelas itu sudah kewajiban dia,kalau qodarullah beliau meninggal dan mempertanggungjawabkan pekerjaannya sbg wali hakim(penghulu) di hadapan Allah dengan kasus ini gimana mba? Jatohnya memperlancar perzinahan . Ayok mba segera urus,nikah ulang di KUA ,bawa bapak kandung mu mba. Plisss selagi masih sadar dan diberi umur .

Baca lagi

saranku skrg ke KUA bun, boleh kok nanya2 konsultasi. kl perlu ajak ayah sekalian misal diminta ijab kabul lagi. KUA skrg menurutku lumayan koperatif. untuk anak yg lahir diluar nikah pun, pihak kua minta akad tertutup untuk melindungi pihak wanita dr omongan masyarakat. mungkin disini salahnya tdk ada kejujuran awal dr pihak kua. . temenku ada yg nikah tdk direstui keluarganya, tp ayah kandungnya ke kua, menyerahkan ke wali hakim untuk mewakilkan beliau(ayahnya) waktu ijab kabul(ini boleh).

Baca lagi

nasab itu ayah sudah meninggal saja masih harus disebut, apalagi ini yg jelas2 masih hidup, yg tidak tahu ayahnya saja dikatakan hanya bin fulan. saran dari saya ya bun, lebih baik bunda saat ini melakukan ijab qobul lagi secara agama saja tidak perlu k KUA insyaAllah ini bisa menghilangkan kerisauan apa pernikahan yg selama ini dijalani bunda sah atau tidak di mata agama.

Baca lagi

gabisa dong bun, binti km ya ttp disebutkan atas nama ayah biologis dong, aku mah sebel klo ada cerita begini, seperti mempermainkan pernikahan knp sih hal yg udh jelas2 ada aturannya Allah kasih kok diputer2 agar sesuai hawa napsu manusia hanya krn MALU rela menanggung dosa besar?? penghulu mgkn bisa dikibulin pake sumpah segala, tapi Allah ga akan bisa ditipu

Baca lagi

ribet ya bun,sependek pengetahuanq,nasab g boleh d sembunyiin,jdi anak adopsi harus tau siapa ayah kandungnya,jdi nikah harusnya sih tetap binti ayah kandung ya,semua urusn d serahkan ke a dan d tetp binti harus ayah kandung,tpi g tau kalau aq salah,mungkin ad yg bisa meluruskan 😶 aq bntu up ya bun..

Baca lagi

datang dan tanyakan ke seorang ustadz yang benar-benar paham agama dan ceritakan dengan lengkap bun. Kalau bunda bingung harus gimna, saya insya allah bisa bantu. Kalau dekat lokasi saya di cileungsi-bogor, kita bisa bertemu langsung ustadznya. Kalau jauh mungkin bisa disambungkan lewat telpon.

bisa di nikah kan wali klo memang sudag g ada lagi wali yang lain bun .. to klo ganti nasab itu kyk nya g bisa deh bun coba tanyakan pada ustad saja bun mungkin bisa ijab nya di ulang seperti nikah siri dgn binti bpk kandung sipa tau bisa bun .. lebih baik bertanya pada yang tau ilmu nya bun

VIP Member

Nasab gak boleh disembunyikan, kalo masih ada wali sah ya harus pakai wali sah. kalo terpaksa pakai wali hakim, NASAB TETAP DARI AYAH KANDUNG, tidak boleh berubah. ke Kua, nikah lagi aja, jelasin semuanya, dari pada jadi zina keturunan. Dosanya beehhhh ...

4y ago

anak diluar nikah nasab ikut ibunya , hak penuh di ibunya. ayah biologis gak punya hak apapun. Kalo nikah ya ikut bin/binti dari ibunya.