Sifat bumer
Nemu postingan foto begini, yaampun kayak aku banget kalau ketemu bumerku. Berumah tangga baru 10bulan, aku sudah mencoba untuk baik2in. Tapi selalu di anggap sebelah mata, di recokin mulai dari masalah finansial sampek masalah rumah tangga. Aku sudah capek akhirnya aku berontak, aku kalau ketemu sama bumer. Kalau dia tanya aku berusaha jawab dengan baik tapi jujur hatiku masih aja sakit. Aku bukan orang yang pandai berpura2 baik tapi aku berusaha. Dan kalau di tanya bumer aku cuman jawab seperluku. Setelah gak di tanya aku diem aja, aku sudah males ngobrol sama bumer. Aku gak tinggal sama mertuaku, tapi tiap kali kesana selalu ada saja konflik karena perkataan bumer yang kurang enak di hati tapi selalu aku pendam. Terakhir pas main kesana, masak aku mau di buat jaminan hutang sama bumer. Alasannya karena aku pegawai jadi gampang kalau hutang2. Jujur aku syok sedih marah. Tapi ini aku denger pas nguping pembicaraan bumer. Kalau seandainya itu terjadi aku mau kasih syok terapi ke bumer, intinya aku gamau jadi jaminan hutangnya, aku ngerasa bakal meledakin semua isi hatiku selama ini ke bumer. Dan kalau seandainya dia masih suka ikut campur rumah tanggaku, tak pasrahkan ke anaknya mau di lanjut atau ndak. Jujur aku sudah lelah punya bumer kayak gtu selalu ikut campur urusan rumah tangga.