Orangtua berhutang kepada anak
Saya ingin minta pendapat. Bagaimana caranya mengikhlaskan hati kepada sikap orang tua. Jadi, kakak saya menikah dua kali dan dirayakan dengan mewah. Cerai sekali, tiba2 bawa pengacara dgn biaya belasan juta yg pelunasannya minta ortu. Sementara ketika hendak menikahkan saya, ayah saya menyuruh saya menikah di KUA. "Yang penting kamu nikah. Ribet amat" Katanya. Saya kira, ayah saya kehabisan uang. Awalnya saya mikir gitu. Oh tentu saja tidak. Ayah saya punya tanah, sawah 2 hektar dan uang pensiunan sebagai camat. Catatan utang ke org lain bersih, yg ada utang org lain ke ayah saya. Pada akhirnya, mertua saya menyumbang biaya sebesar dua digit. Itupun, masih sering memberi uang saku saya berjuta2. Ayah saya kalau tau saya diberi uang mertua, suka minta dibelikan ini itu. Hingga saat kami menikah, ayah sy cuma mau nikahkan sy dirumah dan itupun masih banyak biaya yg diutangkan ke tabungan saya. Jadi saya menikah, dgn tabungan yg saya siapkan untuk pasca menikah. Haha. Setelah menikah, uang persiapan lahiran diminta lagi dengan akad utang. Alasannya buat memenuhi kebutuhan sehari2. Tabungan pendidikan anak, juga diminta buat utang. Lalu, bagaimana saya menagihnya? Saya terpaksa menagih karena saya tidak sekaya ortu saya. dan ortu saya sdh memberi kakak saya rumah dua lantai seharga diatas 1 miliar. Lengkap dengan perabotan mahal. Sementara saya, mengontrak di rumah ukuran kurang dari tipe 30, tak memiliki perabot apapun. Semua, hasil jerih payah suami dan saya. Saya malu, mertua suka nyumbang. Padahal secara materi, lebih kaya ortu saya. Saya sdh lelah menjadi nomor dua terus. Saya menunda 1 tahun kuliah dipaksa merawat anak kakak saya. Pdhl sewa pembantu bisa. Saya rela, memenuhi kuliah sy dgn bekerja ketika ortu suka teriak2 gapunya uang ketika tagihan spp atau keperluan beli buku, saya ajukan. Sekarang, saya terpaksa menagih utang orangtua karena saya tdk memiliki apapun. Nah, apa hukumnya ya? Ada yg blg ikhlas in ada yg blg tetap boleh ditagih. Dan bagaimana, cara membilas rasa amarah, rasa di nomor duakan dgn kakak ya? Tambahan: biaya anak2 kakak saya seperti sekolah, pampers, pakaian masih ditanggung ortu. Termasuk biaya makan kakak dan ipar saya. Bahkan ipar dan kakak saya tega mengambil barang2 saya. Seperti laptop, hp, tablet yg saya beli dgn uang sy sendiri. Saya buntu bunda. Butuh saran ya. Terima kasih, telah memberi saran dgn baik dan berbahasa yg baik. Semoga bunda tak merasakan yg saya rasakan.