Tentang Plasenta
Penyebab, Cara Mencegah dan Penanganan Plasenta Lengket di Rahim Plasenta atau sering juga disebut ari-ari adalah suatu organ yang tumbuh pada saat perempuan hamil. Plasenta memiliki peran penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Beberapa fungsi utama plasenta adalah sebagai berikut: • Menyalurkan makanan dari ibu hamil ke janin, • mengedarkan darah, • memproduksi hormon, baik hormon estrogen dan progesteron. Plasenta akan ikut dilahirkan dan keluar ketika ibu hamil melahirkan bayinya. Namun pada beberapa kasus ada juga plasenta yang sulit keluar. Kondisi ini sering disebut dengan keadaan plasenta lengket di dinding rahim. 1. Apa itu plasenta lengket? Plasenta lengket adalah kondisi di mana plasenta tidak mudah dikeluarkan atau tertinggal sebagian saat proses persalinan berlangsung. Dalam istilah medis disebut retensio plasenta sehingga memerlukan penanganan medis khusus. Dapat dikatakan plasenta lengket jika plasenta belum juga dapat dilahirkan lebih dari 30 menit setelah bayi lahir. Plasenta yang lengket dapat membawa risiko pada ibu hamil seperti pendarahan yang dapat menyebabkan kematian pada saat proses melahirkan. Karena itulah plasenta lengket pada dinding rahim ini cukup menjadi kekhawatiran bagi ibu hamil. Kondinya adalah plasenta tumbuh melekat terlalu dalam pada dinding rahim, dan pada kasus tertentu pertumbuhan plasenta dapat tumbuh tembus sampai ke usus atau kandung kemih, menurut penjelasan dr Delvira Parinding. Apabila ibu hamil pernah mengalami retensio plasenta pada kehamilan sebelumnya, tidak menutup kemungkinan dapat mengalami lagi pada kehamilan kedua dan selanjutnya. 2. Penangan pada plasenta lengket Penanganan awal bagi plasenta lengket yang dilakukan oleh tenaga medis adalah memasukan tangan ke dalam rahim untuk melepaskan dan mengeluarkan plasenta yang lengket. Akan tetapi, jika cara ini tidak gagal setelah dicoba beberapa kali maka tidak ada jalan lain selain melakukan histerektomi pada ibu hamil atau pengangkatan rahim karena jika tidak ibu akan terus mengalami pendarahan dan berisiko meninggal dunia. Jika diketahui lebih dini, ibu hamil bisa dianjurkan untuk menjalankan persalinan menggunakan metode operasi caesar. 3. Penyebab plasenta lengket Penyebabnya plasenta lengkep tidak jelas, tetapi diketaui banyak faktor yang dapat menyebabkan plasenta janin lengket di dinding rahim : • Kontraksi rahim yang buruk • Tidak mendapatkan nutrisi yang baik selama kehamilan • Posisi perlekatannya yang tidak baik • Hipertensi selama kehamilan • Ukuran plasenta terlalu kecil • Kontraksi yang tidak kuat • Riwayat kuret dan caesar • Kehamilan di usia lanjut dan telah mengalami beberapa kali kehamilan • Riwayat infeksi rahim • Ketuban pecah dini • Kehamilan bayi kembar • Riwayat pernah mengalami retensio plasenta • Perlekatan plasenta yang terlalu dalam, hingga mencapai dasar endometrium (palsenta akreta), jaringan otot (inkreta), atau selaput luar rahim (perkreta). Ada alasan khusus mengapa bagi ibu hamil yang pernah memiliki riwayat retensio plasenta di kehamilan sebelumnya agar rutin melakukan kontrol kehamilan pada dokter spesialis kandungan. Ini untuk mencegah terjadinya pengulangan plasenta lengket di kehamilan yang saat ini berlangsung. Jika sudah terjadi, maka bisa diketahui secara dini dan sebisa mungkin dilakukan pencegahan plasenta lengket agar tidak terulang kembali. 4. Cara mencegah plasenta lengket Plasenta lengket merupakan salah satu penyebab komplikasi perdarahan pasca persalinan. Itu sebabnya ibu hamil harus waspada akan kondisi ini. Plasenta lengket umumnya tidak menunjukkan gejala selama kehamilan, namun sebagian kasus bisa menyebabkan perdarahan memasuki usia kehamilan trimester ketiga. Sampai saat ini belum ada pengobatan untuk mencegah agar tidak terjadi plasenta lengket, namun dapat dilakukan deteksi dini melalui pemeriksaan USG berkala serta bila memang memiliki risiko tinggi dapat disarankan untuk melahirkan dengan operasi caesar. Tujuan utama pada pasien plasenta lengket adalah mencegah perdarahan pasca kehamilan yang dapat membahayakan nyawa sang Mama. Cara mencegah yang penting untuk diperhatikan antara lain: • Konsumsi obat suplemen kehamilan agar kondisi kehamilan sehat sesuai harapan, • Konsumsi makanan bergizi mengandung kaya protein, DHA, asam folat, lemak baik, multivitamin, dan omega-3, • Istirahat yang cukup, • Hindari stres dan mampu mengelola faktor penyebab stres, • Tangani penyakit-penyakit penyerta bila ada seperti hipertensi dan preeklampsia. • Periksa ke dokter kandungan secara rutin dan melakukan USG sesuai anjuran dokter. Jika sudah melakukan hal di atas, Mama sudah mengupayakan agar kehamilan berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Persiapkan berbagai bentuk kemungkinan yang akan terjadi. Jangan lupa untuk menyampaikan kepada suami dan keluarga untuk turut membantu menjaga Mama selama proses kehamilan berlangsung. Semoga bermanfaat? Sumber : popmama
shreya's mom.