Curhat donggg. .
Saya adalah mantan pegawai kontrak disalah satu perusahaan multinasional dibidang konstruksi. Dulu, saat pertama tanda tangan kontrak, saya paham betul. Kontrak saya hanya 1 tahun dan akan diperpanjang JIKA user saya melihat performa saya baik. Dalam kontrak kerja, saya harus bekerja mulai jam 8 sampai jam 5. Tidak boleh telat. Cuti 12 hari, itupun dipotong cuti bersama. Maklum swasta. Tidak ada lembur, tidak ada uang makan, transport atau iming2 lainnya. Gaji? Pinter2 kita deal sama HRD. Sebagai wanita karir, saya paham saya dibawah mereka pria2 tangguh yang ninggalin istri dan keluarga di kampung halaman. Jadi gaji mah nomer sekian lah.. Pada nyatanya, saya renewals kontrak selama 4x. Bahkan 5x kali yang terakhir hanya 1 atau 3 bulan. Saya lupa. Kerja? Jam 8 lebih 1 pun user saya ngomel karena tidak tepat waktu. Pulang? Jangan harap jam 5. Kadang jam 12 pun saya masih kerja. Sedikit manusiawi karena dikasih makan malem jatah belasan ribu. Setiap saat pasti takut tiba2 dapet surat cinta dari hrd karena pemutusan kontrak kerja sepihak. Walau sebenernya enak juga sih kita bisa minta resign asal blg 1 bulan sebelumnya.. Mungkin. Mungkin ya, saya adalah salah satu pekerja yang manut aja. Saya butuh uang, saya butuh pengalaman dan saya butuh teman baru buat membuka wawasan saya. Konsekuensinya, kerja dengan jam kerja tidak masuk akalpun saya manut. Gak dikasih lembur saya manut, phk sepihak pun saya manut. Toh semua rejeki sudah di atur. Kenapa saya manut aja? 1. Saya merasa akademik saya tidak sepandai orang lain. Saya hanya sarjana nyasar yang kebetulqn kerja ditempat yang tidak sesuai dengan akademik saya. 2. Saya perlu ilmu. Gak cuma uang. Saya perlu pengalaman.. 3. Saya gak peduli dibilang jongos asing atau antek2, mereka, bisa kerja di Indonesia dan saya bodoh kalau tidak belajar dari mereka. Merugi saya. Kalau semua, mau mau semau kita. Yaaaa jangan kerja di tempat swasta, pabrik atau lain sebagainya. Punya tempat kerja sendiri, aturan sendiri, semua gimana sendiri. Kalau masih "numpang" dan gak sreg, yowess out saja.. Jahat memang, tapi yaaaaaaaa karir gak bisa langsung cuss naik jadi PM kalau gak jadi kacung dulu. Atau gak bisa jadi manager kalau gak dari bawah dulu. Semua butuh proses. Perlu ilmu, skill, strata pendidikan.. Iya. Jahat. Emang hidup pait.. 1juta orang yang gigit jari akibat di PHK waktu pandemi, jangan sampai yang masih kerja dzolim karena banyak tuntutan. Mereka, yang sekarang nganggur would die for getting their job back. No matter what. Jadi. Jangan lupa bersyukur ya..
mamak nya 7