Transformasi menjadi IRT

Menjadi ibu tumah tangga full time adalah sebuah kenyataan hidup tapi bukan mimpi saya. Sejak kecil impian saya adalah menjadi wanita karier. Saya sudah pernah menikmati mimpi menjadi wanita karier, namun ada satu sisi hidup yang tidak bisa terisi hanya karena bekerja ,sisi lainnya itu adalah menikmati waktu penuh dengan anak-anak, suami, dan keluarga. Ternyata saya lebih bahagia, walau kebahagiaan itu terus saya kejar setiap hari dengan belajar menjadi ibu yang baik bagi anak-anak, istri yang baik bagi suami. Saya bersyukur hari ini bahwa saya tidak salah memilih. Menjadi ibu rumah tangga adalah anugerah dari Tuhan. Kenyataan hidup yang saya syukuri. Menjadi ibu bekerja atau ibu rumah tangga pastinya sudah dipertimbangkan. Pertimbangan tersebut tentunya melibatkan banyak pihak termasuk suami.  Tpi jadi wanita karir atau ibu rumah tangga semua ibu itu hebat dan wonder women Menjadi wanita karir mungkin dipilih karena ekonomi yang mendesak. Mengandalkan penghasilan satu pintu tidak mencukupi, sehingga istri juga harus bekerja. Atau suami yang mendukung karir istri dan mendorong untuk terus berkembang. Memilih menjadi ibu rumah tangga pun sudah pasti dilalui dengan berdiskusi. Melihat bagaimana ekonomi rumah tangga dan kemampuan suami istri. Setiap pilihan yang diambil seorang ibu, pasti ada alasan yang mendasar. Tidak semua ibu bekerja egois dan tidak semua ibu rumah tangga malas berkembang. #bantusharing #jangandibully #1stimemom #iburumahtangga #ibumudaanak1 #wanitakarier

45 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Pilihan menjadi ibu bekerja tdk melulu krn ekonomi yg mendesak. Saya pribadi memilih menjadi ibu bekerja demi kesehatan saya secara batin. Saya orangnya khawatiran. Bagaimana nanti kalau suami di phk, atau umur suami tdk panjang, dan drmn penghasilan stlh suami pensiun. Saya lebih memilih bekerja dan tdk terlalu mengandalkan suami. Selain itu saya bukan orang yg telaten urusan RT dan sangat bergantung pada ART. Saya jg tdk betah di rumah dan fokus mengurus anak tanpa ada yg membuat saya terpaksa berpikir. Cuti melahirkan yg 3 bulan saja sdh membuat saya uring2an. Terkadang ada rasa iri juga melihat IRT yg memiliki ketenangan batin dan hebat sekali bisa mengurus anak dan rumah sendiri. Alhamdulillah saya dpt pekerjaan yg dpt rumah dinas dekat kantor. Siang masih bisa pulang. Dinas bisa bawa anak. Tidak harus mengejar karir, yang penting ada aktivitas dan saya tdk stress..

Baca lagi
3y ago

Good Bun..saya jg bekerja kn ga mungkin sya brhenti dr pns ..mngandalkn suami yg wiraswasta