Nasihat Terbaik ala Ibu Mertua

saya adalah orang yang berpikiran realistis dan tidak percaya dengan mitos. Itu berlaku juga ketika hamil anak pertama kami, prinsip saya adalah selama itu baik, tidak dilarang oleh obgyn dan agama. Tapi semua itu terpatahkan oleh ibu mertua ?, kehamilan ini bisa dikatakan kehamilan mahal karena 7 tahun kami menanti ditambah riwayat promil plus 2 kali inseminasi yang menguras waktu, tenaga, dan pastinya biaya. Pagi itu, ibu mertua menyodorkan sebungkus plastik berisi peniti besar yang diisi dengan dringu bawang. "Pakai ini kalau keluar, sebelum maghrib sudah harus di rumah", ujar ibu mertua. Aku menerimanya lalu kubawa pulang, pemakaian peniti dengan dringu bawang cukup drama. Setiap mampir ke rumah ibu mertua, beliau selalu menanyakan dan memastikan,"dringu bawange digawe ora?". "dringu bawang kowe dienggo ben pas metu g dielok i barang alus, awakmu iki meteng kudu ngati-ati lan ngeman". Jadilah aku selalu menunjukan "jimat" peniti kepada ibu mertua yan tertempel manis di baju, barulah beliau lega dan tersenyum. Lama kelamaan kebiasan mengaitkan peniti pada baju selalu aku lakukan saat keluar rumah, meskipun sampai detik ini aku masih bertanya-tanya apa hubungan peniti dringu bawang dengan kehamilan. Sebagai anak mantu yang baik, aku menuruti permintaan beliau sebagai bentuk penghormatan anak kepada orang tua. Hal itu juga menunjukkan perhatian dan kasih sayang ibu mertua kepada aku dan calon cucunya (alhamdulillah sekarang baby Kevin umur 2 bulan 11 hari). #PetuahMertuaAlaTAP

2 Tanggapan
undefined profile icon
Tulis tanggapan

Bahagia selalu bun