My support system
Masa kehamilan adalah masa yang sangat membahagiakan bagi seorang wanita, terutama untuk yang baru akan menyandang status seorang ibu di kehamilan pertamanya. Seperti yang saya alami saat ini, Alhamdulillaah sudah merasakan rasanya menjadi seorang ibu. Saya sudah dikaruniai seorang anak laki-laki yang lucu dan sehat. Teringat saat masa kehamilan dulu, rasanya waktu terasa sangaaaaatt laamaaaaaa, karena penantiannya dihitung tiap minggunya, bahkan tiap harinya. Makin hari makin tidak sabar menunggu kehadiran si buah hati, apalagi ketika sudah hamil tua, sehari terasa lama karena si kecil belum menunjukkan tanda-tanda ingin keluar. Disini saya mau menceritakan tentang support system saya ketika masa kehamilan. Dimana selama menjalani kehamilan, tentu saja tidak semuanya membahagiakan, karena dari kehamilan terdapat berbagai perubahan dari emosi yang tidak stabil, tubuh yang membengkak, perasaan yang lebih sensitif, badan lebih cepat lelah, mual, pusing, dll. Saat saya hamil, saya sering menangis sendiri, karena saya ingin orang lain bisa mengerti apa yang saya mau tanpa saya harus bilang. Daaann, kenyataannya orang lain tidak bisa mengerti apa yang saya mau. Disitu saya merasa sedih & sakit hati, saya merasa tidak ada yang peduli kepada saya. Padahal, sebenarnya hanya masalah komunikasi saja ? Saya tidak tahu, apakah hal semacam ini bisa dibilang 'ngidam' atau bukan. Yang jelas, hal itu membuat saya cukup down sampai menangis sendirian. Nah, hal ini sering kali terjadi antara saya dan suami saya, karena dia yang setiap hari saya temuin. Sering kali saya kesal ke suami saya. Tapi, alhamdulillaah meskipun pikiran saya sudah melayang kemana-mana, disaat itu, saya selalu teringat bayi yang ada di perut. Sambil menangis, saya usap-usap perut dan bilang, "Gak apa-apa nak, mama kuat kok. Kamu juga harus kuat. Jangan benci papa ya, mama gak apa-apa kok. Papa gak jahat, papa cuman gak ngerti aja harus gimana". Dari situ, seperti dapat energi, saya bisa berhenti menangis dan kembali tersenyum. Pokoknya, setiap ada masalah, atau apapun yang membuat saya down, saya hanya bisa menyendiri dan ngobrol dengan si jabang bayi. Iya, my support system. Dia yang menguatkan saya selama masa kehamilan. Dia yang membuat saya semangat untuk minum susu & minum obat setiap hari. Dia yang membuat saya rajin kontrol ke dokter. Dia yang menjadi alasan saya untuk terus sehat. Bahkan ketika saya melahirkan, disaat merasakan sakitnya kontraksi, yang saya ingat hanya ingin melihatnya lahir ke dunia, walau apapun yang harus saya alami (saat itu saya sempat ditolak di 2 tempat karena jalan lahirnya sudah bengkak, sementara pembukaannya masih pembukaan 1). Dan, bahkan hanya dengan melihat senyum dan tawanya, semua rasa lelah hilang seketika. Masya Allah. Alhamdulillaah. Sungguh saya sangat bersyukur bisa mendapatkan support system yang dikirim langsung oleh Allah SWT. Meskipun, ada support system lain seperti suami dan orang tua. Terima kasih, Muhammad Zayn Muadz El Rabbani. Kehadiranmu sungguh nikmat terindah yang Allah berikan. ?????? #KarenaBundaBerharga
worker mom