Nasehat ortu atau kasihan dgn mertua

Moms, saya sedang dilanda kegalauan ini. Ceritanya bgni, saya menikah dgn seorang pria yg berbeda suku dmn klrgnya tidak setuju pernikahan beda suku. Keluarga pria (suami) menjelekkan tabiat suku dan pergi meramal ttg hubungan kami dgn hasil yg buruk, dan seketika itu jg suami pergi ke peramal dan mendapat hasil yg baik soal hubungan kami. Segala hal dilakukan agar kami putus. Mungkin sudah takdir Allah kami akhirnya menikah. Keluarga pria ngaku sudah ikhlas tapi tidak niat datang bahkan ayah pria mengatakan agar tidak menulis namanya di undangan sdgkan ibu pria mengatakan tidak akan menggendong anak kami kelak. Setelah sebulan menikah, saya mengandung. Dan memasuki trimester kedua kehamilan, ayah si pria divonis tumor nasal yg blm parah. Keluarga pria pergi ke negara tetangga utk kemoterapi tapi ntah knp masih 5 kali kemo sudah berhenti dan minum air yg didoa2kan. Ketika anak kami lahir, suami saya mengabarkan kpd seluruh saudaranya tapi tak ada satupun keluarga suami menjenguk anaknya. Saya melihat suami saya sangat bersedih hatinya lalu dihibur oleh saya dan keluarga. Kamipun fokus utk merawat anak kami. Suatu hari ayah suami minta saya dtg dimana kondisi mukanya sudah bernanah shg saya tidak mau bayiku terkontaminasi. Saya minta suami utk melihat kondisi ayahnya. Ketika dia dtg, klrgnya bersiap2 akan melakukan prosesi siram rumah dan ayahnya diobati oleh paranormal dgn telur. Krn bibi suami diberitahu tukang ojek bhw rumah ayah suami gelap. Mereka percaya itu dan dilakukan lah ritual. Sejak itu saya betul2 takut suatu saat suami saya terjebak dgn hasutan keluarga melalui bantuan paranormal. Saya tetap berdoa agar dijauhkan dr marabahaya. Hari berlalu dan ayah suami masuk RS krn HB rendah. Dan mereka minta saya dan bayi kami dtg. Lalu saya teringat dgn pesan ibu saya utk tidak bertemu klrg suami sebelum kedua orangtua bertemu. Terlebih ayah saya yg geram karena klrg suami tak pernah ada yg dtg ke rumah utk silahturahmi. Ayahku tak ingin harga diriku diremehkan. Moms, apa yg harus saya perbuat? Mendengar nasehat ortu saya ato menjenguk ayah suami dgn rasa kasihan? Ato adakah alternatif lain? Terima kasih sudah membaca