Menyusui tidak sepenuhnya NATURAL!
Mengingat hari-hari dimana saya pernah menyusui langsung! Ya Awal pertama menyusui langsung saya bilang kepada bayi saya yang bernama damar, saya bilang "yuk sama-sama belajar ya kita. Gpp kalau kita belum bisa khan ini sama2 hal pertama ya..." Tapi apa yang terjadi? Ini hanya berlangsung singkat karena puting sudah blister parah & kadang sampai berdarah. Menyusui sampai keringat dingin nahan sakitnya serius seigat itu saya sampai sekarang gimana perihnya. Padahal awal-awal itu damar butuh menyusu sangat sering bahkan pernah 7jam nonstop buka tutup terus. Hal ini buat saya merasa sekarang menyusui tidak benar-benar bisa hanya "secara natural", karena butuh informasi & literasi tentang menyusui sebelum melahirkan merupakan hal yang harus masuk dalam agenda. Efek kurangnya informasi & literasi tersebut menjadikan saya menyerah pada pompa & botol. Sedih? Banget. Padahal asi saya berkelimpahan sampai rembes bahkan menetes-netes kapan saja & sempat jadi donor asi. Saat sudah pulih mencoba lagi, lagi terus menerus & gagal. 1 subuh pernah berhasil 1x ntah bagaimana & bahagianya saya tak terungkapkan. Pagi pede mau menyusui kembali tapi seperti kembali ke titik NOL. Setelah sekian lama tidak pernah ada satupun dokter anak yang saya datangi mendiagnosa tongue tie juga lip tie damar sejak dini. Itu yang membuat damar kesulitan menyusu langsung & membuat blister parah pada saya. Ternyata tongue tie 30% terjadi pada anak laki-laki umumnya. Di usia damar 14 bulan baru diketemukan masalahnya setelah saya menjumpai dokter konselor laktasi karena saat makan damar juga jadi bermasalah, damar sulit mengelola makanannya karena sulit "goyang lidah" ini efek tongue tie damar dengan derajat yang bisa dibilang parah. Akhirnya kami putuskan damar di insisi tongue tienya, tapi bukan berarti langsung bisa ya setelah insisi perlu "senam" lidah beberapa minggu & penyesuaian memakai lidah "baru"nya. Sedangkan liptie kami menunda sambil mengobservasinya. Adakah yang pernah insisi baik lidah atau bibir atau bahkan keduanya? Lalu bagaimana dengan menyusuinya? Sekarang akhirnya saya menyusui langsung tetap ke corong pompa setiap hari karena sudah terlambat dilakukan relaktasi & saya harus cari strategi persiapan yang benar karena setiap subuh kebutuhan menyusu damar sangat tinggi bisa minimal 200ml bahkan lebih. Kalang kabut kalau sedang musim "paceklik". Damar bisa sampai nangis tapi gak mau dilepas pelukannya sementara itu kalau mau dapat susu ya harus dipompa khan benar-benar dilema. Lebih lagi saya kasian damar lagi tidur enak jadi nangis karena meminta hak dia yang belum tersedia. Cerita ini nyata saya alami, saya buat untuk pekan menyusui dunia & bulan menyusui di Indonesia. Pelajaran yang saya dapat harus perkaya diri dengan literasi bukan sekedar informasi. Semangat ya para busui, jika ada kesulitan segeralah mencari konselor laktasi! #pekanasisedunia #pekanASI #tonguetie #liptie #menyusui #pejuangASI #ingintahu #salingBerbagi